Kamis, 24 April 2014

mbuh ngapa (?)

kenapa judulnya "mbuh ngapa?", emm..aku lagi keingetan sama hastag (#) milik sebuah akun twitter bernama Daplun (@NgomongNgapak). nah hastagnya itu #MbuhNgapa. itu hastag khusus yang dia buat kalau ada kejadian tragis yang sedang dia pertanyakan. kadang dia mempertanyakan ini itu juga sih.

jadi gini ceritanya..

pagi ini berangkat kerja bareng sama teman. tiba-tiba dia nyeletuk.. 
R : aku bete, kemarin adiknya mantan aku upload foto abangnya lagi fitting baju pengantin sama pacarnya
aku : lah bukannya kamu udah punya pacar ya?
R : emm..tapi tetep aja ngerasa gimana gitu. aku sama dia lama, eh nikahnya sama yang lain. iya sih aku punya pacar, tapi kan..

selesai, kalimat menggantung di sana. aku cuma manggut-manggut saja.

masih di hari yang sama, temanku M, mengirimkan wasap :
M : aku mimpi si Y kirimin aku undangan kawinan dia sama ceweknya. rasanya kok masih nggak rela ya.
aku : lah kamu kan punya pacar?
M : iya, cuman gimana aja gitu rasanaya

selesai juga segitu aja ceritanya si M. dia sama pacarnya yang sekarang kalau nggak salah udah pacaran lebih dari 3 tahun deh. cuman, ya nggak tau deh ya (hihihii).

nah..apa hubungannya sama hastag #MbuhNgapa, ini dia :
padahal dewene wes duwe pacar anyar, tp weruh mantane fitting klambi manten ato dikirimi undangan be langsung pada galau  

hahaha itu twittanku setelah mendengar cerita dari dua wanita di atas. kalau aku gimana nanti? kebetulan belum pernah di tinggal nikah sama mangtan, haha *ketawa sombong*. ya namanya juga cewek ya, mungkin dia kesal, pacaran lama-lama tapi mantannya nikahnya sama yang lainnya yang di kenal baru berapa bulan. atau, mungkin masih cinta, terus pacarnya yang sekarang apa kabar? lah..ya meneketehe meeenn, tanya sendiri sanah :p

Selasa, 22 April 2014

warning : people(s) judge u from what u looks like!!

pasti sudah tidak asing dengan ungkapan "jangan menilai buku dari sampulnya"?. ungkapan itu sangat-sangat populer, ya tapi ndak apa-apa kalau memang kalian belum pernah dengar kok, dimaafkan (:p).

dari ungkapan di atas jelas sekali kalau kita tidak boleh menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja. kita harus membuka lembar demi lembar, membaca kata per kata, meresapi setiap kalimat, baru kita akan tau isi dari buku tersebut.

ungkapan "jangan menilai buku dari sampulnya" juga sering di kaitkan dengan kepribadiaan seseorang. memanfaatkan kalimat tersebut untuk menyampaikan bahwa "jangan menilai orang dari sampul luarnya saja", begitu kira-kira maksudnya.

tetapi, karena buku adalah sebuah benda sementara orang adalah makhluk hidup, muncul pula kendala dalam mengaplikasikan ungkapan tersebut. jika pada buku, seperti yang sudah aku sebutkan di atas, di baca agar kenal apa isinya. bisa pinjam dari perpustakaan, bisa beli langsung ke toko buku, atau sewa.

nah..kalau orang? akan sangat tidak mungkin mau meminjamnya agar kita bisa mengenalnya kan? atau mana ada orang yang bersedia kita beli terus di bawa pulang, atau di sewa, tidak ada. jadi, bagaimana selanjutnya?

seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, penilaian seseorang terhadap orang lainnya juga (selalu) muncul ketika pertama kali bertemu. misalnya saja, tiba-tiba kalian menyebut seorang bapak yang sedang memarahi anaknya dengan sebutan orangtua kejam ketika kalian tidak sengaja lewat depan rumahnya. atau, mencap seorang ibu galak hanya karena saat bertemu dengannya, sang ibu sedang berteriak kepada sopir taksi.

kesan pertama muncul tanpa di sengaja, namun pasti akan membekas. kalian bisa saja akan cenderung menceritakan kejadian tersebut kepada teman kalian dan dengan yakin mengatakan bahwa orang-orang tadi jahat.

