Kamis, 17 September 2015

Jodoh yang Tertukar

helloo netizen dan para fans, mohon maaf udah lama nggak menyapa kalian, sibuk atau mencari kesibukan sih lebih tepatnya. hahaha kayak bakal ada yang nyariin aja siiihh enn. postingan kali ini base on my mother's friend true story.

jodoh.

topik paling sensitif kalo misalnya usia lo around 23-26, terlebih lagi kalo lo seorang perempuan.

jadi, ceritanya, ibunya temenku itu, sebut aja tante An, punya kekasih pas masih muda dulu. tante An diajak menikah oleh kekasihnya itu, kemudian karena tante An merasa sudah cukup siap, ia menyampaikan kepada ayahnya bahwa akan ada lelaki yang datang melamarnya. ia meminta ayahnya untuk menerima lamaran tersebut.

sang ayah kemudian menerima lamaran lelaki yang datang meminta putrinya. tapi rupanya lamaran yang diterima oleh ayah tante An bukanlah dari lelaki yang diingin oleh putrinya. dengan kata lain, ayah menerima lamaran dari lelaki yang "salah".

tetapi karena lamaran sudah terlanjur diterima, dan sudah tak mungkin dibatalkan, maka pernikahanpun digelar. tante An menyebutkan bahwa sebenarnya ia hanya pernah bertemu sekali saja dengan lelaki itu, bahkan tidak sempat mengobrol, hanya berkenalan itupun secara tidak sengaja dan melalui teman.

sempat terjadi aksiden tabrak lari. calon suami tante An, yaitu lelaki yang datang melamarnya nyaris ditabraj oleh sebuah mobil tak dikenal. tetapi para keluarga dan kenalan meyakini itu adalah kekasih tante An yang kecewa akan pernikahan itu. beruntung tidak terjadi apa-apa pada calon suami tante An, dan pernikahan berlangsung baik sebagaimana mestinya.

sekarang tante An dan suami sudah menikah dan memiliki anak.

jika hal tersebut diatas terjadi pada kalian hei perempuan, apakah jakian akan menerimanya atau menolaknya dan membatalkan lamaran tersebut?. atau bolehkah kalian marah kepada orangtua kalian karena menyebabkan "jodoh kalian tertukar"?.

pelajaran yang bisa diambil dari cerita di atas adalah jangan lupa untuk menjelaskan siapa lelaki yang nantinya akan datang ke rumahmu untuk melamarmu, supaya tidak salah menerima lamaran orang. kedua, jodoh tidak akan tertukar. Tuhan menjanjikan hal itu, soooo..bagaimana kita menjadi ikhlas seperti tante An dan akhirnya bisa bahagia bersama jodohnya yang dulu ia kira "tertukar".

(ew).

Kamis, 20 Agustus 2015

Mengapa Lelaki Masih Melirik Perempuan Lain Meski Telah Memiliki Pasangan

mungkin tidak jarang ketika kamu (perempuan) sedang jalan/kencan/pergi dengan pasanganmu, kemudian memergoki mata lelakimu sedang melirik perempuan lain. bahkan tidak jarang jika lelakimu tersebut tersenyum sendiri ketika memperhatikan perempuan tersebut. perempuan tersebut bisa saja cantik, penampilannya menarik, bak model, atau bahkan seksi (versi lelaki).

dan tidak jarang pula perempuan (termasuk aku) akan merasa bahwa lelaki/pasangan bertingkah ganjen/kecentilan dan berniat selingkuh. meskipun hanya selingkuh mata/pandangan. dan memancing kecemburuan kita sebagai perempuan, yang pada dasarnya dianugerahi sifat sensitif, yang kadang untuk beberapa orang terlalu berlebihan kadarmya.

faktanya, meskipun sebagai perempuan kita akan protes dan merasa tindakan pasangan kita itu tidak menghargai kita sebagai perempuannya, mereka tidak justeru akan menghentikan kebiasaan tersebut. menurut beberapa tulisan (pada media online) yang sempat kubaca, lelaki pada dasarnya adalah makhluk visual.

makhluk visual tersebut sangat menggemari sesuatu yang bentuk/kondisi/rupanya tidak biasa atau familiar dengan kesehariaannya. termasuk kebiasaan mereka melirik perempuan lain yang lebih cantik dari pasangannya. tidak seperti perempuan yang akan menyukai suatu hal atau seseorang jika sudah lama bersama, lelaki akan menyukai hal yang baru ditemuinya.

namun, hal tersebut tidak lantas membuktikan atau membenarkan tuduhan perempuan bahwa lelaki/pasangan kita mata keranjang dan berniat mendua. bukan pula niat hati mereka membandingkan pasangannya dengan perempuan yang baru ia temui dijalan/dimall/ditempat umum tersebut. 

sebenarnya tidak ada niatan khusu dari lelaki untuk melakukan hal itu. mereka dengan kadar hormon testosteron yang lebih tinggi dibanding perempuan-lah yang membujuk mereka untuk "melirik" sesuatu/seseorang yang baru dan terkesan menarik. bukan juga berarti mereka kurang menerima penampilan pasangannya, mereka hanya "tertarik" sesaat dan akan mudah lupa setelahnya. bahkan dijamin jika pada kesempatan lain kita menanyakannya, mereka tidak akan ingat hal tersebut.

"cepat suka, cepat lupa. karena hanya sebuah ketertarikan bukan rasa cinta".

yang perlu kita ingat sebagai perempuan adalah, jika lelaki/pasangan benar-benar serius, mereka akan bertahan dengan satu perempuan saja. yang akan ia terima dengan segala kondisi dan konsekuensi. jadi, janganlah khawatir jika lelaki yang telah berbicara dan berjanji serius denganmu akan berpaling hanya karena perempuan yang sekali ditemuinya itu lebih cantik, seksi, dan menarik.

(ew).

Selasa, 11 Agustus 2015

aku bingung, kenapa seringkali aku harus menceritakan alasan dari setiap tindakan yang aku lakukan kepada mereka?. mereka yang seolah perduli, mereka yang seolah ingin tahu semua tentangku.

Kamis, 11 Juni 2015

fight for her no matter what, hey man!!!

hellooowww there..setelah lama absen dari kisah klasik yang mengusik, kali ini aku balik lagi dengan my friend true story ya. temanku bernama Mina, yang sudah berpacaran dengan Adhi sejak tiga tahun lalu. Mina baru lulus kuliah dan baru sekali mulai bekerja disebuah perusahaan swasta, sedangkan Adhi adalah seorang pegawai disebuah perusahaan milik negara.

singkat cerita, Mina pengen hubungan mereka lebih serius lagi. tapi, obrolan seputar pernikahan justeru adalah pangkal permasalahan mereka nantinya. kalau sudah mulai membicarakan pernikahan, pasti ujung-ujungnya berantem dan berselisih paham.

orangtua Adhi sepertinya mendambakan menantu idaman (lain). sejauh yang aku tangkap adalah menantu dengan tingkat derajat dan martabat keluarga yang sepadan dengan keluarga mereka yang kebetulan berada tersebut. secara tidak langsung, entah karena sudah lelah atau apa, Adhi menelan mentah-mentah apa yang diucapkan oleh kedua orangtuanya tanpa berpikir panjang lagi.

kedua orangtua Adhi yang mulai mendoktrinnya tentang beratnya sebuah pernikahan dan rumahtangga, tentang mahalnya biaya pernikahan, tentang biaya pernikahan yang semestinya menjadi tanggungan pihak perempuan, tentang bagaimana nantinya seorang lelaki menanggung semua biaya hidup isterinya.

sebagai seorang lelaki, kurasa Adhi tidak pantas mengucapkan kalimat tersebut kepada Mina. secara dari zaman nenek moyang dulu, semua orang sudahlah paham betul bahwa tanggung jawab seorang suami adalah menanggung kehidupan isterinya. dengan atau tanpa toleransi, itu sudah harga mati (menurutku).

dan tentang biaya pernikahan yang seharusnya ditanggung pihak perempuan. bisa saja sih, tapi pihak lelaki tidak diperkenankan mengundang sanak keluarga atau kenalannya (haha, impas bukan?). sejauh yang aku tahu dari dari teman-temanku yang sudah menikah, mereka bersama-sama menanggung biayanya, ya melihat lagi 1.mereka tidak ingin "merepotkan" orangtua, 2.menikah kan keinginan bersama, apa salahnya mengusahakannya bersama.

kembali ke Adhi, kurasa jika kondisi memang memungkinkan, seharusnya dia berada dipihak Mina dan membelanya di depan kedua orangtuanya. berusaha membantu Mina meyakinkan kedua orangtuanya bahwa mereka akan baik-baik saja "dengan atau tanpa" harta berlimpah seperti yang diinginkan orangtua Adhi.

melengkapi anak dengan fasilitas mewah dan serba berkecukupan memang tentu keinginan semua orangtua, tapi tidak pernah ada seorang perempuan yang ingin dilahirkan dikeluarga seperti apa, dikasus ini dikeluarga dengan "derajat martabat" yang dianggap lebih rendah daripada calon suaminya. tentu ada banyak pertimbangan bahwa seorang lelaki memilih calon istri, bukan hanya karena status sosial atau kecantikan wajah.

tapi, ada satu hal yang mungkin membuat Adhi kurang berjuang. munculnya pikiran "apakah memang Mina layak untuk diperjuangkan". posisinya memang kita tidak tahu bagaimana Mina bersikap dalam berhubungan dengan Adhi.

terkadang memang beberapa lelaki bukannya tidak ingin berjuang, tapi masih bimbang apakah perempuannya patut diperjuangkan atau tidak.

namun, dalama kasus Mina dan Adhi, kurasa jika memang Adhi tidak yakin untuk memperjuangkan Mina atau tidak ingin menyakiti perasaan kedua orangtuanya yang mendambakan menantu selain Mina, ada baiknya Adhi melepas Mina. atau jika memang Adhi yakin, maka sudah tentu ia seharusnya berada dipihak Mina dan meyakinkan kedua orangtuanya bahwa pilihannya tepat.

