Kamis, 27 November 2014

Social Space (Ruang Sosial)


selamat hari jum'at masyarakat. iya aku tahu, weekend is coming. mari kita bergembira menyambutnya. eits..nanti dulu, memangnya kenapa kalau weekend?. toh sama saja sama hari biasanya, nggak ada yang ngapelin atau ngajakin pergi kan mblo?. bukannya malah enakan weekdays? jadi ada kegiatan gitu (:p). baiklah, bukan itu bahasan kita hari ini. jadiiiii..ceritanya kali ini mau sedikit menulis tentang "social space". gegayaan gitu jadi anak yang ngerti sosial, ini mah nggak lebih dari sekadar ngoceh saja kok.

kalau menurutku, dalam berhubungan sosial, baik itu pertemanan, pasangan, rekan kerja, atau sekadar kenalan memiliki batasan-batasan space/ruangnya masing-masing. tentu tidak dapat disamakan antara satu dengan yang lainnya. hal mendasar yang mempengaruhi hal tersebut biasanya adalah kedekatan personal dari pelaku sosial itu sendiri.

sebelumnya, aku akan menjabarkan terlebih dahulu apa perbedaan masing-masing hubungan yang tadi kusebutkan :

1. teman

menurutku, yang bisa disebut teman itu mulai dari orang yang dekat dalam hal tempat tinggal, sekolah, kerja, atau komunitas. dengan kata lain, yang disebut dengan teman adalah hubungan yang terjalin karena kesamaan suatu hal, bisa saja hobi atau lingkungan tinggal. yang di luar dari itu mereka tidak akan melakukan komunikasi intensif.

2. pasangan

pasangan bisa saja kekasih atau suami-istri. mereka terhubung karena kedekatan dan kesamaan komitmen. bedanya kalau pasangan suami-istri mereka sudah terikat dalam ikatan pernikahan, tidak demikian dengan pasangan kekasih. mereka masih menuju pada tahap tersebut, dan masih mungkin-mungkin saja jika pada satu ketika komitmen mereka lepas.

3. kenalan

kenalan ini statusnya lebih di bawah teman. jika teman terbentuk karena keinginan pribadi, kalau kenalan bisa saja hanya karena pertemuan satu atau dua kali, diperkenalkan oleh orang lain, kemudian sudah hanya sebatas itu. tidak ada hal yang membuat mereka bertemu kembali dalam kesempatan yang disengaja.

nah, apa hubungan antara ketiga jenis pengelompokkan di atas dengan ruang sosial?. jadi, jika kalian seorang teman, batasan yang mungkin ada diantara kalian adalah tidak adanya kata "halal" untuk mencampuri urusan teman kalian tersebut. mencampuri dalam hal masuk terlalu dalam ke kehidupan pribadi mereka, terlebih lagi yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan diri kalian sendiri.

beberapa orang yang hanya menganggapmu teman, biasanya akan bersikap acuh. bukan karena ia jahat, namun lebih karena ia tidak mau ruang sosial teman menjadi sempit. jika kalian menjadi semakin dekat, tentu akan ada beban sosial lebih, semisal menceritakan masalah pribadi, atau mendengarkan masalah pribadi anda sebagai temannya.

teman biasanya akan berubah menjadi teman dekat disebabkan beberapa hal. misalnya, lama waktu berteman, nyaman atau tidak berteman, nyambung atau tidak jika sedang mengobrol, dan kesamaan sifat atau hobi (misalnya bergosip, jika itu perempuan). saat dimana mereka mulai menceritakan tentang hal-hal pribadi, itu dimana mereka mulai menaruh kepercayaan lebih, dan akan menganggap kalian teman dekatnya (kadang disebut sahabat).

berbeda lagi jika kalian adalah pasangan. diambil contoh saja pasangan kekasih, karena aku belum menikah dan tidak memiliki cukup pengalaman disana. pasangan kekasih, bisa saja tercipta karena hubungan pertemanan biasa atau bahkan dari sahabat. mereka biasnya akan memiliki ruang sosial yang lebih sempit dan dekat lagi. jarang sekali menyimpan rahasia dari pasangannya. komunikasi juga terbilang lebih intens.

mereka biasanya tidak hanya berbagi hobi, namun juga cerita kehidupan pribadi, baik sedih ataupun cerita menyenangkan. kedekatan secara emosional dari keduanya juga lebih dekat dari pada teman. jika pada hubungan teman, jarak sosial dalam berinteraksi misalnya 50 cm, pada hubungan pasangan biasanya jarak tersebut akan dipersempit. mungkin karena tidak ada kata sungkan atau sudah merasa sangat dekat satu sama lainnya.

lain cerita jika kalian hanya terikat sebagai kenalan saja. hubungan tersebut sangat lemah secara emosional. bisa saja berubah, namun tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. kenal/sekadar kenalan tidak mempunyai beban sosial yang besar. kalian hanya bertemu beberapa kali, itupun tidak kalian rencanakan, karena bisa saja kalian saling kenal karena kantor kalian melakukan kerjasama dengan kantornya. atau, teman kalian adalah temannya. hanya sebatas itu saja.

jadi girls, kalau seseorang belum menceritakan masalah pribadinya kepada kalian, itu artinya mereka belum memberi kalian kepercayaan lebih. hal yang bisa kalian lakukan adalah bersikap layaknya teman biasa saja, tidak terlalu turut campur masalahanya, tidak ikut mengobrol ketika ia sedang mengobrol dengan temannya, dan tidak bersikap manja layaknya seoarang adik kecil yang membutuhkan kakaknya. untuk merubah teman menjadi teman dekat saja sudah sulit, apalagi dianggap adik oleh orang yang tidak memiliki hubungan darah sama sekali.

aku sendiri termasuk orang yang kurang nyaman dengan ruang sosial yang terlalu sempit dengan teman baru. aku membutuhkan jarak yang mungkin bisa lebih dari 50 cm untukku agar nyaman mengobrol dengannya. bukan karena aku memilih untuk berteman dengan siapa (meskipun itu hakku), ini hanya karena aku membutuhkan yang namanya social space ketika aku berinteraksi. bisa juga karena aku tidak merasa sebegitu dekatnya dengan lawan bicaraku, sehingga aku membuat jarak tersebut.

sangat berbeda ketika aku duduk bersebelahan bahkan sangat dekat dengan teman satu jurusanku yang sudah kukenal lebih dari 6 tahun. aku akan nyaman-nyaman saja mengurangi jarak antara kami ketika sedang ngobrol, karena aku sudah jelas merasa nyaman dalam jarak tersebut. atau, lebih lagi jika aku duduk dalam jarak sangat dekat dengan pasanganku, aku akan nyaman-nyaman saja karena secara sosial kami sangat dekat.

orang yang bisa membuat ruang/jarak sosialku menyempit biasanya adalah orang yang sudah kukenal sejak lama, tentu tidak usah membicarakan orangtua dan saudara kandung, karena mereka adalah orang dengan jarak sosial paling tipis untukku. bisa saja itu teman satu jurusan di kampusku, teman organisasi, teman yang kukenal sejak lama, pacar, atau sahabat perempuan.

dan bukan rahasia pula jika setiap orang memutuskan untuk menjadikan seseorang teman dekatku. biasanya karena kesamaan hobi, cerita, atau kesamaan tempat tinggal (kost).

setiap orang memang memerlukan perlakuan yang berbeda-beda. perlakukanlah mereka sebagaimana anda ingin diperlakukan. itu manusiawi, hubungan secara timbal balik. jika anda ingin didengar, ya kalian harus mau mendengarkan. selamat berhubungan sosial girls, ingat ruang/space sosial seseorang berbeda, pandai-pandailah membacanya.