bisa saja bapak tadi marah kepada anaknya karena anaknya mencuri uangnya untuk membeli rokok. kemarahannya untuk mengajari anaknya bahwa mencuri adalah hal yang salah. atau sang ibu tadi, bisa saja dia sedang terburu-buru, namun sopir taksi tadi mengantarkannya ke alamat yang salah, dan justru menurunkannya bukan mengantarkan ke alamat seharusnya.

terkadang penilaian seseorang (judgement) muncul setelah kalian berinteraksi dengan mereka dalam waktu lama. meskipun beberapa orang tidak bermaksud membuat orang lain menilainya, tidak ada yang ingin di nilai (kurasa).

ada beberapa hal yang menurutku pribadi mempengaruhi penilaian seseorang terhadap orang lain, yaitu :

1. penampilan. jangan keluar rumah dengan mengenakan pakaian pantai jika kau tidak sedang di pantai, jika kau tidak mau di nilai salah kostum atau perempuan aneh. jangan memakai pakaian dengan bahan yang belum selesai di jahit, sepotong, minim, atau robek di sana-sini, jika kau tidak ingin di nilai sebagai bukan perempuan "baik-baik".

2. "pembawaan". jangan setiap mau makan siang perginya ke hanamasa, solaria, sushi tei, steik house, atau numpang makan malem di hotel bintang 5 kalau tidak "rela" di sebut orang berada. atau jangan gegayaan pake tas channel atau louis vittone biar di anggap sosialita.

3. kepribadian. pribadi yang setiap hari ngomel-ngomel tidak jelas, ke tukang angkot yang lewat, ke tukang ojeg yang tidak memberikan uang kembalian dengan pas, atau ke ibu-ibu pedagang buah yang ternyata buah yang kau beli rusak, tentu akan di nilai sebagai "tukang ngomel" atau "anti toleransi" kan?. beda kasus jika ternyata kau adalah pribadi yang murah senyum, tentu kau akan di nilai orang sebagai seseorang yang menyenangkan.

tapi, semua itu tergantung pilihan. ada beberapa orang yang memang dengan sengaja memoles penampilannya, atau menunjukkan pembawaan layaknya milyader yang judes. di kondisi lain, malah ada yang tidak sengaja atau tidak bermaksud menunjukkannya kepada khalayak ramai. ia hanya tidak menyadari bahwa ternyata sikapnya membuat orang menilainya "salah" atau "tidak baik" atau "tukang pamer" atau "pengomel", dan lain sebagainya.

semua kembali ke pilihan kalian. jika kau peduli dengan penilaian mereka tentunya. yang ku maksud dengan peduli dengan penilaian orang adalah jika kau ingin "di nilai baik" (bukan palsu), jadi saja dirimu sendiri, namun dengan versi yang lebih "ramah lingkungan". tapi, jika kau tidak perduli tentang penilaian orang tentangmu, silahkan lakukan apa yang membuatmu menyenangkan dan benar. (ew).

Senin, 21 April 2014

jodoh itu unik.



dari hati yang paling dalam, kuucapkan selamat kepada teman terdekatku, Miko. Tentu dia bukan pemeran di Malam Minggu Miko dan tentu saja itu bukan nama aslinya. hehe..agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, maka nama tokoh dan tempat kejadian akan saya samarkan.

beberapa waktu lalu, mungkin seminggu yang lalu, tiba-tiba Miko mengirimiku pesan singkat via Wasap, ingin bercerita, ujarnya. kuladeni saja, seperti biasa, kutanyakan ada apa. berikut kurang lebih obrolanku dengannya :

aku : ada apa?
Miko : aku mau cerita, tapi malu
aku : karena?
Miko : besok aja deh ceritanya, sekarang aku belum siap
aku : oke
(end of conversation)

keesokan harinya, karena aku penasaran, inisiatif aku mengiriminya Wasap singkat.

aku : jadi, kemaren mau cerita apa?
Miko : emm..janji jangan di ketawain ya
aku : oke (biar cepet aja, haha)
Miko : aku kemaren di kasih beberapa lembar foto perempuan, beserta namanya. aku mau di jodohkan. kemudian aku tertarik dengan sebuah nama. namanya bagus sekali (klemudian dia menyebutkan sebuah nama).
aku : terus?
Miko : besok aku sama Om-ku mau bertamu ke rumahnya
aku : waaww..cepat sekali. good luck ya..!
Miko : oke, aku gugup, besok stand by ya.
aku : sippoo..

hari yang di katakan oleh Miko tiba. ia bersama Om-nya berangkat mengunjungi rumah sang gadis, kita sebut saja Inda. aku yang pada dasarnya berjiwa kepo ini penasaran sekali dengan hasil pertemuannya, tapi aku mencoba bersabar menanti Miko menghubungiku terlebih dahulu (lebay).