"i need someone who will fight for me, no matter what".

(ew)

Selasa, 02 Juni 2015

ayo kemanamanaa!

tepatnya tanggal 15 juni mendatang, kontrak kerjaku dikantor ini akan berakhir. alih-alih harus menyelesaikan beberapa perintilan sebelum terpaksa pergi, pikiran malah jatuh ke hal-hal diluar dugaan. mulai dari setelah ini bagaimana karena masih belum menemukan pekerjaan baru, hal apa yang bisa aku lakukan untuk bertahan hidup, sampai pikiran apa aku harus liburan dulu untuk menyegarkan pikiran?.

sepertinya memang iya, aku butuh liburan. sejak awal tahun, aku belum menginjakkan kaki ke satupun objek wisata yang aku ingini. papandayan selalu batal didetik-detik terakhir, ciremay gagal karena kurangnya pasukan, hingga short trip ke bandung pun dibatalkan karena lelaki sedang kurang sehat. rencana terjauh adalah rinjani untuk agustus mendatang, tapi aku sudah mengisyaratkan akan tidak ikut dalam perjalanan itu karena masalah kantong. haha.

kembali terdampar dikamar ketika weekend, bahkan long weekend kemarin.

kemana kita? kapan kemana-mana?. ayo ajak aku kemana-mana!.

Rabu, 20 Mei 2015

untitled.

aku ingin menikah, pun tidak ada perempuan yang tidak ingin. tetapi, jika menikah adalah "sebuah perlombaan" dan semua perempuan ingin segera memenangkannya, apakah nilai dari proses masih berlaku?.

(ew).

Senin, 04 Mei 2015

make up OR no make up???

sebagian besar perempuan akan menganggap bahwa perempuan dengan tambahan make up diwajah mereka terlihat lebih cantik dan menarik. in case, kalau memang make up yang mereka aplikasikan sesuai dengan wajah mereka atau tepat dengan tempat/acara yang akan mereka datangi.

anak-anak kecil (anak perempuan) pada kisaran usia 10 tahun-pun akan mulai meniru gaya berdandan artis-artis idola mereka yang bersliweran di televisi. curi-curi waktu ketika ibu atau mama mereka tidak ada dirumah lalu mereka akan bermain bersama dengan teman-teman sesama perempuannya dan mulai melukis wajah mereka dengan berbagai make up.

aku sendiri mulai bermain-main dengan make up milik ibuku ketika aku berusia kurang lebih 7 tahun. awalnya aku memperhatikan ibuku yang hendak pergi ke acara pernikahan temannya dan mengenakan sebentuk silinder dengan tekstur yang kukira lembut berwarna merah untuk bibirnya. selanjutnya ibu mencoret alis dan bawah matanya dengan pensil yang berbeda dengan pensil yang biasa kupakai. tidak sampai disitu, ibu mulai melukis kelopak matanya dengan warna-warna coklat muda, coklat tua, terkadang pink tipis, atau bahkan bayangan oranye. satu lagi, pipi ibu-pun ikut disapunya dengan kuas dan terlihat merona cantik dengan merah muda atau oranye atau warna lainnya.

cantik.

ketika menginjak usia SMP, make up pertama yang kugunakan adalah lipgloss. itupun kulakukan karena aku sadar bibirku sangat "jelek" dalam beradaptasi dengan cuaca, sering pecah-pecah. masuk ke SMA aku mulai memakai pelembab dan bedak untuk wajahku.

pada saat kuliah baru aku naik tingkat. mulai dari blush on (pemerah pipi), eyes shadow, eye liner, lipstick. tapi, tidak selalu aku aplikasikan ketika aku ke kampus, aku masih merasa itu too much untukku. mereka baru aku pakai jika aku harus menghadiri acara pernikahan, interview kerja, atau jalan ke tempat khusus (misal mall atau nonton). sampai sekarang, koleksi make up ku tidak banyak, cuma memiliki 3 buah lisptik dengan warna hampir sama, 1 blush on, 1 eye liner, dan 1 mascara.

tapi, pendapatku, saat ini banyak sekali remaja (usia SMP/SMA) yang memakai make up berlebihan dan justru membuat mereka lebih tua dari usia seharusnya. aku tidak tahu apakah itu sebenarnya memang tujuan awal mereka atau terjadi tanpa mereka sadari.

atau mereka korban tontonan televisi?. melihat para artis idola yang usianya jelas masih remaja mengaplikasikan make tebal dan mereka menirunya agar terlihat "cantik" seperti idolanya tersebut.

beberapa lelaki sebenarnya tidak menyukai perempuan ber-make up. dengan alasan utama "mereka tidak suka yang palsu". namun, ada pula yang menilai "tidak apa memakai make up selagi sesuai dengan kondisi/acara/tempat dan tidak too much".

trend sekarang yang kadang bikin aku ketawa geli sendiri adalah alis mata. perempuan jaman sekarang jago untuk hal satu itu, yaitu melukis alis mereka sehingga menyerupai berbagai bentuk. mulai dari semut berbaris, ulet bulu nemplok dijidat, sampai layaknya potongan solatip warna hitam ditempel dengan sengaja di sekitar kening mereka.

ada pula slogan "pantang pergi sebelum alis jadi". haha. kadang ada yang bener iya pas sama bentuk muka mereka, tapi banyaknya malah justru bikin mereka terlihat seperti pulang konser dangdut. hihihii maaf masyarakat (:p).

mungkin, intinya semuanya disesuaikan kali ya. baik dengan acara ataupun tempat yang akan didatangi, dan terlebih lagi dengan kecocokan aplikasi make up tersebut dengan wajah kalian.

jadi, apakah kamu genk make up atau no make up girls?.

Minggu, 03 Mei 2015

untitled.

memutuskan sesuatu memang terkadang sulit dan membingungkan. pun itu untuk "kepentingan/kebutuhan" diri sendiri. aku perempuan yang november mendatang akan menemui usia 26 tahun dan baru sabtu lalu aku "berhasil" mengenalkan secara langsung siapa lelaki-ku kepada ibuku.

aku katakan berhasil, karena sebelum-sebelumnya memang aku tidak pernah berhasil mempertemukan lelaki-ku dengan orang yang melahirkanku dan menjadi bagian paling penting dalam hidupku itu. berbagai alasan, yang paling sering dikatakan mereka adalah belum siap.

belum siap dari segi mental kurasa. mempertemukan pasangan dengan orangtua memang sebuah keputusan yang kuambil karena aku tahu ada itikad serius dari lelaki-ku (bahkan yang terdahulu sekalipun). tapi, nyatanya keseriusan yang terucap belum cukup bagi mereka untuk menemui ibuku.

tidak lantas orangtua akan meminta seorang lelaki menikahi putrinya hanya karena pernah bertemu sekali kan?. ada proses yang perlu mereka jalani. perempuan memang biasanya akan lebih mudah masuk ke kehidupan (keluarga) lelakinya, terlebih lagi jika ibu sang lelaki terbuka dan senang menerimamu menjadi bagian.

tidak demikian dengan lelaki. tidak akan mudah untuk seorang lelaki masuk atau bahkan dekat ke keluarga perempuanny, terlebih lagi kepada ibunya. bukan hanya ibu, seorang ayah akan menganggap lelaki yang mendekati putrinya adalah orang asing yang "mengancam". dalam artian, benarkah lelaki ini cukup pantas untuk putri mereka, cukup bertanggung jawab atau cukup baik untuk menggantikannya sebagai lelaki dalam hidup putrinya kelak.

tapi, terimakasihku untuk kalian para lelaki yang berani memutuskan untuk bersedia bertemu dengan ibu/ayah/kakak atau siapapun bagian dari hidup perempuanmu. aku tahu itu tidak muda untuk kalian, tapi jika kalian sebagai lelaki memang berniat untuk memiliki seorang perempuan, kusarankan "miliki-lah" terlebih dahulu hati orangtuanya. mereka yang nantinya akan memutuskan apakah kalian sebagai lelaki cukup pantas untuk putri tersayang mereka.

(ew).

