Rabu, 27 November 2013

hard-ly question isn't it?

seorang teman bertanya : "pernah enggak takut kalo ternyata yang sudah kita lewatkan sebelumnya adalah orang yang terbaik untukmu?, bagaimana jika karena terlalu berharap yang lebih justru membuat kita melewatkan Our Right Person?"

dan aku cuma diam. sampai akhirnya aku menjawab dalam hatiku : "mungkin itu yang unik dari jodoh, kita tidak tahu siapa dan kapan".

mungkin juga itu salah satu cara Tuhan menunjukkan bahwa orang yang kita lewatkan adalah bukan jodoh kita.

Selasa, 26 November 2013

menanti pelangi

setelah mentari berhenti bersinar (sejenak) dan hujan turun membasuh bumi, aku menanti pelangi di langit-Mu. tersenyum seperti kanak-kanak menanti pembagian permen.

fiksi dan realita

aku secara pribadi lebih menyukai novel fiksi. seperti kalimat yang aku kutip dari Bernard Batubara (penulis kesukaanku yang aku kenal dari novel Cinta miliknya), bahwa :

"fiksi mengemas realitas yang menjemukan menjadi dunia yang menyenangkan”


Aku setuju dengan kalimat tersebut.


fiksi menghadirkan imajinasi yang (mungkin) belum pernah aku rasakan langsung. membayangkan seperti apa rasanya es krim meleleh di mulutmu, bagaimana gelinya kaki telanjangmu menginjak rumput setelah hujan, atau menyentuh permen kapas, sekadar menatap langit yang luas, mengendarai naga terbang, memeluk kuda sembrani.


fiksi membangun imaji yang sebelumnya benar-benar tidak terbayangkan. keahlian penulis dalam menggambarkan setiap kejadian menjadi lebih indah dan menarikku ke dalam dunia mereka.


setelah membaca halaman terakhir buku fiksi, seperti menamparku, mengejutkanku untuk kembali ke dunia nyata bernama realita. menyadarkanku bahwa tidak semua hal seindah dan semudah fiksi.

Senin, 25 November 2013

bukan mengeluh (bukan)

pernah enggak ngerasain situasi dimana lotidak dianggap oleh sekitar, like "u dont even exist", kayak lo itu cuma bayangan doang, hantu, ato apapunlah ya namanya, enggak ada disitu, ditempat itu.
pernah banget, pernah, berkali-kali.
temen udah ada yang nyerah dan memilih pergi dari situasi itu, tapi gue mencoba tahan, tutup kuping, tutup mata, elus dada, pura-pura enggak tau, acting like i dont care & senyum aja.

acting like i dont care is good.

my favorite part (part IV)

my favorite part is the rain, while you is the sun. let's create our rainbow together.

my favorite part (part III)

my favorite part is rainbow, while you is a sky. how can i hanging there without you.

my favorite part (part II)

my favorite part is a cup of cappucino, while you is a piece of sugar. it is cappucino, but does not feel the same without sugar.

hujan.

"tak perduli seberapa derasnya hujan, tidak akan menghalangiku untuk merindukanmu"

(Bernard Batubara)

Minggu, 24 November 2013

andai (part I)

seandainya semua se-simple secangkir cappucino,
sehangat matahari pagi,
sedamai hujan sore hari,
setenang angin musim semi,
sewangi rumputkering,
semanis susu coklat,
sewarna-warni permen,
sebahagia anak SD,
semenarik komik One piece,
seindah bulan purnama,
selucu kucing usia dua bulan,
sesederhana senyum ibu ketika menatapmu,

seandainya..

Rabu, 20 November 2013

ketika (part I)

dan ketika kita sudah tidak lagi saling bicara.
hanya diam.
senyum simpul untuk saling mengingatkan.
ketika hadirmu tak lagi kurasakan.
ketika hadirku tak lagi kau ingini.
dan ketika diam adalah jawaban.
ketika itulah aku memilih untuk pergi.

ketika kita sudah tidak lagi saling menyapa.
ketika tawa tak lagi ada.
ketika cerita tak lagi sama.
ketika bahagia tak lagi sempurna.
ketika itulah aku memilih berhenti bertanya dan mengerti.
karena semua tak lagi sama untuk kita.

Senin, 18 November 2013

my favorite part.

"my favorite part is the night, while you is morning,
if loving you is not right, i dont care because its so amazing"

(kutipan dari novel Cinta, Bernard Batubara)

Kamis, 14 November 2013

kuingat kau saat hujan turun (part I)

selalu suka hujan
wangi tanah semerbak
kesejukan menjalari tubuh
kegembiraan rerumputan
mengisyaratkan alam untuk pasrah
menikmatinya atau tidak sama sekali

selalu suka hujan
mengingatkanku padamu
anak laki-laki yang menangis menatap temanmu menari hujan
anak laki-laki yang membenci hujan
senyumku mengingatmu

berpayung kekesalan akhirnya kau menghambur
mengepalkan tangan
menantang hujan
menengadah ke langit seolah tak ingin kalah

selalu suka hujan, karena disaat itu aku bisa mengingatmu dengan tersenyum.