Senin, 20 April 2015

Semua Pernah Nakal (pada masanya)

long time no story. cerita minggu kali ini kita awali dengan my friend (true) story. pernah nggak pas zaman sekolah dapet tugas PPKN/KWN untuk bikin makalah tentang "pengaruh (bla bla bla) terhadap kenakalan remaja"?. kalau kalian sezaman dengan gue, pasti pernah, iya udah ngaku aja biar cepet ya.

menurut pendapt gue, semua orang pernah nakal, meskipun cuma sekali dalam hidupnya. tergantung bentuknya seperti apa dan waktunya kapan.

kali ini gue kembali akan menghakimi makhluk bernama lelaki, maafkan gue ya lelaki. ceritanya ini kenakalan lelaki. kenakalannya beda-beda. bisa dilakuin sama lelaki single atau berpasangan, yang intinya objek kenakalannya adalah perempuan.

kalau lelaki single kemudian nakal, ini masih dimaklumin. ya meskipun kadang keterlaluan juga kalau nakalnya ke perempuan-perempuan single juga sih nggak masalah, tapi kalau ke pacar orang kan bahaya. nakal yang aku maksud disini adalah, punya gebetan lebih dari satu, atau ngedeketin pacar orang.

kalau yang punya gebetan lebih dari satu mungkin dia sedang open recruitment ya. seseorang pernah cerita ke gue tentang ini soalnya. dia bilang "namanya juga open recruitment, ya banyak dong. kalau satu itu namanya udah diterima". oke.

ada lagi jenis lainnya, dia memang nggak punya banyak gebetan, tapi dia iya aja seumpama banyak cewek yang ngedeketin atau ngajak jalan. iya kan nggak selamanya juga lelaki mulu kan yang ngajak jalan duluan kan gitu ya sekarang kan. nah, kalau yang ini yang nggak bisa aku negrtiin. mereka tuh peka atau nggak sebenarnya kalau tuh perempuan-perempuan pengen "deket" dan "lebih dari temen" kemudian lelakinya doyan, atau emang nggak ngerti makna terselubung dari si perempuan?. entah, masih misteri (haha).

beda lagi kalau nakalnya itu dilakukan oleh lelaki yang sudah memiliki pasangan, dalam hal ini pacar ya bukan istri. biasanya kenakalan jenis ini tergolong kelas berat. karena memerlukan beberapa keahlian khusus, misal dalam hal mengatur waktu agar jadwal tidak bentrok, main bersih dalam hal chat/sms/telpon/dll, dan lihai dalam menentukan target operasi.

yang pertama dalam mengatur waktu. biasanya tidak boleh ada kesalahan sedikitpun, tidak boleh pula lupa jam/jadwal antara yang satu dengan lainnya, karena akan berakibat fatal. kalau main bersih dalam hal chat/sms/telpon, disini si lelaki bisa jadi bertindak layaknya pengacara dengan banyak klien dengan nama-nama berbeda. hati-hati salah sebut nama, hati-hati salah telpon juga, jati-hati juga salah transfer uang ya (haha).

kalau yang lihai dalam memilih target operasi, yakali gitu kan udah tahu tuh targetnya temennya pacar kok malah dideketin, kan koplak. eh bisa jadi juga sih gitu, tergantung sikon. kalau toh temennya pacar mau, ya berarti nggak bagus juga disebut temen. kalau mau pilih target operasi, yang jauh sekalian dong boys, biar nantinya nggak pacar utama lo itu nggak nangkep basah lo yang sedang bercengkrama dengan pacar semi utama lo yang kesekian itu.

beberapa contoh kasus nih ya,

1. temenku, sebut saja Diki. ceritanya pas itu dia punya pacar, sebut saja Mita. kemudian dia juga punya pacar semi-utama namanya Dina. jago deh tuh ngatur waktu buat keduanya, ngatur bahasa sms/telpon biar aman untuk keduanya. etapi, ternyata hari itu dia kena apes. Mita dateng ke rumahnya nggak pake bilang dulu, dan ternyata Diki lagi sama Dina. Jago deh tuh ya si Diki minta maaf ke keduanya, ampe dimaafin, dan mereka berdua percaya kalo Diki nggak akan ngelakuinnya lagi. Haha..tapi diulangi lagi, dan mereka nggak tau.

2. pacarnya temenku (Dini), sebut saja Asep. kalo boleh aku bilang sih, si Asep ini long way from handsome ya, ngertilah ya maksudku kan. dan ternyata pembenaran dari beberapa teman lelaki, nggak harus cakep buat jadi kampret yang nakal, yang penting jago jadi sales buat dirinya sendiri (haha). Kebetulan yang tidak diduga-duga, Menik (target operasinya Asep) adalah temanku juga, dunia memang sempit. Menik cerita ke gue gimana Asep bertingkah nakal dengan sok perhatian ke Menik, pas doi sakit. karena aku nggak punya hak bilang ke Dini, yoweslah kita tunggu ampe Asep ketangkep basah aja ya pas lagi ngegoda Menik ato perempuan lainnya.