Pada malam harinya, Miko mengirimiku Wasap.
Miko : bertamu jam 1, jam 2 kami di tinggalkan berdua, kami mengobrol kurang lebih 3 jam
aku : (shock) waw..lama juga ya. jadi, gimana?
Miko : aku tadi gugup, lebih banyak dia yang mencari bahan obrolan
aku : wajar, aku juga pasti bakal gitu
Miko : besok ibuk ke rumahnya, "melamar"
aku : huwooowww..cepat sekaleeee..
Miko : iya..

aku ikut-ikutan deg-deggan menanti hasil pertemuan orangtua Miko dan Inda. terus saja kurusuhi Miko dengan Wasapku, memastikan apa yang terjadi selanjutnya. dua hari tanpa kabar dari Miko, aku menjadi gundah (hahaha..).

Miko : Inda menerima lamaran ibuku
aku : Thanks God, iam happy for you
Miko : makasih
aku : jadi kapan?
Miko : masih perlu di obrolkan lebih lanjut sih, hehe
aku : sekali lagi selamat ya, akhirnya kau menemukan jodohmu dari hasil perjodohan
Miko : iya..

sebelum-sebelumnya Miko pernah mengatakan padaku bahwa ia ingin menikah, namun tidak memiliki calon. di sisi lain, ia tidak yakin dengan kualitas dirinya. hemm..hal yang tentu pernah atau sedang di rasakan setiap orang, ketidakpercayaan diri. hal biasa bukan?

ibu Miko yang merasa sudah saatnya anaknya menikah, mengambil inisiatif dengan mengajukan beberap calon pendamping untuknya. beberapa nama yang di sodorkan, kenapa tertarik dengan Inda? karena namanya indah. memang aneh, jatuh cinta pertama kepada sebuah nama.

kali ini, aku benar-benar senang ia akhirnya menemukan jodohnya. pernikahan mereka di rencanakan akan di langsungkan kurang lebih empat bulan mendatang. jodoh memang unik. tidak tentu kapan datangnya, bagaimana caranya, dari mana asalnya, dan siapa dia.

kuberikan rasa simpatiku yang paling tinggi untuk kalian yang percaya akan jodoh. menyerahkan segala sesuatu yang berbau jodoh kepada Tuhan. atau melalui tangan orangtuanya.

(ew).

(surat cinta)

dear Sayang,

aku memang sudah nggak berani buat SMS atau Whatsapp kamu lagi, jadi aku putuskan buat memanfaatkan email. bolehkan aku tanya, kamu kenapa? kalo aku ada salah, tolong ingetin aku ya, dan yang harus kamu ingat kalau aku ini bukan peramal Sayang. karena aku cuma seorang perempuan biasa ini, bukan peramal juga, oleh karena itu aku nggak bisa baca pikiran kamu. kalau memang aku membosankan, kamu bilang aja. kalau sikap aku membuat kamu jenuh, kasih tau aja. kalau aku membuat kamu nggak nyaman, sampaikan aja, aku akan belajar terima itu nanti, meskipun pasti awalnya susah. aku bukannya nggak sabaran nunggu nanya ini ke kamu setelah kamu sampai Bogor nanti, aku cuma nggak mau menyelesaikan sesuatunya di-nanti-nantikan atau ditunda. maafin aku ya kalau aku salah. you need a time? i'll give u as much as you need,  sampai ketemu lain waktu, aku sayang kamu.

with lot of love,
pacar kamu, ...

Senin, 14 April 2014

negara anti mainstream

kalau di negara maju, ya sebut saja mungkin Amerika, Korea, dan negara lainnya, pejalan kaki itu mendapat prioritas utama. mereka di buatkan area pedestrian khusus, yang biasanya di buat hampir sama lebarnya dengan jalan raya. hal tersebut di harapkan dapat memberikan kenyamanan untuk warga negara mereka yang memilih kemana-mana untuk berjalan kaki atau bersepeda.