(ew)

Jumat, 21 November 2014

Kenangan Setitik, Rusak Move On Sebelanga


hai masyarakat. nah iya, ini jum'at, yang artinya weekend is coming. dan ini sudah jam 2 siang pas aku baru aja nyelesein kerjaan yang bikin nggak tidur nyenyak dari hari rabu. oke, mungkin berlebihan kalo nggak tidur nyenyak, anggep aja kepikiran gitu kali ya. ya, intinya selamat weekend lah ya. yang mau quality time sama keluarga, pacar, temen, gebetan, hewan piaraan, kasur, atau hp, silahkan loh ya (:p).

jadi, ceritanya ada temen yang tiba-tiba gagal move on karena harus nyemplung dadakan ke kolam harapan yang dulu pernah ada. dulu, air kolamnya jernih, ada tanaman penuh cinta, hijau, subur, dan warna-warni. tapi, itu dulu, sebelum negara api menyerang kolam tersebut.

kini, semua berubah. negara api yang diketuai oleh seorang perempuan, kita sebut saja Zia memporakporandakan kolam tersebut dan perkampungan disekitarnya.

oke, maaf kalo itu analogi yang berlebihan. tapi, kurang lebih begitulah ya. jadi, aku punya temen, anggap saja namanya Fira. cewek bernama Fira ini ceritanya lagi deket sama kakak kelasnya, sebut aja Denis deh ya. nah, Denis ini udah pernah nyatain perasaannya ke Fira, tapi emang sebatas menyatakan aja. karena Denis sadar Fira nggak bisa secepat itu jatuh cinta sama dia.

setelah deket (banget) kurang lebih lima bulanan, Fira mulai ngerasa ada yang lain yang dia rasain. ya, anggep aja sayang deh ya gitu. nah, Denis emang nggak berhenti nunjukin perhatian atau rasa sayangnya. Fira deh akhirnya mulai berani juga nunjukin perhatiannya. secara ceritanya kan udah mulai demen gitu sama Denis.

sampelah dimana akhirnya Denis ngutarain perasaannya buat kedua kalinya. tapi, dengan lebih serius. Denis pengen Fira jadi pendamping hidupnya. perempuan yang diajak susah bareng dan ngebangun rumah tangga bareng nantinya. Fira shock. semua diluar ekspektasinya. ya, setidaknya nggak secepat ini juga kali ya.

karena Fira yang mulai ngerasa nyaman dan punya perasaan sama Denis, akhirnya dia mengiyakan aja rencana-rencana masa depan Denis. well, meskipun sekarang ceritanya mereka nggak pake jadian-jadian, tapi kalo kata aku sih ya anggap saja mereka pacaran.

suatu ketika, disuatu siang yang cukup terik. Fira tiba-tiba mendapatkan pesan singkat dari orangtua lelaki yang dulu sempat mengisi hatinya. kita sebut saja Prima. kedua orangtua Prima yang sedang berkesempatan berkunjung ke kota dimana Prima atau Fira tinggal, ingin bertemu dengan Fira.

Fira panik. tidak siap. blank. campur aduk. meskipun akhirnya dia menemui juga kedua orangtua Prima. dengan alasan tidak sopan menolak permintaan orangtua, terlebih lagi dulu sempat sangat dekat. setelah ngobrol kesana kemari, ibunda Prima tiba-tiba berpesan kepada Fira untuk bersabar menghadapi Prima. dan memaklumi sikapnya yang sempat menyakiti Fira dulu.

sebenarnya kedua orangtua Prima sudah tahu bahwa anaknya dan Fira sudah tidak menjalin hubungan lagi. tapi, kedua orangtua Prima tidak bisa bohong bahwa mereka berharap Fira-lah perempuan yang nantinya menjadi menantu mereka.

sepulang dari pertemuan itu, Fira menghubungiku. cerita tuh anak jadi galau gitu. dia yang sedang berusaha move on dan berhasil menemukan Denis, malah terjebak dalam kondisi keluarga Prima yang belum mau melepaskannya dan ingin menyatukannya dengan Prima kembali. entah disebut apa ini.

usut punya usut, ternyata sejak berpisah dari Prima kurang lebih setahun lalu, Fira masih menyimpan rasa. masih memiliki setitik harapan bahwa suatu saat Prima akan kembali. terlebih lagi setelah mendapat perlakuan menyenangkand ari keluarga Prima. perempuan mana yang tidak ragu?. kalo ada, silahkan mention aku (:p).

yang membuat Fira bingung adalah, apakah iya dia bisa kembali masuk ke kehidupan Prima. ataukah iya benar dia sudah sepenuhnya move on dan memulai rencana baru dengan Denis. masih abu-abu. zonanya belum jelas masuk ke bagian mana.

mungkin ini yang disebut dengan :

"karena nila setitik, rusak susu sebelanga"

karena kenangan setitik tentang mangtan, malah justeru ngerusak move on yang sudah sekian lama dibangun.

sedikit aku ceritakan kenapa dulu hubungan Prima dan Fira berakhir ya. ada perempuan lain yang kusebut pemimpin negara api tadi, si Zia yang masuk ke kehidupan Prima. sebenernya bukan pemain baru. Zia itu sahabatnya Prima udah sejak lama. bahkan sebelum Prima jadi pacarnya Fira. ternyata, lama kelamaan si Zia ini mulai punya perasaan lebih dari sahabat.

disisi lain, Prima juga demikian. sudahlah, Prima memilih buat ninggalin FIra dan mulai hubungan BUKAN persahabatannya sama pemimpin negara api tersebut, yaitu si Zia itu.

dalam beberapa kesempatan emang Prima masih melibatkan Fira. contohnya undangan pementasan seni karyanya Prima, undangan seminar, atau rapat-rapat dalam organisasi mereka.

kalo aku secara pribadi, mungkin lebih milih Denis ya. 1. Prima udah punya Zia; 2. Denis jelas-jelas ada; 3. gimana perasaan Denis kalo tau itu semua.

tapi, setiap orang punya pertimbangan masing-masing sebelum memutuskan suatu hal. beda aku, beda Fira, beda juga kalian. so, pikirin aja sisi baik buat semuanya.

(ew).