3. temenku, namanya Alex. nakalnya ni anak agak beda. dia nggak selingkuh, dia cuma always available kalau ada perempuan yang mintak tolong. nah, dari sana dia punya banyak temen jalan. seumpama bentrok jadwalnya, biasanya dia akan ngundur waktu ketemunya dengan terget berikutnya, yang didasarkan pada lebih urgent mana urusannya. ckckckck lelaki.

kalau mau dibilang, setiap lelaki pernah nakal. tapi, jangan telat ya. umur udah kepala 2 masak iya masih mau nakal. inget, idup nggak cuma buat nakal-nakalan doang kan boys? (hihihihi). hati-hati ya girls, ada banyak tipe lelaki nakal didunia ini.

(ew).

Kamis, 09 April 2015

untitled

saat dimana aku ragu harus melangkah.
melanjutkan yang sudah kumulai,
atau berhenti dan mencari jalan lain.
mencoba hal yang sudah di pijakan kaki,
atau pergi ke lautan baru dan mencoba peruntunganku dalam navigasi.

aku membutuhkanmu, Tuhan.

kepala seakan penuh akan bayang ini dan itu.
dada seakan semakin sesak seolah persediaan oksigen menipis.
air mata menggantung sudah dipelupuk mata menuntut hak-nya untuk jatuh.

aku membutuhkanmu, Tuhan.

(ew : april 2015).

Rabu, 08 April 2015

perbedaan cara pancang lelaki dan perempuan dalam merencanakan perjalanan


tentu akan ada masa dimana kita diharuskan "berdiskusi" dengan satu atau lebih orang. yang notabene memiliki perbedaan kepribadian. berdiskusi dengan sesama perempuan saja terkadang sulit menemukan jalan keluar untuk pemecahan suatu masalah, bagaimana jika kita (sebagai perempuan) diharuskan berdiskusi dengan makhluk bernama lelaki?.

sebenarnya apa saja hal-hal yang mungkin akan memunculkan perbedaan cara pandang antara lelaki dan perempuan?. aku sendiri tidak tahu bagaimana menyebutkannya satu persatu, tapi akan kuberikan contoh nyatanya saja.

tidak sedikit tentunya pasangan kekasih yang merencanakan sebuah perjalanan/travelling. tidak akan selalu mudah mencapai suatu kesimpulan meskipun keduanya sama-sama memiliki hobbi travelling, pasti akan ada saja yang membuat mereka berbeda cara pandangnya dan "beradu argumen" secara tidak langsung.

misal, sudah sepakat untuk travelling ke lokasi A :
L : pembicaraan akan berhenti mengenai lokasi A tersebut, justeru kadang beralih ke lokasi B/C/D dan seterusnya.
P : masih ingin membahas hingga tuntas tentang lokasi A tersebut dan merencanakan perjalanan tersebut dengan matang.

L : ketika mereka me-mention lokasi B/C/D, tidak berarti ia looking for another option untuk tujuan perjalanan kalian.
P : membicarakan lokasi lain artinya meminta pertimbangan dan mengusulkan plan B, jika nantinya  perjalanan menuju lokasi A batal.

L : melihat suasana di lokasi ketika perjalanan dilakukan.
P : merencanakan semuanya dengan terunut/terinci tanpa mengabaikan hal sesepele apapun, namun tetap menerima jika nantinya keadaan dilokasi berbeda.

L : dengan mengiyakan apa yang perempuan minta, tidak justeru mereka memasrahkan semuanya. mereka hanya ingin membuat perempuannya merasa pendapatnya dipertimbangkan.
P : terkadang tidak menyukai lelaki yang hanya "mengiyakan" saja apa yang ia minta.

untuk soal lelaki yang lebih suka mengambil tindakan sesuai dengan medan yang ia hadapi tentu perempuan seharusnya paham. mereka (lelaki) sudah terbiasa berpikir cepat dan kurang perencanaan, tidak seperti perempuan yang segalanya detail oriented sejak awal.

perbedaan cara pandang antara lelaki dengan perempuan memang sangat jelas. lelaki biasanya lebih berpikir dengan cara praktis. itu kenapa mereka cenderung suka menyesuaikan apa yang akan mereka lakukan dengan kalimat "bagaimana nanti". hal tersebut mereka lakukan setelah sampai pada satu kondisi baru kemudian akan memutuskan hendak melakukan apa.

tidak demikian dengan perempuan. mereka yang cenderung menyukai hal-hal yang terencana dengan baik, biasanya suka sekali merencanakan sesuatu, termasuk rencana perjalanan. mulai dari bagaimana akomodasi menuju suatu lokasi, tempat tinggal, makan, apa saja keperluan yang mesti ia bawa, dan banyak hal lain lagi. hal-hal di atas tersebut biasanya akan sangat suka ia tanyakan kepada lelakinya, yang kebetulan lebih menyukai "bagaimana nanti" bukan"mari rencanakan semuanya".

hal paling mungkin untuk "menyatukan" dua kepala dengan perbedaan cara pandang adalah dengan berdiskusi. tapi, perlu diingat bahwa sebelumnya masing-masing harus mengerti maksud dari tindakan pasangan, dengan tidak sedikitpun bermaksud untuk beradu argumen atau ngotot-ngototan. jika memang keduanya sudah dewasa, tentu akan dapat menerima bagaimana pendapat masing-masing dan mencapai kata "sepakat" akan suatu hal.

(ew).