di negaraku yang sangat kucintai ini, yang sudah kutinggali seumur hidupku, 24 tahun lebih, ada yang berbeda. anggap saja perbedaan tersebut sedikit saja, tidak terlalu mencoloklah, anggap saja begitu. para pejalan kaki tidak memiliki area pedestrian. kalau aku boleh menyebutkan beberapa kemungkinan yang masuk akal buatku nih ya, kurang lebih mungkin karena hal-hal di bawah berikut :
  1. lahan di negaraku ini sangat sempit.
  2. lahan tersebut di manfaatkan untuk hal yang lebih bermaanfaat ketimbang sekadar di jadikan sebagai area pedestrian.
  3. contoh manfaat lahat tersebut adalah : trotoar yang di jadikan sebagai tempat berjualan para pedagang. nah hal tersebut tentu akan lebih bermanfaat dong ya? secara semua orang memang membutuhkan makanan. ya kan? (sudah jawab saja : IYA).
  4. trotoarpun bisa di manfaatkan sebagai tempat parkir motor. nah..mengacu pada nomer satu itu loh, lahan di negaraku ini sempit, jadi kekurangan tempat parkir, harap maklum ya.
  5. pejalan kaki iti tidak ada harganya. ingat, motor itu minimal harganya adalah 13 juta kan (kalau baru), nah kamu, iya itu kamu yang sukanya kemana-mana jalan kaki, berapa hargamu? (*kemudian di timpuk bakiak), hehe.
well..kurang lebih ya itu deh ya sebab-sebab di negaraku ini sediki berbeda dengan negara maju lainnya. maklum, negara aku kan ceritanya masih berkembang, belum maju. emm..berhubung menyediakan pedestrian yang layak bagi pejalan kaki itu sudah terlalu mainstream,negaraku kan anti mainstream. yeaahh..bangga dong ya(?)

ya kalau kata aku gini : kalau aku naik sepeda, jadi aku g punya hak gitu menikmati jalan raya? atau karena aku jalan kaki, aku nggak ada harganya gitu? nah..salah satu sikap anti mainstream yang bisa kalian lakukan adalah, dengan menjawabnya dengan mengatakan : IYA!. :p

(ew).

mari menari bersama hujan

pagi ini mentari tersenyum sangat sumringah,
aku bahkan bisa merasakan hangatnya sampai ke persendianku,
kusapa kau sekali,
dan sekali lagi,
lalu kutambahkan senyumku, sekilas saja kurasa cukup,
tapi, aku ingat bahwa bukan kau yang kuingini,
ma'af, ucapku pelan,

yang kurindu adalah titik kecil tak berwarna itu,
yang kedatangannya mampu memancing aroma tanah semerbak,
yang kumau adalah dia yang membasahi tanganku ketika aku menyapa dedaunan,
yang bisa membuatku tersenyum hanya dengan menatapnya,
kemudian mulai merayuku untuk menari,
aku ingin hujan.

Rabu, 09 April 2014

untuk lelaki (bagian : 2)

aku mulai berpikir, lama-kelalamaan kisah tentang Mia ini akan kujadikan sebuah cerpen atau bahkan novel. bukan bermaksud mendramatisir keadaan, tetapi memang ini sangat amat drama.

Mia di minta jadi sebuah panitia di kampung tempat tinggalnya. emm..nggak di bayar, ya namanya juga panitia di kampung ya, dapet pahala gitu (amin) aja pokoknya.

awalnya karena Lelaki (ingat kan? itu loh pacarnya Mia, yang aku tulis di postingan sebelumnya? oke inget kan!). kemarin tiba-tiba Lelaki dateng ke tempat acara berlangsung, marah-marah sama Mia. inget! marah-marahnya di depan umum loh ya.

marah karena Mia yang seorang lulusan s1, mau-maunya bekerja seperti itu. hmm..sesuatu yang menurut Lelaki adalah hal yang tidak pantas di lakukan oleh seorang sarjana. kembali berbicara dengan nada tinggi dan memojokkan Mia di depan orang-orang.

terlepas dari kepanitiaan apa yang di bantu oleh Mia, aku tegaskan bahwa itu (menurutku) bukanlah hal yang HINA. membantu masyarakat bukanlah hal hina. mendapat bayaran atau tidak, siapa dirimu secara sosial, apa pekerjaanmu, anak siapa kamu, bagaimana kamu bersikap terhadap masyarakat/lingkunganmu adalah yang paling penting.

bukan karena kamu adalah seorang putra pejabat, lalu kamu harus "rusuh" menyuruh semua orang mengosongkan jalan saat kamu lewat kan?. bukan karena kamu adalah seorang anak dari jendral, lalu semua orang harus hormat kepadamu kan?. bukan karena kakekmu adalah seorang guru besar, lalu memaksa masyarakat menerimamu dengan baik kan? semua tergantung dengan apa dan bagaimana sikapmu sendiri.