Selasa, 18 November 2014

Mt. Gede, 2958 mdpl Dibalik Lensa

selamat hari rabu. selamat hari wisuda buat Widi, Venty, Rahmi, Ricky, kak Rahmi, dan seluruh civitas akademika IPB.

masih episode mt. Gede, kali ini bakal upload beberapa foto yang berhasil aku abadikan di balik lensaku. sebagian dari kamera hp, sebagian juga pake prosumerku. hope u like it guys :)

(trek menuju Surya Kencana)

(Alun-alun Surya Kencana)

(Edelweis dan Rintik Hujan di Alun-alun Surya Kencana)

(Sekumpulan Edelweis di Surya Kencana)

(Meranggas)

(selfie with Edelweis)

(wellcome to Top of Gede, 2958 mdpl)

(Kawah mt. Gede-1)

(Kawah mt. Gede-2)

(Kawah mt. Gede-3)

(Kawah mt. Gede-4)

(Kawah mt. Gede-5)

(Kawah mt. Gede-6)

(free?)

(when i see u mt Pangrango)

(Thinking)

(one of my best photo for this season)

well, itu beberapa hasil jepretan tangan kecilku. aku hanya ingin berbagi pengalamanku. apakah kalian juga ingin mengunjungi mt. Gede?. :)

(ew).

Minggu, 16 November 2014

Mt. Gede, 2958 mdpl

Mt.Gede, 2958 mdpl, done.

hallo epribadeh!!!. #uhuk selamat hari senin ya. yang masih ngantuk, coba ngopi dulu. yang masih di kasur, coba ada jadwal kuliah ato enggak hari ini?. yang lagi di kantor, tapi badannya pegel semua, otot kakinya ketarik, pinggang "meurengkeut", coba kali aja bisa tidur di kolong meja (:p). oke, yang terakhir itu aku.

jadi, ceritanya setelah tiga kali gagal, akhirnya 15-16 november 2014 kesampean juga menyapa puncak Gede, di 2968 mdpl. salah satu gunung di Jawa Barat, yang sejak lama pengen banget aku kunjungi. gunung Gede akhir-akhir ini entah kenapa jadi populer banget. para pendaki makin rame yang nanjak. ada yang udah pernah juga dateng lagi, bawa gebetan, pacar, teman, adik, kakak, dll.

dan musim hujan bulan november ini tidak akan menyurutkan langkahku untuk menyapamu hei gunung Gede (hehe). ya, anggep aja ngadoin diri sendiri deh ya dengan pendakian ini, yang kebetulan masuk seperempat abad 6 november kemarin.

awalnya personil ada 6 orang. tapi, karena 1 teman cewek kami tiba-tiba kakinya sakit, jadi batal gabung. alhasil kami tetap berangkat berlima. ada aku sendiri si cewek kece badai, Arini si akhwat pemalu, Fathan tukang lawak kelompok, Lingga adik kelas yang super bongsor, dan bang Rizal pemandu yang tidak kalah bongsornya.

untuk menuju Gede, dari Bogor, aku, Arini, & Fathan berangkat jam 05.30 pagi. dari Dramaga, kami milih buat naek angkot Kampus Dalam-03 Baranang siang-01 Ciawi. turun dipertigaan antara Pasar Ciawi, Jakarta, Cianjur. dari sana kami nyegatin bus Marita tujuan Cianjur. mini bus yang Alhamdulillah ber-AC dan lewat hampir setiap setengah jam. mayan jadi enggak harus nungguin lama kan.

perjalanan dari Ciawi dilanjutkan menuju ke Pasar Cipanas (karena kami mau ambil jalur Gunung Putri). setelah perjalan dari Dramaga sampe Ciawi kurang lebih 2,5 jam, kami sampai di Pasar Cipanas. sembari nungguin Lingga & bang Rizal, kami isi perut dulu kali ya. biar kuat nanjaknya.

yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. setelah sebelumnya kami membeli logistik buat satu malam di Gede, bang Rizal nego angkot untuk disewa ke desa dimana perjalanan via jalur Putri dimulai. gerimis mulai menyapa Cipanas. sedikit deg-degan karena ini kali pertama aku ke gunung Gede, tapi yasudahlah. ada yang bilang, yang penting niatnya kan bukan buat macem-macem.

setelah perjalanan kurang lebih 30 menitan, angkot yang mengantarkan kami sampai di tempat tujuan. gerimis sudah berubah menjadi hujan. aku lihat banyak juga teman-teman pendaki lain yang sedang berteduh, nunggu hujan reda, baru melanjutkan perjalanan mereka. setelah memasang jas hujan, aku dan keempat teman lainnya segera menuju pos pemeriksaan Simaksi. setelah ditanya-tanya sedikit, akhirnya kami diizinkan "lewat".

dari pos pemeriksaan simaksi, kanan kiri jalan dihiasi tanaman sayuran yang menggoda banget buat dipetik. mulai dari wortel, kembang kol, daun bawang, sampe lobak. awal-awal masih bisa tuh cengengesan, masih becanda, ampe udah sejam jalan baru deh mulai ngos-ngosan dan pada diem, fokus sama jalan (haha). keril mulai berasa makin berat, tenggorokan makin kering, dan perut kok jadi keroncongan ya. ternyata trek gunung Gede Subhanallah juga ya pemirsah.


(teman-teman sesama pendaki di pintu masuk gunung Gede)
(Arini yang ceritanya pertama kali nanjak & ketagihan)
tujuan kami adalah alun-alun Surya Kencana. kami akan bermalam dan memasang tenda disana, kemudian melanjutkan perjalanan keesokan harinya. mulai start jalan jam 10.00 & nyampe alun-alun Surya Kencana sekitar jam 17.00. kalo kata bang Rizal ini speed orang bukan normal. karena kalo normal (kayak dia) cuma perlu 5-6 jam buat sampe alun-alun Surya Kencana. ya not bad lah ya, secara ada dua orang putri yang lagi digiring, rada ribet pula, banyak ritualnya (haha).

semakin tinggi, suhu dan tekanan di mulai berubah. kuping makin lama makin berasa pengangnya. belum setengah perjalanan, Arini udah ngabisin minum 1 botol 600 ml. doi haus ato emang doyan ya?. jam 13.00, kami istirahat solat zuhur dulu, karena dirasa enggak akan keburu kalo maksain nyampe Surya Kencana sebelum ashar.

hujan mulai turun lagi. jas hujan dipasang lagi, cover bag mulai basah, sepatu mulai lengket sama tanah. jam 15.00, para lelaki kelaparan. akhirnya berhenti buat isi amunisi dulu. enaknya di gunung itu, makan sebungkus aja berlima, gorengan dibagi-bagi, minum sebotol buat rame-rame, dan enggak pake sungkan-sungkanan.

akhirnya tanjakan gunung Gede yang never ending itu berakhir. sampelah kami di alun-alun Surya Kencana. aku & Arini sempet foto-foto sebentar sebelum akhirnya nyadar kalo suhu makin dingin dan kita kelaparan.