Senin, 20 April 2015

Semua Pernah Nakal (pada masanya)

long time no story. cerita minggu kali ini kita awali dengan my friend (true) story. pernah nggak pas zaman sekolah dapet tugas PPKN/KWN untuk bikin makalah tentang "pengaruh (bla bla bla) terhadap kenakalan remaja"?. kalau kalian sezaman dengan gue, pasti pernah, iya udah ngaku aja biar cepet ya.

menurut pendapt gue, semua orang pernah nakal, meskipun cuma sekali dalam hidupnya. tergantung bentuknya seperti apa dan waktunya kapan.

kali ini gue kembali akan menghakimi makhluk bernama lelaki, maafkan gue ya lelaki. ceritanya ini kenakalan lelaki. kenakalannya beda-beda. bisa dilakuin sama lelaki single atau berpasangan, yang intinya objek kenakalannya adalah perempuan.

kalau lelaki single kemudian nakal, ini masih dimaklumin. ya meskipun kadang keterlaluan juga kalau nakalnya ke perempuan-perempuan single juga sih nggak masalah, tapi kalau ke pacar orang kan bahaya. nakal yang aku maksud disini adalah, punya gebetan lebih dari satu, atau ngedeketin pacar orang.

kalau yang punya gebetan lebih dari satu mungkin dia sedang open recruitment ya. seseorang pernah cerita ke gue tentang ini soalnya. dia bilang "namanya juga open recruitment, ya banyak dong. kalau satu itu namanya udah diterima". oke.

ada lagi jenis lainnya, dia memang nggak punya banyak gebetan, tapi dia iya aja seumpama banyak cewek yang ngedeketin atau ngajak jalan. iya kan nggak selamanya juga lelaki mulu kan yang ngajak jalan duluan kan gitu ya sekarang kan. nah, kalau yang ini yang nggak bisa aku negrtiin. mereka tuh peka atau nggak sebenarnya kalau tuh perempuan-perempuan pengen "deket" dan "lebih dari temen" kemudian lelakinya doyan, atau emang nggak ngerti makna terselubung dari si perempuan?. entah, masih misteri (haha).

beda lagi kalau nakalnya itu dilakukan oleh lelaki yang sudah memiliki pasangan, dalam hal ini pacar ya bukan istri. biasanya kenakalan jenis ini tergolong kelas berat. karena memerlukan beberapa keahlian khusus, misal dalam hal mengatur waktu agar jadwal tidak bentrok, main bersih dalam hal chat/sms/telpon/dll, dan lihai dalam menentukan target operasi.

yang pertama dalam mengatur waktu. biasanya tidak boleh ada kesalahan sedikitpun, tidak boleh pula lupa jam/jadwal antara yang satu dengan lainnya, karena akan berakibat fatal. kalau main bersih dalam hal chat/sms/telpon, disini si lelaki bisa jadi bertindak layaknya pengacara dengan banyak klien dengan nama-nama berbeda. hati-hati salah sebut nama, hati-hati salah telpon juga, jati-hati juga salah transfer uang ya (haha).

kalau yang lihai dalam memilih target operasi, yakali gitu kan udah tahu tuh targetnya temennya pacar kok malah dideketin, kan koplak. eh bisa jadi juga sih gitu, tergantung sikon. kalau toh temennya pacar mau, ya berarti nggak bagus juga disebut temen. kalau mau pilih target operasi, yang jauh sekalian dong boys, biar nantinya nggak pacar utama lo itu nggak nangkep basah lo yang sedang bercengkrama dengan pacar semi utama lo yang kesekian itu.

beberapa contoh kasus nih ya,

1. temenku, sebut saja Diki. ceritanya pas itu dia punya pacar, sebut saja Mita. kemudian dia juga punya pacar semi-utama namanya Dina. jago deh tuh ngatur waktu buat keduanya, ngatur bahasa sms/telpon biar aman untuk keduanya. etapi, ternyata hari itu dia kena apes. Mita dateng ke rumahnya nggak pake bilang dulu, dan ternyata Diki lagi sama Dina. Jago deh tuh ya si Diki minta maaf ke keduanya, ampe dimaafin, dan mereka berdua percaya kalo Diki nggak akan ngelakuinnya lagi. Haha..tapi diulangi lagi, dan mereka nggak tau.

2. pacarnya temenku (Dini), sebut saja Asep. kalo boleh aku bilang sih, si Asep ini long way from handsome ya, ngertilah ya maksudku kan. dan ternyata pembenaran dari beberapa teman lelaki, nggak harus cakep buat jadi kampret yang nakal, yang penting jago jadi sales buat dirinya sendiri (haha). Kebetulan yang tidak diduga-duga, Menik (target operasinya Asep) adalah temanku juga, dunia memang sempit. Menik cerita ke gue gimana Asep bertingkah nakal dengan sok perhatian ke Menik, pas doi sakit. karena aku nggak punya hak bilang ke Dini, yoweslah kita tunggu ampe Asep ketangkep basah aja ya pas lagi ngegoda Menik ato perempuan lainnya.

3. temenku, namanya Alex. nakalnya ni anak agak beda. dia nggak selingkuh, dia cuma always available kalau ada perempuan yang mintak tolong. nah, dari sana dia punya banyak temen jalan. seumpama bentrok jadwalnya, biasanya dia akan ngundur waktu ketemunya dengan terget berikutnya, yang didasarkan pada lebih urgent mana urusannya. ckckckck lelaki.

kalau mau dibilang, setiap lelaki pernah nakal. tapi, jangan telat ya. umur udah kepala 2 masak iya masih mau nakal. inget, idup nggak cuma buat nakal-nakalan doang kan boys? (hihihihi). hati-hati ya girls, ada banyak tipe lelaki nakal didunia ini.

(ew).

Kamis, 09 April 2015

untitled

saat dimana aku ragu harus melangkah.
melanjutkan yang sudah kumulai,
atau berhenti dan mencari jalan lain.
mencoba hal yang sudah di pijakan kaki,
atau pergi ke lautan baru dan mencoba peruntunganku dalam navigasi.

aku membutuhkanmu, Tuhan.

kepala seakan penuh akan bayang ini dan itu.
dada seakan semakin sesak seolah persediaan oksigen menipis.
air mata menggantung sudah dipelupuk mata menuntut hak-nya untuk jatuh.

aku membutuhkanmu, Tuhan.

(ew : april 2015).

Rabu, 08 April 2015

perbedaan cara pancang lelaki dan perempuan dalam merencanakan perjalanan


tentu akan ada masa dimana kita diharuskan "berdiskusi" dengan satu atau lebih orang. yang notabene memiliki perbedaan kepribadian. berdiskusi dengan sesama perempuan saja terkadang sulit menemukan jalan keluar untuk pemecahan suatu masalah, bagaimana jika kita (sebagai perempuan) diharuskan berdiskusi dengan makhluk bernama lelaki?.

sebenarnya apa saja hal-hal yang mungkin akan memunculkan perbedaan cara pandang antara lelaki dan perempuan?. aku sendiri tidak tahu bagaimana menyebutkannya satu persatu, tapi akan kuberikan contoh nyatanya saja.

tidak sedikit tentunya pasangan kekasih yang merencanakan sebuah perjalanan/travelling. tidak akan selalu mudah mencapai suatu kesimpulan meskipun keduanya sama-sama memiliki hobbi travelling, pasti akan ada saja yang membuat mereka berbeda cara pandangnya dan "beradu argumen" secara tidak langsung.

misal, sudah sepakat untuk travelling ke lokasi A :
L : pembicaraan akan berhenti mengenai lokasi A tersebut, justeru kadang beralih ke lokasi B/C/D dan seterusnya.
P : masih ingin membahas hingga tuntas tentang lokasi A tersebut dan merencanakan perjalanan tersebut dengan matang.

L : ketika mereka me-mention lokasi B/C/D, tidak berarti ia looking for another option untuk tujuan perjalanan kalian.
P : membicarakan lokasi lain artinya meminta pertimbangan dan mengusulkan plan B, jika nantinya  perjalanan menuju lokasi A batal.

L : melihat suasana di lokasi ketika perjalanan dilakukan.
P : merencanakan semuanya dengan terunut/terinci tanpa mengabaikan hal sesepele apapun, namun tetap menerima jika nantinya keadaan dilokasi berbeda.

L : dengan mengiyakan apa yang perempuan minta, tidak justeru mereka memasrahkan semuanya. mereka hanya ingin membuat perempuannya merasa pendapatnya dipertimbangkan.
P : terkadang tidak menyukai lelaki yang hanya "mengiyakan" saja apa yang ia minta.

untuk soal lelaki yang lebih suka mengambil tindakan sesuai dengan medan yang ia hadapi tentu perempuan seharusnya paham. mereka (lelaki) sudah terbiasa berpikir cepat dan kurang perencanaan, tidak seperti perempuan yang segalanya detail oriented sejak awal.

perbedaan cara pandang antara lelaki dengan perempuan memang sangat jelas. lelaki biasanya lebih berpikir dengan cara praktis. itu kenapa mereka cenderung suka menyesuaikan apa yang akan mereka lakukan dengan kalimat "bagaimana nanti". hal tersebut mereka lakukan setelah sampai pada satu kondisi baru kemudian akan memutuskan hendak melakukan apa.

tidak demikian dengan perempuan. mereka yang cenderung menyukai hal-hal yang terencana dengan baik, biasanya suka sekali merencanakan sesuatu, termasuk rencana perjalanan. mulai dari bagaimana akomodasi menuju suatu lokasi, tempat tinggal, makan, apa saja keperluan yang mesti ia bawa, dan banyak hal lain lagi. hal-hal di atas tersebut biasanya akan sangat suka ia tanyakan kepada lelakinya, yang kebetulan lebih menyukai "bagaimana nanti" bukan"mari rencanakan semuanya".

hal paling mungkin untuk "menyatukan" dua kepala dengan perbedaan cara pandang adalah dengan berdiskusi. tapi, perlu diingat bahwa sebelumnya masing-masing harus mengerti maksud dari tindakan pasangan, dengan tidak sedikitpun bermaksud untuk beradu argumen atau ngotot-ngototan. jika memang keduanya sudah dewasa, tentu akan dapat menerima bagaimana pendapat masing-masing dan mencapai kata "sepakat" akan suatu hal.