sama halnya dengan, hanya karena kamu adalah seorang sarjana kamu hanya akan berteman dengan sarjana-sarjana lainnya kan? untuk apa, jika ternyata sarjana teman-temanmu itu hanyalah seorang pengangguran?
lalu, karena kamu adalah seorang konglomerat kamu tidak mau bergaul dengan orang-orang "melarat" kan? buat apa, jika konglomeratmu itu mengajakmu ke jurang?
kemudian, hanya karena kamu seorang anak duta besar, kamu harus "membesar-besarkan" masalah kan?
terus, kalau toh ternyata kamu adalah putra dari pemilik perusahaan tempe terbesar se-asia tenggara, kenapa? itu kan milik orangtuamu, bukan hasil kerja kerasmu!

well..intinya, siapapun dirimu di kehidupan nyatamu, kamu hanyalah seorang biasa di dalam sebuah kehidupan masyarakat. yang akan di nilai dari bagaimana caramu bersikap dan bertutur kata. jika kamu berteriak seperti preman, maka kamu adalah preman bagi mereka. jika kamu menodongkan senjata ke arah mereka, penjahatlah kamu di mata mereka. jika kamu berjalan merunduk dan bersikap sopan, maka santunlah kamu bagi mereka.

aku tahu, bagi sebagian orang status sosial sangatlah penting. penghargaan dari sekitar adalah sesuatu yang mahal. tapi, bagaimanapun, hargailah orang di lingkungamun terlebih dahulu, maka mereka akan menghargaimu lebih banyak lagi.

ya..aku juga memang bukan orang baik sih, tapi setidaknya ya jangan marah-marah di tempat umum juga. nanti aja di belakang panggung, hehe.

terima kasih kepada lelaki yang masih bisa menghargai perempuannya dengan baik, mencintai mereka dengan benar, dan merendahkan suaranya ketika berbicara dengannya.

salam,
ew.

Senin, 07 April 2014

untuk lelaki.

dear lelaki,

yang terhormat, makhluk Tuhan bernama lelaki. aku adalah seorang perempuan, dengan tidak mengurangi rasa hormatku kepada kalian, kutulis "surat" ini dengan perasaan kesal dan marah pada kalian. mungkin aku hanya marah kepada salah seorang dari kalian. Namun, agar tidak ada lagi perempuan yang mendapatkan perlakuan serupa, berikut kutuangkan semuanya.

temanku adalah seorang perempuan, bernama Mia. ku kenal ia sejak tujuh tahun lalu saat aku masih kuliah. persahabatan kami semakin lama semakin dekat, tak jarang saling bercerita, tidak hanya ketika kami susah namun saat kami bahagia.

Mia memiliki seorang "kekasih", aku sebut saja Lelaki. seingatku mereka telah berpacaran selama hampir tiga tahun. bagiku, itu tentu bukan waktu yang singkat untuk sebuah hubungan. kurasa Mia begitu mencintai Lelaki.

suatu saat, mia mengirimi aku sebuah pesan singkat, berikut percakapanku dengannya :
Mia : aku baru aja di marahin Lelaki di depan teman-temannya
aku : kok gitu? kenapa?
Mia : iya, aku di bentak, karena aku nggak mau makan.
aku : cuma karena nggak mau makan? yakin?
Mia : iya..
(percakapan berlanjut dengan sesi curhat)

oke..mau itu Mia dan Lelaki, atau kalian para lelaki terhadap perempuan kalian, aku sangat membenci tindakan kalian makhluk yang mengaku bernama lelaki bertindak demikian. berteriak kepada seorang perempuan adalah hal yang menurutku sangat memalukan, terlepas apakah mereka memang bersalah atau tidak.

tentu kalian (lelaki) memiliki seorang ibu kan? ibu kalian perempuan kan? bayangkan jika ibu kalian mendapat perlakuan demikian, di permalukan di depan umum, tentu akan sangat menyakitkan bukan? atau aku tidak tahu, mungkin kalian (beberapa lelaki) memang tidak terlahir dengan perasaan dalam darah kalian.

kukatakan untuk kalian, lelaki :
"jika kalian tidak bisa memperlakukan perempuan kalian dengan terhormat atau sekadar menghargainya, biarkan mereka mendapatkan lelaki yang lebih dapat menghargai mereka"

"jika kalian tidak dapat mencintai perempuan kalian dengan cara yang benar, lebih baik tidka usah sama sekali"