(Fathan & Arini di Alun-alun Surya Kencana)
(Fathan, porter khusus tenda)
(halloooo...this is me)
Fathan, Lingga, dan bang Rizal langsung pasang-pasang tenda. sementara aku dan Arini cuma bantuin ngerusuh doang (haha maap ya masyarakat). setelah solat magrib, kami mulai nyiapin makan malem. pop mi* alla kadarnya yang dipadukan dengan secangkir kopi item buat para lelaki. bahagia yang sederhana (hehe).

jam 20.00, masing-masing udah pada masuk ke dalam tenda dan buka sleeping bag. mulai cari posisi buat molor. mungkin karena udah kenyang, dingin, tenang, nah mau ngapain lagi coba selain tidur?. setelah dijanjikan sama bang Rizal buat liat sunrise besok subuh di puncak, aku sama Arini pun molor.

jam 22.00 pada kebangun. semua mulai berhalusinasi. dikira udah jam 03.00 besoknya, ternyata masih jauh. suhu di Surya Kencana mulai turun. aku sama Arini udah depel-depelan buat menghangatkan diri, berhasil sedikit, banyak enggaknya. entah berapa suhu malam itu, yang jelas enggak bisa tidur nyenyak. jam 01.00 udah pada sepi lagi, dari tenda cowok juga enggak kedengeran suara, molor jilid 2 dimulai.

karena gerimis, jadi rencana liat sunrise di puncak Gede dibatalkan, diganti dengan balik melungker lagi ke dalam sleeping bag masing-masing. jam 08.00, setelah sarapan & ngopi-ngopi cantik, kami memutuskan buat beberes tenda dan ngelanjutin perjalanan ke puncak. kalo kata bang Rizal, manusia normal cuma butuh satu jam nyampe puncak Gede, lalu gimana aku & Arini coba yang kurang normal ini?. hemm.

sebelum muncak, aku sama Arini nyempetin buat selfie dan bernarsis ria deket edelweis.

(Arini & aku, selfie with edelweis)

(Arini)

tanjakan dari Surya Kencana ampe puncak sama sekali enggak ngasih bonus. bener-bener nanjak. yang kalo mau berhenti tuh cuma bisa minggir dikit biar yang lain bisa pada lewat. dari bawah jam 09.00 an, kami sampe di puncak Gede jam 10.30. ya telat setengah jam dari orang normal masih wajar dong ya.

(teman baru)

(Arini (lagi))

puncak Gede udah kayak apaan tau. ruame buanget. ternyata emang hobi nanjak gunung mulai menyerang banyak pihak akhir-akhir ini (hehe). serunya, bisa minta tolong fotoin sama orang yang enggak dikenal, yang biasanya juga pengen difotoin gantian gitu.

(finally, top of Gede, with Arini)
(view of Pangrango from top of Gede)
(tim Gesrek - Arini, bang Rizal, Fathan, aku, & Lingga)
(Fathan & aku)

(view kawahnya Gede)
setelah haha hihi, jepret-jepret bentar, jam 12.00 kami mutusin buat lanjutin perjalanan turun. kami pilih jalur Cibodas yang katanya enakan buat turun dari pada Putri. ditengah perjalanan, sebelum Kandang Badak, aku kepisah dari bang Rizal dan Arini. jadi, aku putusin buat nungguin Fathan sama Lingga yang pas dibelakang.

kepisah kenapa sodara-sodara?. karena aku enggak olahraga, jadi kakiku kram. dan itu enggak ada enak-enaknya. pelan-pelan ngelanjutin perjalanan bertigaan sama Lingga & Fathan, sambil clingak-clinguk nyariin bang Rizal sama Arini di tiap pos, tapi hasilnya nihil.

lewat sumber mata air panas beneran pengalaman pertama buatku. titiannya cuma batu-batu licin, pegangan cuma seutas tali yang diiketin di pohon. bismillah ajalah ya nak. seru pas air mercik kena kaki, anget gitu. karena tangannya terlalu dingin, pas megang tuh air panas jadi enggak terlalu kerasa panasnya kali ya. angeeeettt.

terus jalan sampe pos di bawahnya sumber mata air panas, kakiku mulai semakin enggak enak. akhirnya Lingga mutusin buat jalan duluan lebih cepet, buat naroh keril di pos akhir, dan balik nyusulin aku nantinya. aku sama Fathan jalan pelan-pelan ngekor pendaki lain. hujan makin deres banget. udah kepalang tanggung, jadi males buka jas hujan. maen ujanlah ya sekali-kali.

jam setengah 7 malem aku sama Fathan sampe di pos akhir. disusul Lingga di menit-menit terakhir, mayan ngurangin beban keril di pundak 15 menitan, hehe. akhirnya ketemu bang Rizal sama Arini, yang katanya udah dari jam 5 sore sampe. doh..maap ya sodara-sodara, jadi menghambat kalian (hiks).

setelah istirahat bentaran, kami diajak bang Rizal buat mampir ke rumahnya, di daerah Ciloto untuk bebersih. ditawarin nginep juga, cuman karena aku sama Fathan kerja hari seninnya, jadi kami putuskan buat langsung cabut ke bogor begitu beres makan.

jalanan masih diguyur ujan, enggak terlalu macet, cuma padat aja. karena enggak ada bis langsung Bogor, kami naek aja bis Garut-Jakarta, turun di Ciawi, terus nyambung angkot sampe Dramaga, dengan rute dan nomer angkot yang sama kayak pas berangkat.

makasih buat Lingga yang sudah dari jauh-jauh hari ngetag-in simaksi gunung Gede biar kita kebagian kuota pendakian. makasih buat Arini yang setia dengerin aku ngoceh. makasih buat bang Rizal yang udah nganter dan minjemin rumahnya buat bebersih diri. dan last but not least buat Fathan, yang nemenin aku dan kaki kramku padahal sendirinya keberatan bawa tenda. makasih buat orang yang baru aku kenal dan ngasih counterpain, coklat, dan nawarin air panas buat ngangetin badan.

nih tambahan nih, aku kasih perkiraan biaya, kira-kira kamu butuh duit berapa buat ke Gede ya :
simaksi @ orang = 25000 (buat 2 hari)
angkot Dramaga sampe Ciawi (x 2) = 11000
bis arah Cianjur (x 2) = 15000
sewa angkot Cipanas-titik awal pendakian Putri = 100000 (5 orang)
logistik = kurang lebih 150000

nb : jangan lupa olahraga buat persiapan fisik ya gais, biar enggak kram kayak aku pas nanjak. selamat mendaki :)

(ew).

Kamis, 13 November 2014

Its Okay If U Are Not Okay, Boy!

selamat jum'at barokay semuanya. iya, benar sekali, weekend sudah ngintip-ngintip gitu ya. punya rencana kemana weekend ini?. gue? hemm..ada sih rencana, nanti ya senin atau selasa aku ceritain hasiln weekend gue (hehe).

kali ini pengen nulis tentang, kenapa sih laki itu nggak pengen banget kelihatan lemah. terlebih lagi di depan perempuan. ceritanya, temen gue, sebut saja Adul, lagi ada masalah. tapi, bukannya cerita, doi biasanya malah mengalihkan ke pembicaraan yang ringan-ringan.

kayak yang baru-baru ini. gue ngerasa doi emang lagi ada masalah. entah apa itu, yang jelas berat. dari obrolannya yang tiba-tiba lost, tiba-tiba nggak nyambung. tiba-tiba ngelantur, tapi tiba-tiba juga bisa berusaha banget ngelawak.