(ew).

Kamis, 26 Maret 2015

pujian untuk perempuan(mu)

tau atau pernah denger lagunya Jason Mars yang Just The Way You Are?. yang sepenggal liriknya kayak gini :

"i know, i know when a compliment her, she wont believe me"

begitu seterusnya. hehe.

memang kebanyakan perempuan kalau dipuji biasanya malah akan meragukan pujian lo itu dan balik nanya "masak?", "emang iya", "bohong". haha..namanya juga perempuan ya, maklumlah ya kalo memang maunya banyak.

dandan minta dipuji, giliran dipuji malah nggak percaya. bilang nggak suka makan takut gemuk, giliran disaranin olahraga, malah bilang lelakinya milih-milih dan nggak suka karena dia gendut. karepmu ki opo toh nduukk?. ckckckck.

tapi nih ya, mau gimanapun ceritanya, perempuan itu pada dasarnya suka dipuji. sangat suka malahan. bukan karena sebuah pembuktian bahwa ia memang benaran cantik (misal), tapi lebih ke perasaan bahwa lelakinya bangga memilikinya dan ia adalah perempuan paling cantik yang pernah ada. sedikit gombal tentunya, tapi perempuan suka digombalin kok (haha).

contoh pujian sepele untuk perempuan :

1. kamu cantik/kamu pintar
2. masakan kamu enak
3. rambut kamu bagus
4. kamu nggak gendut, tapi olahraga nggak ada salahnya kan?
5. P : aku cocok nggak pake baju ini? // L : cocok kok, eh gimana kalo misalnya ditambah aksesoris bla bla bla.

untuk poin ke-5, lo sebagai lelaki sebenarnya bisa jadi tidak terlalu suka dengan pilihan perempuanmu akan suatu hal, misal baju, warna tas, atau sepatu yang akan ia kenakan ke undangan pernikahan teman kalian. nah, cara mensiasatinya adalah dengan tidak langsung mengatakan "jelek" atau "tidak pantas", tapi lebih ke memberikan another option(s). misalnya, menanyakan apakah tidak apa-apa memakai rok yang terlalu panjang, kerudung yang terlalu bercorak, atau gaun yang terlalu pendek.

tenang saja, perempuanmu akan mengerti kok. bagaimanapun ia juga ingin tampil cantik untuk lelakinya dan membuat lelakinya bangga membawanya ke sebuah acara (misal).

soooo..untuk para lelaki, jangan pelit memberikan pujian untuk perempuan(mu) ya. :) 

(ew).

Selasa, 24 Maret 2015

lelah, maka berhentilah sejenak, lalu kembali.

hanya karena lelah, bukan berarti harus pergi.

ibumu-pun pernah merasa lelah mengajarimu bicara atau berjalan, tapi apakah ia kemudian pergi meninggalkanmu?. tidak. ia hanya berhenti sebentar, tersenyum, belajar, dan kembali mengajarimu dengan cara lain yang lebih baik. terlebih lagi dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. hanya karena salah satu merasa lelah, bukan berati salah satunya pergi.

seorang istri juga pasti pernah lelah menjadi istri, membereskan rumah plus menjaga balitanya yang sedang aktif berjalan kesana kemari. tapi, apa lantas ia berhenti menjadi seornag istri atau ibu?. tidak!.

klise? memang.

"kasih itu memahami bukan memaksakan"

(ew).

zona nyaman?

benarkah setiap orang memiliki zona nyamannya masing-masing?. jawabannya adalah "iya". disamping zona nyaman yang berbeda untuk setiap orang, tiap-tiap orang juga memiliki tingkat kebosanan yang berbeda untuk hal yang berulang-ulang.

misalnya saja, satu orang sangat nyaman menjalani hidupnya sebagai seorang peneliti yang ingin mencoba menemukan hal-hal baru. atau seorang artis yang nyaman dengan kehidupan glamor dan serba mewah. atau pedagang kaki lima yang nyaman dengan apa yang ia jalani dan merasa cukup dengan apa yang telah ia dapat.

masih banyak lagi memang contoh lainnya. memang yang akan aku bahas kali ini lebih ke soal kenyamaan bidang pekerjaan.

aku sudah dua tahun bekerja di kantorku yang saat ini. bulan-bulan awal tidak begitu bersahabat, layaknya ikan baru yang dimasukkan ke kolam/akuarium baru tentu aku butuh yang namanya penyesuaian. tapi akhirnya pada bulan ke-6 aku mulai merasa bisa terconect dengan ikan-ikan lainnya, yang jauh lebih indah, lebih besar, dan lebih adaptable tentu.

memasuki tahun kedua disini, aku mulai merasa sedikit bosan. aku meng-handle hal yang sama setiap harinya, aku bertemu dengan orang yang sama setiap harinya, dan bercengkrama hanya dengan beberapa orang yang lagi-lagi sama setiap hari. apakah ini artinya aku belum menemukan zona nyamanku bidang pekerjaan?.

aku penasaran, apakah atasanku atau rekan sepekerjaanku merasakan hal yang sama atau mereka memang sudah berada diposisi nyaman sehingga lebih menikmati pekerjaannya?.

sebenarnya apa sih nyaman itu sendiri?.

yang aku tahu, kalau nyaman akan seseorang kamu akan senang untuk tinggal dan berada disekitarnya, nah apakah begitu juga dengan pekerjaan. yang artinya aku belum nyaman dengan pekerjaanku sehingga muncul rasa bosan itu?.

ah sudahlah, memang tidak akan ada habisnya membicarakan diri sendiri (haha).

salam,
(ew).

Kamis, 12 Maret 2015

Seberapa Besar Peran Media Sosial Dalam Menimbulkan Kesalahpahaman


Selamat hari jum'at semuanya. Diawali dengan kemacetan jalan raya Dramaga sampai coffee machine punya kantor yang rusak, alhasil cappucino cuma jadi coffee latte, dan sekarang gue udah duduk manis depan komputer setelah mendapat sedikit kode dari supervisor perihal deadline (haha).

Oke tulisan kali ini sesuai sama judulnya (yang tentunya sudah kalian baca dari tadi) ada hubungannya dengan media sosial. Jenis-jenis media sosial emang makin banyak aja. Gue inget banget awalnya tuh munculah friendster, trus facebook, twitter, tumblr, flickr, instagram, sampe yang terbaru adalah path. Penggunanya (user-nya) sebenenya sama saja, mereka yang bosen sama facebook yang sekarang makin banyak iklannya pindah ke twitter. Yang bosen baca timeline mantan kemudian pindah curhat ke tumblr. Yang suka foto ya sering upload di instagram. Lalu yang ceritanya lagi usaha "ngodein" seseorang ya update "now listening" lagu apaan gitu di path.

Bohong banget kalo kalian bukan salah satunya, yekan?.

Tapi nih ya, sekarang coba deh pikirin, seberapa besar pengaruh media sosial terhadap pendapat orang lain ke diri lo?. Misalnya, lo sering update tentang travelling jadi orang berpendapat lo adalah orang yang hobi jalan-jalan. Atau lo suka upload foto makanan plus check in tempatnya, oke mungkin lo adalah orang yang doyan makan dan suka foto. Atau (lagi) lo adalah orang yang sering update cerita galau, ya bisa jadi orang akan mikir kalo lo adalah orang yang rapuh. Iyes rapuh kayak tulang berusia ratusan tahun gitu, rapuh (emaap kalo jayus).

Ada pendapat yang bilang gini "posting saja yang kalian mau, bukan yang mereka suka". Bener sih memang, tapi coba deh dipikirin lagi setelah lo baca tulisan ini mungkin akan ngerti yang gue maksud.

Sekarang tentang gimana hebatnya media sosial menimbulkan "kesalahpahaman". Misalnya aja deh yang paling gampang, ada 1 orang cewek yang hobi banget "ngelopein" postingan cowok lo di path, atau yang lebih sompral lagi ya ngetag post di facebook/path kalo doi lagi sama cowok lo. Hayo..gimana rasanya?.

Ada golongan perempuan yang akan langsung "ngelabrak" oknum tidak bertanggung jawab tersebut, tapi ada juga golongan yang justeru akan ngomel ke pasangannya dulu, dan meminta penjelasan (oke gue golongan tersebut, thanks God). Gue pernah kok dilabrak sama istri orang cuma karena gue ngetag foto hasil pendakian gue dengan suaminya. Well..kalimatnya sih biasa aja, cuman dari sana gue tau kalo tuh istri ngira gue suka sama suaminya (haha). Salah paham dong ini namanya.