"jika kalian mengakui diri kalian adalah seorang lelaki, berlakulah seperti seorang lelaki ketika dia memperlakukan ibunya"

"jika kalian memang tidak dapat memberikan sesuatu yang manis untuk perempuan kalian, sebuah penghargaan kurasa sudah cukup"

"berteriak kepada seorang perempuan bukanlah sikap seorang lelaki dewasa, itu hanya sikap seorang anak kecil yang merajuk"

sekali lagi, dengan tidak mengurangi rasa hormat dan cintaku kepada lelaki, aku hanya tidak ingin perempuan menyesal telah menyerahkan hatinya pada kalian, makhluk bernama LELAKI.

dan untuk perempuan :
"jika dia tidak bisa menghargaimu, apakah mungkin ia mencintaimu?"

"jika dia memperlakukanmu dengan kasar, yakinkah kau bahwa dia bisa mengajarkanmu arti kelembutan?"

"jika dia tidak mencintaimu dengan cara yang benar, kurasa masih ada satu di antara banyak lelaki di luaran sana yang bisa melakukannya"

salam,
ew.

Kamis, 03 April 2014

kucing nokturnal dan crepuscular

udah hampir tiga hari ini gue nggak bisa tidur pules kayak bayi. di jadikan tempat penitipan kucing sama pacar sih gue rasa penyebab terbesarnya. tuh kucing jantan namanya Junior, ras maincoon, umur 11 bulan, dark grey, loreng-loreng khasnya maincoon gitu lah ya.

dari hasil pengamatan (biar kesannya penelitian gitu), ternyata Junior sama Toby (kucing gue) kalo siang-siang kerjanya tidur dengan damainya. nnaahh..giliran mulai masuk jam gue pulang kerja, pasti tuh dua makhluk "merengek" minta "didolani", gitu bahasa jawanya buat "di ajak main".

gue berasumsi kalo kucing gue yang rngajarin Junior rusuh, karena emang dari sononya Toby rusuh. atau, karena kalo siang di kamar nggak ada siapa-siapa, jadi mereka memilih tidur, jadi punya energi yang sangat berlebih buat melek malemnya. ada yang bilang kucing tuh bisa tidur 16-20 jam sehari. bayangin, enak amat idupnya kan? (hahaha).

satu yang paling ngagetin dari Junior adalah kebiasaannya naik ke tempat tidur, naikin kaki depan ke jendela, goyang-goyangin ekornya (pas kena kepala gue), ya kalo udah gitu siapa coba yang bisa tidur? meskipun udah di rayu, di gendong, terus di kelonin tidurnya, tetep tuh jendela lebih menarik daripada gue. entah kenapa (ceritanya cemburu).

akal-akallan biar Toby sama Junior nggak main pas jam gue tidur, salah satu dari mereka akan gue kurung dalam keranjang. kan asumsi awal gue, kalo nggak ada temen main, otomatis mereka bosen terus memilih tidur dong ya. emm..ternyata tidak demikian. Toby (yang biasanya gue kurung) malah ngeong-ngeong kenceng dan berisik, mungkin dia protes kenapa di pisahkan dari Junior (haha).

dari sekian fakta di atas, gue akhirnya menyimpulkan kalo Toby itu nokturnal dan Junior di ajarin nokturnal juga.  tapiii..ternyata dari artikel yang gue baca, ternyata kucing itu nokturnal (sebagian). tau dong ya nokturnal? itu loh yang aktifnya kalo malem, kayak kelelawar sama burung hantu. gue juga baru tau kalo kucing masuk daftar hewan nokturnal.

pupus sudah harapan gue bisa tidur tenang selama punya kucing. ato si Toby di kasih obat tidur ato obat bius aja ya biar aman kalo malem? ya tapi, mana tegalah ya gue ngelakuinnya (pukpuk Toby).

kebiasaan Toby satu lagi yang bikin nggak tega "nyakitin" dia tuh, kalo subuh tuh anak memang pinternya maksimal. dia kebiasaan bakal duduk di sebelah kepala gue, cium bibir/pipi gue, ngeong-ngeong, ya gue anggap aja dia bangunin gue subuhan. hahaha.. padahal bisa aja dia laper dan minta makan kan.

ternyata Toby nggak sebaik yang gue kira. kucing itu ternyata selain ada yang nokturnal, ada juga yang punya sifat crepuscular. artinya..doi aktifnya bukan malem tapi SUBUH. ckckckck.. kecewaaa...