mungkin karena dia laki itu tadi ya. jadi, asa nggak pantes gitu sedih atau melow atau berasa nggak mampu ngatasain masalahnya. padahal mah ya kata gue, kalo emang laki lagi ada masalah, nggak papa juga kali cerita atau down. kadang emang cerita ke orang itu nggak banyak ngebantu, tapi seenggaknya bisa bikin lega. atau bantu mikirin solusinya.

pernah ada yang bilang, "orang yang ketawanya paling kenceng itu kadang adalah orang yang paling kesepian", atau "orang yang paling kuat itu adalah orang yang sebenernya lagi punya masalah yang berat banget". mereka cuman nggak ngerasa penting aja share masalah mereka. justeru bikin orang ikutan mikir, ikutan stres, kayak nggak pada tempatnya kali ya.

bisa jadi lagi, tuh orang emang belum deket-deket amat sama lo. bukan belum percaya, cuman masih belum mau aja share masalah pribadi apalagi ke temen yang nggak kenal akrab. well..sebenernya mungkin mereka juga pengen di pukpuk, cuman "malu" buat mengakuinya.

laki emang dari sononya dituntut harus kuat. didikan dari orangtuanya dulu, laki itu ya begitu. nggak boleh kelihatan sedih atau lemah. jadi, kadang mereka lupa kalo ada aja orang disekitar mereka yang ngerasa peduli tapi justeru nggak dipedulikan. hati-hati boy (hehe).

(ew).

Rabu, 12 November 2014

Mencoba Mencintai Orang Yang Mencintaiku


selamat hari kamis epribadeh..!!. nah iya itu pada pinter, besok jum'at, besoknya weekend. dan selamat makan siang buat yang sedang menjalankannya.

ide cerita kali ini karena semalem gue habis ditelpon sama temen lama. cewek gembrot unyuk-unyuk ini namanya Dian. gue kenal sama ni anak kurang lebih udah empat tahun. doi sekarang udah enggak tinggal di bogor, karena kerjanya di luar kota. cewek yang demen banget drama korea ini milih buat kerja sebagai tenaga pendidik di lembaga swasta. mulia sekali memang cewek satu ini (:p).

so, here the story begin.

ceritanya Dian ini baru punya pacar lagi, setelah sekian lama sendiri. terakhir gue denger ceritanya tentang makhluk bernama lelaki itu kalo enggak salah udah hampir dua tahun lalu. hubungannya sama tuh laki enggak berhasil karena si laki itu cueknya naudzubillah.

nah, suatu keajaiban besar buat gue, akhirnya Dian bersedia membuka hatinya lagi. nama cowok itu, Andri. ceritanya mereka adalah produk mak comblang dari sahabat keduanya (sebut aja Tika). Tika kebetulan kerja di tempat yang sama dengan Dian. Tika juga secara tidak langsung adalah adiknya temennya Andri.

singkat kata, Andri menyatakan dirinya ingin mencari perempuan yang bersedia diajak serius. bukan cuman sekedar pacaran, tapi cewek yang mau diajak punya target. si Andri nyampein itu ke Tika. entah si Tika ini kesambet apa, cewek pertama yang kepikiran diotaknya adalah si Dian. gue shock, karena gue tahu, muka-muka kek Dian ini orang yang belum mau banget diajak serius kan. terus kenapa si Tika ini tetiba mention nama Dian di depan Andri coba?.

di hari yang udah ditentuin ketiganya, mereka ketemuan. Tika, Andri, sama Dian. mereka kenalanlah disitu. lepas dari hari itu, Dian sama Andri mutusin buat nyoba jalan bareng. pendekatan kali gitu maksudnya ya.

setelah kurang lebih deket dan sering jalan bareng, Andri nyatain keinginannya ke Dian. Andri bilang doi mau Dian jadi ceweknya. bukan cuman pacar doang, tapi calon pendamping masa depan. Dian yang notabene belum berniat buat melangkah ke jenjang yang lebih serius tentu kaget.

tapi, setelah obrolan kesana kesini, akhirnya Dian mengiyakan permintaan Andri. sampe gue nulis ni cerita, mereka udah jalan sebulan deh. Andri udah sering mampir ke rumah Dian, atau nganter dian kapan bisa. Andri juga udah ketemu sama kedua orangtuanya Dian. well..kelihatan memang, mana yang beneran laki yang punya niat sama yang enggak. two thumbs for yah Andri (y).

dari cerita yang gue denger langsung dari si Dian, sebenernya waktu sebulan jalan kemarenan (pedekate), dia belum ngerasain sayang buat Andri. pas gue tanya, terus kenapa doi mau nerima Andri, dia jawab "gue berusaha menyayangi orang yang sayang sama gue".

"gue suka sama dia, cuman emang belom sayang". gitu kata si Dian. "tapi, lama-lama, sering ketemu, sering interaksi, gue yakin gue bisa sayang sama orang ini". gitu kata Dian (lagi). kayak tulisan gue sebelumnya, waktu itu emang canggih. bisa aja ngasih jawaban atau ngerubah apapun.

banyak emang yang bilang, mending dicintai daripada mencintai. mungkin itu yang sedang dilakuin Dian. sebagian cewek bukan jatuh cinta dengan mudahnya. kami butuh waktu. tapi, dengan adanya orang baru yang dateng, bukan berarti lantas kami jatuh cinta dalam periode singkat. bukan.

kami secara enggak sadar sedang ngelakuin yang namanya, "lebih baik mencintai daripada dicintai". thats it!. karena cuma dengan cara itu, kami move on. gue secara pribadi juga enggak menyangkal sih, kalo gue butuh orang baru buat move on. gue butuh jatuh cinta lagi biar gue lupa rasanya sakit hati. mungkin banyak yang ngerasain cuman malu mengakui.

buat Dian sama Andri, gue tunggu undangannya ya. kalo masih sekitaran jawa sih InsyaAllah gue samperin. haha.

dan buat cewek-cewek diluaran sana, enggak ada salahnya lo nyoba sayang sama orang yang duluan sayang sama lo. enggak ada salahnya lo menghadirkan orang baru buat move on. enggak ada salahnya juga lo coba buka hati, terus ngerubah rasa suka jadi rasa sayang. silahkan mencoba!. hahaha.

nb : kalo toh lo "takut" dibilang "ish..nih cewek move on cepet amat sih", "ish..masak udah jalan sama yang baru". hell to the ooo.. mereka cuma enggak ada kerjaan aja jadi ribet gitu ngurusin idup kalian. emangnya kudu banget gitu mewek-mewek tiap ujan turun, duduk deket jendela, dengerin lagu melow sambil lap-lap ingus. eeewww.. no way!.

(ew).