Pernah juga dilabrak sama pacarnya temen. Yang ini nggak bisa disebut besar tapi nggak sepele juga sih. Temen gue curhat tentang ceweknya itu, meskipun ujung-ujungnya ngelantur ke mantannya, ke gebetannya, kemana-mana tau, nah dibaca deh tuh sama tuh cewek. Marah deh sama gue.

Seriously, dilabrak tuh malah bikin lo ngerasa menang loh. Karena sang pelabrak itu terlihat kalah dan khawatir kalo ternyata cowoknya emang beneran "falling for u". Jadi, buat para perempuan yang mengalami teror perempuan lain via medsos, sebaiknya kalian bermain dengan elegan, kasih counter attack dengan cantik girls (hahaha).

Eh maap-maap kok jadi ngelantur kesana-sana ya. Balik lagi tentang seberapa besar ngaruhnya medsos buat memunculkan sebuah kesalahpahaman nih ya.

Jadi, ini cerita temen gue, sebut saja Fia. Fia ini punya pacar, namanya Deki. Deki ini tentu punya temen-temen yang bukan cuma laki tapi juga perempuan dong ya. Deki lagi demen mainan path, gitu juga sama temen-temennya itu tadi. Karena satu dan lain hal, salah satu temennya Deki nge-add Fia di path. Fia yang notabene kenal juga sama tuh cewek yang nge-add (sebut saja Mona) memutuskan buat accept friend request tersebut.

Seperti yang kalian tau kalo di path itu ada menu visit yang memungkinkan kita buat berkunjung ke "home" nya teman kita. Fia melakukan itu dan menemukan sesuatu. Sesuatu itu sebenernya sudah Fia tau sejak lama, cuma dengan versi berbeda. Dipostinga itu Mona ngetag Deki dalam sebuah foto, dengan caption yang seolah menunjukkan kepada pengguna path lainnya bahwa mereka adalah "pasangan" atau minimal "punya hubungan khusus". Meskipun memang postingan itu nggak digubris sama Deki karena Deki nggak ngerasa dapet notif tag tersebut.

Marahnya Fia bertambah setelah membaca coment-coment teman-teman Mona dan Deki. Coment tersebut seolah mengiyakan hubungan mereka dan lupa bahwa Deki adalah kekasih Fia. Kebetulan Fia adalah tipe perempuan yang masuk golongan ngomel ke pasangan bukan melabrak oknum tidak bertanggung jawabnya. Akhirnya Fia meminta penjelasan dari Deki.

Setelah mendengar penjelasan dari Deki, Fia tau kalau ini hanya kesalahpahaman. Tapi, namanya juga perempuan kan, rada mengerikan memang kalau udah terusik. If u know what i mean ya, haha. Tapi, memang kejadian salah paham gara-gara medsos itu nggak satu atau dua kali. Apa lagi kalo jelas tau cewek yang "usil" itu mengindikasikan suka ke cowoknya. Itu malah bisa jadi bakal lebih mengerikan lagi.

Itu yang kejadian sama Fia. Doi tau kalo Mona sebenernya suka sama Deki, cuman emang dari awal mereka nggak bisa sama-sama. Dari sana Fia memutuskan buat "ngelawan" balik tapi dengan cara elegan kayak yang udah gue sebut tadi. Contoh sepelenya adalah posting tentang Fia dan Deki, yang mempertegas kalau Mona cuman gangguan kecil aja. Well..perempuan memang mengerikan, memang!!!.

Versi berbeda juga ada kejadian ke temen gue yang lain. Kali ini cowok yang sedang ngegebet cewek dan ada ternyata tanpa dia sadari tuh cewek ngegebet temen gue tadi (ngerti? ya gitu deh pokoknya ya). Tapi, gebetan temen gue ini golongan pelabraknya. Jadi, meskipun belum menyandang predikat pacarnya temen gue, doi udah aja gitu ngusir dengan cara "kasar" si cewek yang diduga kuat usaha "ganggu" hubungan mereka. Ngeri? Tentunya, namanya juga perempuan, hahaha.

Jadi, sebenernya ya kalo boleh dibilang, sebaiknya memang kita kudu lebih bijak menggunakan media sosial. Memang sih itu milik pribadi kita, tapi kita kudu inget kalo kita nggak hidup sendirian di dunia per-medsos-an tersebut. Akan ada aja kesalahpahaman yang muncul karena postingan yang kita buat menyinggung pihak lain.

(ew)

Rabu, 25 Februari 2015

yang sudah pergi tidak pantas kau minta kembali

oke selamat hari rabu semuanya. selamat atas pertunangan my lovely wednesday girl yaitu henni pratiwi, dan selamat mengantuk buat yang lagi ngadep komputer dan ini masih jam 1 siang.

cerita hari ini adalah cerita dari temannya teman. jadi temanku punya seorang teman, kemudian dia menjadi pemeran utama dalam kisah kali ini, rudi namanya. oke, mari kita mulai kisahnya ya.

rudi ini baru saja putus cinta. sedih tentunya. tapi yang lebih menyedihkan lagi adalah ketika menyadari bahwa sang mantan, sebut saja mia sudah memiliki seseorang yang menggantikannya. tapi sebenarnya tidak bisa menyalahkan mia yang begitu cepat move on, karena kesalahan awal terletak pada rudi.

rudi melakukan sebuah dosa besar yang menurut (sebagian) perempuan adalah dosa tidak termaafkan. ya meskipun tidak jarang banyak juga perempuan yang mengampuni sebuah perselingkuhan. oke, rudi berselingkuh dan mengakuinya, namun dengan sedikit berbohong dan tidak menceritakan keseluruhan dari cerita kepada mia.

rudi dan mia sudah menjalin hubungan kurang lebih empat tahun, angka yang tidak kecil bukan untuk sebuah hubungan?. karena tugas pekerjaan, mereka menjalin hubungan jarak jauh. rudi ditempatkan di luar jawa, sementara mia tetap tinggal dan bekerja di jakarta.

selang beberapa lama setelah mereka berjauhan, rudi mengakui bahwa ia sempat menjalin hubungan dengan seorang perempuan, rekan sekantornya. mia tentu marah dan merasa dikhianati, kemudian memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan rudi.

sebenarnya pada awalnya rudi tidak berniat mengatakan perselingkuhannya kepada mia, namun karena tidak ingin lagi membohongi mia, ia akhirnya berkata jujur. hal yang tidak rudi katakan kepada mia adalah bahwa hingga saat ini dia masih menjalin hubungan dengan teman sekantornya itu (sebut saja icha). rudi mengatakan bahwa ia "pernah" bukan "sedang" menjalin hubungan dengan icha.

rudi menampik setiap nasihat yang keluar dari orang-orang terdekatnya, dengan alasan ia merasa yakin hubungannya dengan icha akan berhasil dan berjalan baik.

karena satu dan lain hal, rudi terpaksa keluar dari pekerjaannya, dan kembali ke pulau jawa. meninggalkan icha jauh disana dan menjalin hubungan jarak jauh. pada awalnya hubungan memang berjalan baik, namun lama-kelamaan mulai muncul prasangka diantara keduanya. saling curiga dan ragu mulai membumbui hubungan tersebut.

icha semakin meragukan kejujuran rudi. contohnya saja "rudi sedang dimana, dengan siapa, sedang apa?", iya aku tahu itu terdengar seperti sebuah lagu band melayu yang aku lupa apa namanya itu. begitu pula rudi, semakin kurang kepercayaannya kepada icha yang jauh disana. icha biasanya akan "meneror" rudi, meminta pembuktian bahwa ia sedang bersama teman lelaki buka teman perempuan, begitu juga rudi.

kalau menurutku, ini karena kesalahan ketika awal menjalin hubungan. mereka bertemu ketika mereka masih bersama pasangannya masing-masing. rudi memiliki mia, dan icha pun sedang memiliki kekasih. wajar menurutku jika akhirnya mereka saling curiga. begini, rudi khawatir icha kembali kepada kekasihnya, begitu juga icha yang khawatir rudi akan menghubungi mia kembali.

pada suatu ketika, rudi menyatakan bahwa ia lelah dengan hubungannya yang mulai tidak sehat tersebut. dan secara tersirat menanyakan kabar mia kepada romi (nama temanku yang adalah temannya itu). bukan hanya kabar, tetapi juga menanyakan siapa kekasih mia saat ini. oke, mungkin rudi mulai menyesali apa yang sudah ia lakukan dulu. mungkin juga ia mulai sadar bahwa sejak awal memang tidak seharusnya ia meninggalkan mia demi icha.

usut punya usut, saat ini mia sudah memiliki lelakinya dan berbahagia. jika aku adalah mia, dan aku tahu bahwa rudi menyesal telah meninggalkannya, ada beberapa hal yang akan membuat mia merasa menang. 1.rudi menyesal, 2.mia sudah bersama lelaki lain sedangkan hubungan rudi dan icha berakhir, 3.mia menjadi perempuan yang semakin cantik dan sukses.

terdengar jahat memang, tapi hei, apa salahnya merasa menang atas orang yang menyakitimu (hahaa).

aku dengar minggu lalu akhirnya rudi dan icha sepakat untuk mengakhiri hubungan mereka. terdengar jahat, tapi aku senang dan bahagia untuk mia dan kekasihnya yang baru. dan untuk rudi, kadang apa yang sudah kamu lepaskan tidak berhak kamu minta kembali, tidak pantas.

tapi, aku hargai keberanian rudi mengambil resiko dengan berkata jujur kepada mia tentang dosa besarnya itu. bisa saja kan rudi tidak mengatakannya kepada mia dan terus menjalin hubungan dengan dua perempuan, tapi itu tidak ia lakukan dengan alasan tidak ingin berbohong lebih lagi.

(ew)

Jumat, 13 Februari 2015

the most terrible question isn't it??



aku tahu ini sabtu dan aku di kantor. jadi mari mengumpulkan sedikit semangat yang berceceran dengan menulis. hari ini episode ngoceh sendiri intinya, eh tapi berdasar pengalaman dan cerita temen-temen juga ding.

jadi gini, aku yang sudah memasuki masa seperempat abad ini tentu memiliki lingkaran teman-teman yang usianya pun tidak aka jauh berbeda denganku. paling muda mungkin 22, paling senior tentu tak hingga. ada beberapa pertanyaan yang kadang suka ganggu (jujur bukan cuma buat aku), berikut aku kasih contohnya.

misal :
pacarnya MANA?
calonnya MANA?
suaminya MANA?
anaknya MANA?

oke, yang tersebut diatas tidak semengerikan yang satu ini --> KAPAN nikah?. yeekaaann??

ya, aku secara pribadi sudah sangat sering bahkan ampe muak ditanya begitu. tapi, sekarang gini deh, masalahnya itu nggak segampang membalikkan telapak tangan atau beli kerupuk atau ada WA (wedding organiser) yang menyediakan jasa lengkap dengan calonnya, NGGAK. ingat itu hai yang suka nanya-nanya.

yang orang luar tidak tahu adalah bahwa bisa saja orang yang kalian tanya "kapan nikah" itu sedang berjuang untuk menikah. terus lagi, kalian akan melanjutkan argumen "menikah itu baik loh". makjaaannngg..kalo nggak baik ya emak sama bapakku nggak menikah.

terus lanjut lagi, "yang baik itu harus disegerakan loh". yailllaaaahhh..dari zaman batu juga orang udah pada tahu kalau yang baik-baik itu tidak boleh ditunda. tapi yang jadi masalahnya lagi, apa kalian tahu, kehidupan mereka tidaklah semudah kehidupan kalian. bahkan ketika kalian merencanakan menikah dulu pun sempat mengalami kesulitan kan?. bagus kalau rencana kalian memang berjalan lancar tanpa hambatan. tapi, aku dan beberapa orang yang sering kalian tanyai dan "intimidasi" itu berbeda denganmu.

misalnya saja yang paling krusial, restu orangtua yang belum mereka dapatkan, perbedaan budaya dan adata istiadat, atau masih banyak lagi masalah lain. apa? merasa belum mapan?. terus kalian akan berucap lagi "rezeki nanti juga ada kalau sudah menikah". iya gais, nenekku juga dulu bilang gitu.

tapi, apa salahnya sih punya target sendiri-sendiri. aku bahkan tidak pernah menyakiti kalian dengan targetku, aku juga tidak pernah mengusik apa yang menjadi targetmu, jadi bisa tidak kita menjalani kehidupan kita masing-masing?.

jawabannya sebenarnya aku sudah tahu. TIDAK. kita hidup di indonesia, yang notabene menganggap anak perawan diatas 23 tahun belum menikah adalah sebuah keganjilan, kutukan, dan harus dibasmi/dimusnahkan dari muka bumi. selain itu, kita hidup dalam masyarakat yang terkadang suka nyinyir dan mengurusi masalah orang lain, karena mereka mungkin tidak punya cukup masalah untuk dirurus.

beberapa hal yang kadang membuat perempuan menunda menikah (menurutku dan hasil riset singkat ke teman-teman) :
- mereka ingin sekolah/kuliah/kuliah lagi/kuliah lagi
- mereka ingin menabung untuk hal lain
- mereka mempunyai target usia pas menikah
- mereka bekerja sehingga punya kesibukan
- mereka tidak ingin tergesa-gesa
- mereka sedang berusaha "menemukan" jodohnya

kesimpulannya, berhenti bertanya kapan nikah, karena kedua orangtuaku tercinta-pun tidak ambil pusing. lalu kenapa kalian yang hanya orang "asing" ingin seolah terlihat perduli dengan hidupku?. mengertikan yang aku maksud?. oke, terimakasih.

have a great weekend semuanya.

(ew).


Kamis, 12 Februari 2015

cemburu (yang kebetulan berlebihan)

namanya juga perempuan. kalau tidak berlebihan ya bukan perempuan namanya. misalnya saja, tiba-tiba menyukai lelaki secara berlebihan, terobsesi menurunkan berat badan dengan cara berlebihan, atau membenci seseorang dengan berlebihan pula. semua pokoknya kudu berlebih(an) kalau menyinggung makhluk perempuan.

oke, maaf kalau ada yang tidak merasa berlebihan dan tersinggung setelah membaca tulisan ini, maklum aku adalah salah satu perempuan yang memiliki sifat berlebihan seperti kusebutkan diatas. bukan bermaksud hendak mengeneralisir seluruh perempuan ya, tidak. sungguh. jadi, tulisan ini hanya menurutku saja, opini, bukan bermaksud menjelekkan kalian. jika aku menyebut kata perempuan nantinya, berarti itu hanya sebagaian perempuan saja, oke? deal.

akan aku contohkan satu persatu ya :

menyukai seseorang secara berlebihan :
perempuan yang berada pada tahap ini, biasanya akan serba berlebihan dalam mengambil tindakan atau memposisikan dirinya. misalnya, rasa keingintahuannya terhadap orang yang sedang ia sukai akan meningkat pesat. perempuan ini, biasanya akan melakukan "apa saja" untuk tahu semua hal tentang pujaan hatinya.

contohnya adalah, memfollow akun media sosial sang pujaan, mencari informasi tentang kegiatan sang pujaan, bisa dengan menanyakan kepada teman atau ya hal yang paling mudah adalah dengan mengikuti timeline kehidupannya di media sosial tersebut. berlebihannya mulai akan terlihat jika ia merasa sang pujaan hati "menghilang" dari dunia per-med-sos-an. jarang atau bahkan tidak pernah update lagi justru akan menimbulkan dampak semakin parah. misalnya, uring-uringan, tidak mood, dan menyalahkan hal sekecil apapun yang dirasa pantas untuk disalahkan.

contohnya lagi adalah, menanyakan hal apapun kepada pihak terkait, dalam hal ini adalah sang pujaan hati itu sendiri. misal, letak/alamat sebuah cafe/tempat makan, rute jalan, hingga hal yang dirasa tidak sepantasnya yaitu "siapa perempuan yang berfoto bersamamu itu?". untuk hal yang menanyakan lokasi suatu tempat, sebenarnya ada dua kemungkinan. yang pertama, ia memang tidak tahu, kedua ia tidak tahu dan berharap bisa "didampingi" ketempat itu.

contoh mudahnya adalah, kalian merupakan fans dari seorang aktor tampan dari korea, sebut saja Jung Yong Hwa. tentu kalian akan mengikuti member dari CN BLUE tersebut bukan, bisa dari fanspage facebook, twitter pribadi, instagram official/pribadi, segala tentangnya ingin kalian ketahui.

membenci berlebihan :
pada fase ini, perempuan akan berubah menyeramkan dan mengerikan. perempuan bisa saja akan membenci orang tersebut, yang bahkan belum pernah ia temui, hanya karena orang tersebut pernah menyakiti sahabat terbaiknya (misalnya mantan kekasih sahabat).

hal lain lagi misalnya, jika ia merasa diberi harapan palsu oleh orang yang tadi sempat ia sukai (secara berlebihan), maka spontan perempuan tersebut akan membencinya dengan segenap jiwa dan raga. akan mem-block media sosial orang tersebut, unfollow twitter/instagram/facebook atau medsos lainnya yang pernah ia ikuti. mengerikan? tentunya, namanya juga perempuan, berlebihan. ingat itu!.

cemburu berlebihan :
cemburu yang kusebut berlebihan ini bisa dibilang, perempuan tersebut belum tentu memiliki hubungan khusus dengan sang pujaan hati, namun ia akan cemburu berlebihan ketika melihat pujaan hatinya bersama perempuan lain. yang misalnya, lebih cantik dari dirinya. kondisi ini bisa pula melanda fans seorang artis tampan yang memiliki kekasih perempuan cantik, maka akan bermunculan pulalah haters untuk kekasih dari sang artis tersebut. dengan landasan dasar "kecemburuan" ketika pembentukan persatuan haters tersebut. lucu bukan? (haha iya).

jika masuk ke fase cemburu berlebihan ini, perempuan biasanya akan mencari tahu tentang si perempuan yang "merebut" perhatiaan sang pujaan hati, mencoba mengenalnya, lalu menemukan bahwa sang pujaan benar memiliki hubungan khusus maka,akan semakin berlebihan pula cemburunya.