Selasa, 11 November 2014

Will (always) Never Be The Same!!!


ceritanya pagi ini diawali dengan tulisan tentang curahan hati gue secara pribadi. mungkin karena semalem ada kejadian yang rada lucu ya. diawali dengan usaha keras menginjakkan kaki ke kosan ITU. sebut saja ITU sebagai nama kosan yang semalem gue kunjungin itu ya.

ceritanya kosan ITU adalah kosan dimana dulu gue sering menghabiskan weekend gue (kadang juga weekdays sih). mulai dari mainan kucing bareng Dodo, mandiin kucing bareng Dodi, atau sekedar main poker bareng Diki, Diko, Dika, dan D D lainnya. maap, entah kenapa hari ini lagi pengen aja pake D buat menyamarkan semua tokoh dalam cerita, hehe.

oke, jadi ceritanya salah satu dari D yang gue sebutkan di atas adalah mangtan gue. yang namanya mangtan kan pasti seseorang atau se-se-makhluk hidup yang sudah tidak menjadi pacar lagi dong ya. gue dengan cerdasnya ninggalin sebuah benda di kosan ITU. oke, bukan ninggalin, dulu gue titip benda itu disana. benda tersebut berwarna hitam, panjang pada salah satu sisinya, bisa digulung, fungsinya menyerupai karpet, dibawa-bawa kalo mau naek gunung. yap, kalian luar biasaaaahh.. itu matras sodara-sodara sekalian (y).

karena weekend ini gue mau make tuh benda, jadi gimanapun caranya gue harus mendapatkan benda tersebut. meskipun harus terjadi pertumpahan air mata (oke ini berlebihan, SKIP!). karena sebelumnya tuh benda dipinjem sama Doni (another D boy in that dorm), jadi gue nanya deh ke si Dodo. kenapa gue nanya ke Dodo bukan ke D yang lain, itu karena my ex-D boy bilang, "coba tanya Dodo". ya gue tanya ke Dodo dong.

jadi, intinya gitu deh ya. setelah melalui birokrasi yang cukup pelik, akhirnya gue tau tuh benda hitam sudah dibalikin sama si Doni. dan ditaroh di salah satu sudut kosan ITU, meskipun gue enggak tau dimana persisnya. bakal gue cari deh ya. si my ex-D boy ini nawarin buat bantu cariin, inget bukan gue yang minta. ya gue mah seneng aja ya dibantuin.

akhirnya, sore menjelang magrib itu dengan segenap keberanian, gegap gempita, tapi langkah yang gontai (karena belum makan seharian), gue berangkatlah ke kosan ITU. jalanan menuju kosan ITU tampak lengang dan cuman gue satu-satunya manusia yang lagi jalan disitu. suasana terasa semakin mencekam tatkala gue akan memasuki pintu gerbang kosan. kondisi di kosan ITU sepi dan gelap. gue beranikan diri gue buat terus masuk ke kosan ITU. menyusuri lorong dan naik menuju lantai dua. tetap gelap dan sepi.

alangkah terkejutnya gue ketika sampe di lantai dua. gimana enggak, ada si Dika lagi ngejogrog nonton tipi sendirian, dalam diam. kalo lo nanya gimana nonton tipi dalam diam, yang diam itu Dika bukan tipinya, oke? ngerti permainan kata-kata kan?. enggak lama setelah itu, gue kok kayak ngedenger suara pelan entah bersumber dari mana. gue noleh ke Dika, tapi doi masih spaneng depan tipi enggak gerak. semoga Dika enggak lagi tidur ya. eh taunya si Diki muncul dari kamarnya. thanks God ini bukan adegan di salah satu film horor.

setelah menemukan apa yang gue cari, rasanya saat itu gue pengen banget deh nyanyi, "akhirnya..kumenemukanmu..." gitu. tapi, berhubung adzan magrib berkumandang sayup-sayup, jadi gue urungkan niatan gue itu dan memilih buat ibadah aja. barangkali setelah ibadah gue jadi makin mirip Cinta-nya AADC.

after that (#uhuk), gue memutuskan buat nongkrong bentaranlah ya sebelum balik. dengan harapan ada salah satu dari sekian banyak makhluk penghuni kosan ITU yang berbelas kasihan dan nganterin gadis ucul ini balik. si Diki yang dari tadi asik ngebully gue dengan nakut-nakutin kalo my ex-D boy itu bakal nongol di kosan ITU bentar lagi semakin gencar melancarkan bully-an-nya. tiap ada suara motor, atau langkah kaki yang mendekat, semakin membuat hati gue ketar-ketir.

gue sebenarnya udah enggak apa-apa sih ya. toh udah lama juga kan kejadiannya. cuman emang belom mau aja gitu harus berpura-pura enggak pernah terjadi apa-apa di depan orang yang "walked away" dari hidup gue.

kalo mau dibilang jahat, jauh sebelum gue nulis cerita ini, gue udah move on. totally move on. bukan berusaha finding another u ya my ex-D boy, tapi nyoba mulai lagi sama orang baru. yang gue tau sampe kapanpun enggak bakalan pernah sama kayak lo.

"ini bukan tentang menggantikan, ini yang namanya memulai lagi. beda orang, beda perlakuan, beda prilaku. will never be the same"

karena gue merasa keberadaan gue bakal bikin enggak nyaman buat keduanya (elo atau gue), akhirnya gue memutuskan buat hengkang dari kosan ITU. meskipun gue tau, ada banyak pertanyaan berseliweran di kepala para penghuni kosan tersebut. yang salah satunya adalah si Diko yang gue tebengin balik.

mulai dari pertanyaan, "kok udah jarang ke kosan ITU?", "kok enggak ikut ke .............. kemaren?". well..elo berharap gue jawab gimana Diko?. ya maap, kalo jawaban gue tidak memberikan sedikit penceahan untuk semua pertanyaan lo. karena gue rasa gue enggak perlu menjelaskan apapun ke elo, hehe.

gue udah pernah loh berhasil bersikap biasa aja ke seorang makhluk yang sempet "ngerusuhin" benteng pertahanan gue. dan itu take time banget. gue butuh kurang lebih setahun baru gue bisa duduk sebelahan sama tuh makhluk, dengan sikap normal layaknya temen biasa. bukan karena selama setahun belakang itu gue masih nyimpen rasa ya, cuman hell to the ooooo, doi manusia, gue juga (enggak pake setengah salmon sih), kami butuh waktu.

waktu emang canggih. bisa ngejawab semuanya. yang sayang jadi enggak sayang, yang menyenangkan jadi hambar, yang biasa jadi luar biasa. yang dulu kenapa-kenapa disulap jadi enggak papa. yang dulu luka, jadi disembuhin. yang dulu gebetan dijadiin temen biasa. yang dulu temen deket dijadiin musuh. yang dulu pacar dijadikan mantan. dan pasti lo tau contoh-contoh lainnya yang lebih complicated.

so, kalo toh gue harus balik nimbrung lagi gabung sama pasukan kosan ITU, gue butuh waktu. yang gue sendiri enggak tau seberapa lama. mungkin tahun depan, dua tahun depan, lima tahun depan, atau besok pagi. ya karena enggak bisa dipungkirin sih, bakal selalu ada aja hal yang bikin gue terkoneksi sama makhluk-makhluk penghuni kosan ITU. mau atau tidak, suka atau enggak.

tapi, ini enggak cuman gue doang kali ya yang ngerasain, mungkin diluaran sana, somewhere, somepeople juga sama. merasa kurang nyaman kalo harus terpaksa nyemplung ke dalam kondisi kek gitu. bukan karena masih punya perasaan, masih ngarep, atau masih-masih yang lainnya loh ya. kami (cewek) cuman enggak suka berpura-pura "oke kita udahan, jadi sekarang temenan kayak dulu". enggak akan segampang itu boy(s).

profesionalisme kami memang dipertanyakan kali ya buat hal 1 ini. tapi, sekali lagi, ini bukan tentang kami yang masih ngarep. ini cuman karena kami bukan seorang pesinetron handal yang memainkan peran dengan jagonya begitu dikasih adegan.

disamping itu, (mungkin) gue (dan beberapa cewek tadi) males aja dibully sama temen-temen kan. diihh..demi apapun dibully itu enggak ada enak-enaknya ya guys, pehlis deh!.