cemburu berlebihan bentuk lain ada lagi. ini terjadi jika perempuan mulai merasa bahwa ada perempuan lain yang menyukai kekasihnya. perempuan "jenis" ini biasanya tidak jauh berbeda dengan perempuan cemburu diatas, namun dalam bentuk lebih mengerikan. karena merasa memiliki hak atas kekasihnya, maka biasanya ia akan menjadi super protektif terhadap pasangannya. misalnya melarang kekasihnya bertemu hanya berdua saja dengan teman perempuannya, memboncengnya dimotor, membalas chat penting yang akhirnya menjadi tidak penting, seperti becandaan yang dikhawatirkan merembet kemana-mana. terlebih lagi, jika teman perempuan sang kekasih tersebut mengindikasikan suka yang lebih dari sekadar teman.

obsesi kurus berlebihan :
entah ada apa dengan hal satu ini. tapi, kurasa banyak sekali perempuan yang terobsesi dengan hal bernama kurus, aku salah satunya. akan sangat bermasalah jika seseorang saja (terlebih jika itu lelaki/pujaan hati) yang mengatakan bahwa "kamu gendut". dengan spontan mereka akan menjalankan diet ketat.

ada kasus kekasih dari temanku bahkan diopname beberapa hari karena gejala thypus. ia tidak mengkonsumsi makanan selain buah dan sayur selama satu minggu demi menjadi kurus seperti yang diinginkan kekasihnya. ada pula temanku yang sampai mengikuti program diet bernama OCD, kemudian fitnes, tidak makan malam, tidak minum susu (kecuali low fat), tidak makan makanan dari produk dairy milk, tidak makan daging, dan masih banyak lagi yang lainnya.

nah, tidak salah jika aku memanggil perempuan (dan diriku sendiri) adalah makhluk berlebihan. secara pribadi, aku adalah perempuan yang masuk golongan cemburu berlebihan. karena aku tidak bisa menyembunyikan cemburuku barang sedikit saja (hahaha).

well, entah harus dikontrol atau ya mau diapakan lag pada dasarnya ini sifat, terserah bagaimana kalian menyikapinya. intinya, "jadilah diri sendiri, nyamanlah dengan dirimu sendiri, maka orang akan nyaman terhadap dirimu".

(ew).

Senin, 26 Januari 2015

Ketika Mamak Minta Cucu

Secara jarak, aku tinggal jauh daru kedua orangtuaku. Asliku emang dari sebuah kota kecil di daerah Sumatra, tapi karena tujuh tahun lalu aku ngelanjutin kuliah, aku hijrah ke kota hujan, Bogor. Pertama seumur-umur jauh dari keluarga, dengan posisi aku cuma kenal sama beberapa teman yang kebetulan satu daerah dan ngelanjutin ke kampus yang sama.

Aku masih inget, malem itu hujan pertama yang aku alami di Bogor. As always, hujannya Bogor nggak akan lengkap kalau nggak pake petir/geluduk/gemuruh atau apa lagi itu namanya. Malem itu aku nangis kenceng, karena baru sadar mamak nggak ada disampingku pas petir "teriak" kenceng di langit. Yup..aku anak umur 17 tahun yang (waktu itu) kalo ada petir/geledek bakal nyari mamak dikamarnya, dan ngumpet diketeknya, karena kurasa itu tempat paling aman di dunia ini (haha). Oh iya, sampe lupa, mamak itu sapaan untuk ibu di kampungku, asal katanya dari mama.

Sekarang, sudah tujuh tahun berlalu dari malam itu. Aku sudah lulus dari kuliah sejak tahun 2012 lalu. Beberapa hari yang lalu, pas aku lagi ngobrol via SMS sama mamak, tiba-tiba mamak bilang "pengen punya cucu". Aku yang notabene belum pernah denger kalimat itu, kaget. Aku perempuan 25 tahun, tinggal di perantauan, punya pekerjaan, punya pacar, terbilang jarang pulang ke kampung halaman, dan mamak minta cucu. Artinya?.

Iya, mamakku mengisyaratkan sudah waktunya aku menikah. Yakan nggak mungkin juga aku ngasih mamak cucu tanpa sebelumnya ngasih beliau mantu, ya dong?.

Aku sebenernya belum pengen menikah. Oke, mungkin maksudku, aku pernah ingin menikah, tapi masa itu sudah lewat dua tahun lalu. Terus, apa tega aku bilang gitu ke mamak?. Misal, "nanti-nantilah mak, kalo udah waktunya juga nikah". Atau, "iya sabarlah mak, nanti juga aku nikah kok". Aku cuma jawab, "iya mak, doakan ajalah ya". Dan mamakku balas SMS-ku lagi dengan "tahun depan ya, keburu mamak tua, nggak kuat jagain cucu". Kalo udah gitu, bisa apa coba?. Lagi-lagi cuma bisa jawab, "iya mak, doakan aja ya".

Mungkin karena dulu mamak dinikahi bapak saat masih muda. Pas usia beliau baru 18 tahun. Pas beliau 20 tahun, sudah menetek-i dan mengganti popokku. Sudah lewat lima tahun dari usianya waktu itu. Tapi, aku suka cara mamak yang bertanya dengan tersirat dan tidak langsung ke intinya. Karena mamak yakin, aku akan mengerti bahasa paling sederhana yang ia ucapkan sekalipun.

Kalo diingat-ingat, mamak itu bisa dibilang adalah orang di rumah kami, yang nggak pernah bilang nggak kalo aku minta apapun. Perempuan yang ngedekor ruang tamu di rumah dengan perabot/aksesoris serba merah itu selalu berusaha jawab "iya" kalo aku minta sesuatu. Entah itu ada atau nggak, bisa atau nggak dipenuhi, yang penting iya dulu.

Beliau juga yang berusaha ngeyakinin bapak, buat ngelepas aku hidup dan kerja di kota hujan ini. Mamak pernah berpesan, "apa-apa itu tergantung yakin atau nggak, kalau belum yakin mending nggak usah dijalani daripada setengah-setengah". Itu pas aku "memaksakan" diri buat ikut kata bapak dan menerima pekerjaan yang dipilihkan bapak buatku.

Aku pernah nggak sengaja beberes rumah, dan nemuin buku hariannya. Disana ketulis jelas sebait kalimat, yang bunyinya "sumber kekuatanku adalah anak-anakku". Spontan aku nangis. Ternyata perempuan yang selalu kuat dan tersenyum di depan kami, adalah perempuan yang menganggap aku dan adikku adalah sumber kekuatannya menjalani kehidupan ini.

So, doakan aku ya biar bisa segera memberi mamak mantu, kemudian cucu.


"Tulisan ini disertakan dalam kegiatan Nulis Bareng Ibu. Tulisan lainnya dapat diakses di website http://nulisbarengibu.com

Rabu, 07 Januari 2015

3 Jam Menuju Puncak Prau (2656 mdpl)

hallooo..setelah setahun (karena ini udah 2015) nggak nulis, akhirnya punya bahan lagi nih buat ngoceh. kali ini seputar perjalananku bareng 15 orang teman lainnya ke gunung Prau. 14 orang dari total pasukan adalah orang-orang yang kerja di bank BNI Kota.

mungkin memang belum banyak yang familiar dengan gunung tersebut, kebukti dari yang nanya "itu dimana?". nah, jadi sodara-sodara, gunung Prau ini letaknya di Wonosobo, Jawa Tengah. sebelahan/sodaraan sama dataran tinggi Dieng ya. bisa dibilang satu komplek deh, cuma beda puncak.

kami berangkat tanggal 24 desember, kereta serayu jurusan akhir stasiun Purwekerto. harga tiketnya waktu itu (masih subsidi) Rp. 35.000. berangkat dari Jakarta Kota jam sembilan malam, dan sampai di Purwekerto jam 8 atau 9 pagi (aku lupa persisnya). yang jelas karena kereta ekonomi, jadi ya nyampenya belakangan, mempersilahkan yang keren-keren (eksekutif/bisnis) lewat duluan.

oke, lets the journey begin!!.

sampai di stasiun Purwekerto, mas Adoy (koordinator trip kali ini) sudah menyiapkan 2 angkot carteran yang akan menemani kami selama disini. pak Wawan ini sopir angkot yang kebetulan aku tumpangi, kocak gitu orangnya. pede abbiis dengan kehandalannya menaklukkan jalanan berbatu dan tanjakan itu. dan ini pasukan angkot 2 bisanya cuma ngompor-ngomporin pak Wawan doang, ckckck.

(maksain selfie diangkot : mas Opat, mas Catur, mas Adi, Aku & mas Mul)

kami beruntung karena mas Gian yang asli Purwekerto merelakan rumahnya untuk kami jadikan base camp dadakan pagi itu. kami dihidangi mendoan khas Purwekerto yang piringnya selalu direfil, soto khas Sokaraja, gethuk goreng, dan aneka cemilan, plus teh dan kopi hangat. mayaaann...hemat biaya makan siang, haha. rezeki anak-anak soleh.

jam 11.00 kami mutusin buat ngelanjutin perjalanan ke Wonosobo. setelah perut full tank tentunya, thanks to mas Gian's family, hehe. perjalanan ke Wonosobo kurang lebih makan waktu 3 jam. panasnya Purwekerto mulai berangsur berubah jadi sejuk pas angkot kami mulai masuk ke daerah Wonosobo.

karena masih siang, kami menyempatkan diri main ke dataran tinggi Dieng terlebih dahulu. ke kawah Sikidang dan ke komplek Candi Arjuno. kena tambahan biaya masuk lagi untuk masing-masing objek wisata itu, tapi karena rombongan jadi dapet potongan harga.