"gue punya pager buat pintu rumah gue. sekali lo minta izin masuk, lo adalah orang terdekat gue. tapi, begitu lo keluar (izin atau enggak), lo adalah orang asing buat gue. bahkan buat jadi temen biasa aja gue butuh waktu buat mikirinnya".

egois? heeii..hidup-hidup gue. boleh kali gue egois sama diri gue sendiri. elo siapa?.

jahat? ckckck..gue bukan jahat, gue cuma berusaha lebih hati-hati. inget itu.

intinya, mau ngejelasin gimana juga ke orang-orang yang enggak mau denger itu sama aja kayak nyuapin es krim vanilla ke orang yang lidahnya sedang mati rasa. enggak akan ada gunanya. so, kalo lo mau berlanjut dengan mengomentari hidup orang lain, cobak dong diliat dulu, idup lo yang  nurut lo menyenangkan banget itu juga belum tentu bikin gue iri atau pengen. catet itu anak muda (hahaha).

nah..buat para fans yang penasaran sama my true story, this is it!. hope u enjoy it ya. maap loh kalo pagi-pagi sudah nyampah. love ya!

(ew).

Senin, 10 November 2014

Bagaimana Masa Kanak-kanak Kalian? Seru? Standar?

semalam ceritanya ngobrol seru sama mbak Linda & kak Rira. sama-sama makhluk november, yang kalo udah ngumpul, bawaannya berisik dan bikin kosan menggelegar (haha). obrolan mulai random dari ngomentarin penyanyi alla-alla di d'terong show, sampe masuklah ke gaya fashion tuh penyanyi. yang emm..oke dangdut abis. yakan mereka penyanyi dangdut sih guys!. ckckck.

masuklah ke fashion jaman SD dulu sampe ke segala bentuk kenakalan zaman masih ingusan dulu. ya karena cuma beda setahun jadi kurang lebih trend yang kami alami sama ya. makhluk-makluk akhir 80-an tepatnya.

Kaos Kaki Renda. coba ngacung yang pas kecil, emm..SD lah ya, punya kaos kaki kek beginian!?. di gambar ini versi modernnya sih, kalo yang versi lebih jadulnya, biasanya putih, terus pitanya warna merah atau pink. pokoknya kalo udah pake itu, kamu adalah the most beautifull girl in town!. perasaan gue doang kali ya, hahaha.



Kapal "Otok-otok". kalo gue sih nyebutnya otok-otok karena suaranya kalo lagi dinyalain tuh "otok-otok-otoook" gitu. bahannya dari kaleng bekas gitu sih kayaknya. percaya atau nggak, menurut cerita mamak, aku pernah hilang di pasar karena mainan yang satu ini. ceritanya hari itu gue ikut mamak & bapak ke pasar jum'at. karena mamak & bapak asik pilih-pilih barang, alhasil nggak nyadar kalo gue nggak ada disebelah mereka. setelah panik bin dramatis dari kedua orangtua gue, akhirnya gue ditemuin. dimana pemirsaaaahh??. yap, lagi ngejogrog di depan tukang penjual kapal otok-otok itu. hahaha, keren kan gue?.


Permen Kacang. inget sama permen kacang satu ini?. iya betul, permen yang sekarang jarang banget ditemuin & diduplikasi oleh permen ting-ting keluarannya garud* f**d (you know what i mean kan ya?). dulu permen ini bisa gue dapatkan dengan harga Rp. 25 perak. bahagia itu sederhana sekali ya zaman dulu?.

Gulo Palu. inget ini jajanan apaan?. gulo palu ini dibuat dari lelehan gula pasir yang biar menarik anak-anak dikasih pewarna makanan. biasanya merah atau hijau. yang kalau mau beli itu, penjual akan mencomotkan sedikit gulo tersebut dari mangkoknya dengan menggunakan stik/kayu. nggak arang kalo habis makan gulo ini anak-anak akan batuk, tapi emang kenapa? toh enak. haha.


Gasingan. percaya atau nggak (lagi), gue kebetulan pernah bikin pelipis temen gue berdarah karena benda ini. kalo main gasingan kan harus diadu sama punya lawan, nah kebetulan gasing yang gue aduin itu "mendarat" dengan mulusnya di pelipis temen gue itu. so sorry ya, nggak ngurangin kegantengan lu kok. haha.


Karet/Yeye. gue termasuk salah dua anak perempuan yang jago kalo udah urusannya main karet/yeye ini. dari lutut sampe merdeka (merdeka = kalo udah bagian paling akhir yang karetnya diangkat ke ujung telunjuk itu loh) pasti gue lewatin. haha sombong dikitlah ya. kalo zaman sekarang, dimana coba nemuin bocah-bocah yang masih main beginian?.


Petak Umpet. permainan ini biasanya akan seru kalo dimainkan dengan jumlah peserta yang semakin banyak. keahlian dalam ngumpet/sembunyi juga penting loh dalam permainan ini. yang kalo udah sore, terus masih ada yang belum ketemu akan ditinggal pulang gitu aja, karena udah diomelin emak disuruh mandi dan berangkat ngaji.



Masak-masakan. biasanya sih yang main beginian nih anak-anak cewek. ya meskipun nggak jarang juga anak cowok ikutan nimbrung. kalo aku dulu, masaknya beneran beras dimasak, sayur juga ngambil daun melinjo atau daun singkong terus ditumis. karena masaknya beneran jadi bisa makan beneran. kalo zaman sekarang mainan beginian udah online ya sama temen yang entah siapa dan dari mana itu. hemm.

pernah ngerasain dicubit atau dipukul sama ibu kalian?. kalo nggak pernah, berarti elu emang anak yang baik-baik banget, nggak nakal, nggak seru (haha). dari hasil ngobrol sama kedua temen gue di atas tadi, kami sama-sama pernah ngerasain tuh yang namanya dicubit atau dipukul sama ibu karena ngelakuin kenakalan. tapiiiii, kami nggak pernah dendam tuh sama ibu-ibu kami. karena kami sadar kami memang salah.

nah, kalo anak zaman sekarang, apa lagi para artis, pasti dicubit dikit langsung ngadu deh ke perlindungan anak. maaf, not to mention, tapi ya kalo emang salah ya udah terima aja "hukumannya". toh, ibu yang ngelahirin kita nggak mungkin niat jahat. beliau cuma pengen kita jera dan nggak mengulangi kesalahan yang sama lagi (#noted).