(ini pasukan, minus Aku yang motoin, & mas Gian)

(mas Putra, mas Pundi, mas Adoy, mas Panji, mas Apoy, mas Ruslan, kak Pandan, Aku)

(selfie sukaesih di depan kawah Sikidang)

(masih edisi selfie di depan kawah Sikidang)

(selfie everywhere yeuh)

(mas Adoy, Aku, kak Pandan, mas Opat)

(selfie di depan Candi Arjuno)

jam 5 sore kami menyudahi tur hari itu dan milih buat sedikit turun ke daerah Patak Banteng untuk mencari homestay/penginapan. Patak Banteng kebetulan merupakan tempat dimana base camp untuk pendakian ke gunung Prau berdiri, jadi keputusan kami untuk mencari homestay disana dirasa pas. kami mendapat homestay seharga 500 ribu untuk menginap satu malam. fasilitasnya cukup lengkap, yang jelas nyaman buat istirahat ke-16 manusia ini.

karena momen ngumpul memang jarang-jarang, biasanya kalau udah gini pasukan bakal duduk sambil ngopi dan main gaple atau kartu. ada poker warior dan gaple warior malam itu. aku milih pokeran aja, karena nggak paham gimana main gaple. jam 23.00 aku sama kak Pandan mutusin buat istirahat dan pindah tidur ke kamar kami. menyingkir dan menyelamatkan diri dari sarang penyamun, hehe.

jam 04.00 pagi buta mas Adoy udah gedor-gedor kamar nyruruh bangun. karena sudah diniatin mau liat sunrise di bukit Sikunir, aku dan kak Pandan dengan semangat bangun, bebersih, dan sudah duduk manis depan tv sembari nyeruput teh anget buatan para lelaki. tapi ya namanya juga lelaki, jam 5 deh baru bener-bener pasukan udah pada siap. matahari geh udah tinggi, udah nggak berharap lagi ketemu sunrise ini mah.

(view milky way dari bukit Sikunir)
(nggak dapet sunrise, tp dapet selfie)

jalur mau ke puncak Sikunir padat merayap berasa jalanan jakarta. macet nggak cuma di kota ya gais, di gunung juga bisa. banyakan yang pada turun sih ya karena memang mataharinya malu-malu plus ketutup kabut yang cukup tebel, dan kami kesiangan. tapi, okelah minimal nyampe puncak Sikunir dan bisa foto-foto hamparan hijau bukit disebelah-sebelahnya.

jam 08.00 pasukan turun. disamping karena mataharinya memang nggak kelihatan, kami juga masih harus ngelanjutin perjalanan ke puncak Prau, khawatir kesiangan dan keburu hujan.

jam 10.30 kami mulai bergerak meninggalkan base camp Patak Banteng, setelah sebelumnya mengurus perizinan pendakian, dan melengkapi logistik. cuaca masih mendung-mendung syahdu gitu, dingin, adem, enaknya buat tidur ini mah, hehe. menurut mas Adoy yang udah duluan kesini bulan mei lalu, ada 4 pos yang harus dilalui baru sampe puncak. perjalanan normal memakan waktu 3 jam.

(view dari track menuju pos 1 mt.Prau)

(view desa dikaki gunung Prau)

(track dari pos 1 ke pos 2)

(track dari pos 2 ke pos 3)

(masih jalur menuju pos 3)

(track menuju pos 4)
(track pos 4 menuju puncak)
melewati perkampungan, kebun kentang milik petani setempat, dan akhirnya jalanan mulai menanjak dan masuk ke areal hutan. pemandangannya Subhanallah. ini salah satu kenapa aku suka naik-naik, semua kelihatan jelas kalau dilihat dari atas. rumah-rumah penduduk jadi mirip rumah liliput, kecil-kecil nggak beraturan, Telaga Warna dan kawah Sikidang juga kelihatan kecil dari atas sini.

setelah sempat beristirahat beberapa kali, akhirnya jam 13.30 aku dan beberapa teman sampai duluan. kami terbagi ke beberapa kelompok, yang paling belakang yang bawa tenda, karena berat jadi jalannya lebih santai. begitu sampai, kami langsung mendirikan 1 tenda yang dibawa mas Apoy. memilih lokasi yang pas di depannya Sindoro-Sumbing, berharap besok langit bersahabat dan matahari dengan cantiknya bersinar (amin).

(bunga Daisy punyanya mt.Prau)
kurang lebih jam 16.00 sisa pasukan yang jalan pelan sampai juga (Fathan, mas Pundi, mas Catur, mas Panji, dan mas Adoy). ternyata salah satu teman drop dan kelelahan. sore itu aku, kak Pandan, mas Catur, mas Pundi, dan mas Adoy jadi petugas dapur umum. masak mi rebus, omelet sosis, dan susu jahe untuk para pasukan.

setelah selesai makan dan beribadah, karena cuaca terlalu dingin untuk melakukan kegiatan luar, kami masuk tenda masing-masing dan milih buat main poker (lagi). cuma bertahan sampai kurang lebih jam 20.00, akhirnya udara dingin maksa pasukan poker bubar dan pada tidur. tidak demikian dengan gaple warior yang masih bertahan di tenda sebelah (mas Adoy, mas Panji, mas Pundi, mas Apoy, dan kak Pandan).

jam 5 subuh aku sudah bangun. nebeng solat berjamaah di tenda sebelah (anak-anak Bekasi), terus nungguin sunrise setengah kedinginan di depan tenda. tapi sampe jam 6 pun tuh matahari nggak muncul-muncul, cuma ada sih bayangannya dikit, tapi langit asli berkabut parah. sedih.

entah kenapa, pagi itu para lelaki sedang berbaik hati, mereka nggak sibuk minta dimasakin, tapi malah inisiatif masak sendiri, good boy(s).

(Sindoro-Sumbing)

(bahagianya si Sindoro-Sumbing nongol bentaran)

(hei universe)

setelah beres sarapan dan bebenah tenda, jam 9.30 kami turun gunung. mulai gerimis dan cuaca masih aja kabut. frustasi nungguin matahari yang tak kunjung muncul, jadi lebih baik turun gunung aja. sisa hujan semalam bikin jalur jadi becek dan licin. harus lebih hati-hati. memang biasanya waktu yang dibutuhkan buat turun itu lebih singkat, tapi kehati-hatian ekstra itu lebih dibutuhkan pas turun ini.

kanan-kiri jalur sempet ngelihat ada yang longsor dan ekstrim gitu licinnya. batu juga sempat ada yang runtuh, beruntung semua baik-baik aja, kecuali mas Apoy yang kakinya sempet kena "serempet" sama bongkahan batu yang jatoh tadi. dan nggak ada satupun dari kami yang nggak kepleset di jalanan, tapi Alhamdulillah nggak ada yang luka atau cedera, lecet-lecet dikit ada lah ya.

(sisa-sisa semangat untuk selfie)

(Aku, Fathan, mas Pundi, mas Apoy)

jam 11.30 kami sudah sampai di Patak Banteng. beristirahat sebentar, kemudian kami melanjutkan perjalanan. ceritanya sih mau ke Batu Raden, mainan air panas. tapi apa daya, entah kenapa perjalanan balik ke Purwekerto jadi lebih panjang daripada pas berangkat. anak-anak pada tumbang dan mual. pak Wawan makin ugal-ugalan nyetirnya, entah kesambet setan apa dan dimana.

Batu Raden batal, akhirnya mampir lagi ke rumahnya mas Gian buat bebersih. karena kereta ke Jakarta berangkat jam 18.50, jam 18.00 kami semua udah cabut dari rumah mas Gian. dengan sisa-sisa tenaga akhirnya sampai juga di stasiun, beruntung nggak ketinggalan kereta. kan nggak lucu ngegembel nungguin dapet kereta lainnya, 16 orang pula.

di dalam kereta pasukan pada tepar dan pada diem. tidur dan istirahat, cerita-cerita ringan bentar kemudian tewas. lelah amat kayaknya ya, hehe. benar-benar 3 jam menuju puncak yang nggak bisa disepelekan.

kereta sampai di Pasar Senen kurang lebih jam 01.00 dini hari. karena Bogor itu jauh, aku akhirnya nginep dikosannya kak Pandan, dan pulang besok paginya.

aaaa..masih pengen banget liburan. masih pengen bengong nggak jelas gitu di gunung, nungguin matahari terbit, atau deg-degan turun gunung karena licin. well..mari kembali ke realita Enn, dan siapkan perjalanan berikutnya. kemana lagi kita??.

NB : sebaiknya memang ke Prau kalau cuaca bagus kaalu mau dapat banyak bonus pemadangan Sindoro-Sumbing, atau golden sunrisenya Sikunir.

(terimakasih BNI Kota atas liburannya, see u next trip)

(ew).