gue dulu inget, gue ceritanya pernah diusir sama mamak gue karena gue main seharian nggak pulang-pulang. pakaian gue dimasukkin ke dalam tas, ditaroh depan pintu, pintu dikunciin dari dalam. alhasil gue "ndepipis" (ngedeprok) depan pintu sambil nangis kejer. nungguin bapak pulang dari mana tau buat minta pertolongan (haha). koplak aja kalo inget gue nakal amat yak zaman itu. ckckckck.

bedanya lagi anak zaman dulu (80-an red) sama anak zaman sekarang, main aja butuh banget gadget. main game aja sama temen-temen virtual ato online. hei, gimana cara kalian sosialisasi kalo kayak gitu. emangnya nanti di kehidupan nyata teman-teman kalian itu virtual?. aaahh..nggak ada seru-serunya sama sekali deh (buat gue sih).

ya tapi emang zaman berubah ya. sekarang lapangan tempat anak-anak pada main dan sosialisasi aja kurang, apa lagi di daerah kota. kalo di desa sih masih mending. sore-sore ngaji juga masih ketemu temen, pulang sekolah masih maen-maen mandi di kali, atau mancing ikan sama temen-temen seumuran. kalo di kota, mau mancing kudu ke pemancingan, mau mandi di sungai mana ada, ya ke kolam renang umum di tengah kota.

pantes aja banyak orang yang tinggal di kota pada stres dan rindu kehidupan pedesaan. yang akhirnya mereka milih liburan ke daerah pinggiran kota, misal Puncak, Bogor.

well, gimanapun masa kanak-kanak kalian, nikmatin aja sesuai umur kalian. semoga ini sedikit membangkitkan kenangan kalian tentang masa kecil kalian.

(ew).

Minggu, 09 November 2014

Lingkaran Setan - Mantanmu adalah Teman Dekatku

sebelum nyentuh file kerjaan yang bejibun itu, mari mewaraskan diri dulu dengan nulis (#joged2). dari judulnya mungkin agak scary ya, tapi tenang ini bukan cerita horor, karena gue sendiri takut cerita horor-horor gitu. masih base on my (friend) true story nih ceritanya.

Panjul ceritanya sedang dekat dengan seorang cewek, yang namanya Atun. awalnya sebenernya Panjul nggak sadar kalo doi deket sama Atun, dua tahun lalu. Panjul yang mungkin nggak ada niatan buat ngedeketin Atun ya tentu mau-mau aja ngedengerin ceritanya tuh cewek kan. Panjul juga tidak jarang menceritakan tentang beberapa perempuan yang dekat dengannya. dari sana mereka menjadi teman dekat dengan masalah dan cerita masing-masing.

setelah kurang lebih lima bulan menjadi teman dekat, Atun bercerita kalau sedang ada temannya yang mendekatinya, namanya Indro. sebenarnya dari kedekatan Atun dan Panjul selama lima bulan, Atun menyukai bagaimana Panjul memperlakukannya. namun, karena Panjul selalu bersikap tidak pernak serius dan membuat segala hal menjadi lucu dalam candaannya, Atun menganggap ini hanya perasaannya sepihak.

singkat cerita Atun membuka hatinya untuk Indro karena merasa Panjul memang hanya menganggapnya teman biasa. sampai akhirnya Atun dan Indro berpacaran. Panjul berubah. ia sedikit menjaga jaraknya dengan Atun. hubungan pertemanan mereka jadi hambar. sudah mulai jarang chating atau telpon untuk sekadar menanyakan kabar.

sampai suatu ketika, Atun menanyakan kenapa Panjul berubah. dan jawaban ini yang didapat Atun, "buat apa gue nyamperin cewek yang punya cowok?". Atun sadar ada yang tidak benar disini, tapi memilih diam. dan mencoba bersikap biasa saja kepada Panjul.

kurang lebih setahun lalu, Panjul kembali menghubungi Atun. yang kebetulan sudah tidak lagi bersama Indro. mungkin Panjul memantau kehidupan Atun dari media sosial. see, thats the way social media tell everything (haha). pelan-pelan Panjul dan Atun mulai dekat lagi. entah dekat dalam arti apa.

beberapa bulan terakhir mereka semakin intens berkirim pesan via WA. sekedar bertukar lawakan atau lelucon, atau menyakan kabar itu mulai menjadi rutinitas harian. Panjul terkadang juga masih menceritakan tentang cewek-cewek yang sedang dekat dengannya, yang biasanya akan diladenin dengan drama-dramaan oleh Atun. entah dari hati atau emang ini hanya drama untuk bumbu percakapan mereka.

sampai satu ketika, Atun baru sadar kalau Panjul ini adalah sahabat dekat Dono. Dono adalah mantan pacarnya jaman kuliah dulu. kira-kira tiga tahun lalu. yap..awal mereka dikenalkan adalah ketika Atun masih menjadi pacarnya Dono. kalau bisa disebut lingkaran setan, inilah dia lingkaran setan itu.

dunia memang sempit. dari sekian juta manusia penghuni indonesia, ketemunya sama itu-itu saja. lingkaran pertemanannya itu-itu lagi. ya, tapi mau bagaimana lagi kalau memang kejadiannya seperti itu.

Panjul sebenarnya tidak pernah menyinggung tentang Dono kalau sedang bersama Atun. mungkin karena itu bukan hal penting untuk dibicarakan. karena hal itu pula, mungkin mereka jadi lupa kapan awal mereka saling kenal.

Panjul sempat bilang (ceritanya Panjul ini temenku) kalau Atun pernah bilang suka ke dia. emm..anti mainstream sekali cewek ini ya. tapi Panjul menanggapinya dengan candaannya seperti biasa yang membuat Atun mengalihkan pembicaraan ke topik lain. mungkin karena dulu Atun pernah menyukai Panjul, jadi kali ini perasaan sukanya muncul lagi.

Panjul yang dulu pernah suka tapi ngerasa Atun memilih Indro daripada dia memilih untuk berjalan lebih perlahan. atau, bisa saja sebenarnya Panjul juga masih bingung tentang kedekatannya. apa ini murni pertemanan biasa atau memang ia sedang berusaha kembali mendekati Atun. 

sampai aku menuliskan cerita ini, Panjul bilang dia tidak tahu bisa disebut apa hubungan ini. satu sisi dia merasa tidak enak dengan Dono. yang notabene adalah sahabatnya dan mantan kekasih Atun.

well..love will find the way ya (hehe).

"love is not complicated. people do"

sebenarnya kalau memang Panjul mau, dia bisa saja mengabaikan soal Dono dan Atun. toh dia tidak merebut Atun dari Dono. karena mereka dekat jauh setelah Dono dan Atun tidak lagi berhubungan. tapi, sekali lagi, love is not complicated, tapi orangnya. atauuuuuuu..ya itu tadi, kayak yang Panjul bilang ke aku, doi bingung ini apa. jadi, memilih untuk let it flow.

(ew).

Rabu, 05 November 2014

seperempat abad?

well..lest sing a happy birthday song to me!!!

yap..hari ini tepat berusia dua puluh lima tahun. a.k.a SEPEREMPAT ABAD ma brooo (haha).

harapan :

semoga kedewasaan yang masih berceceran segera terkumpul dan membentuk agregat yang utuh dan tahan segala bentuk gangguan. otak yang banyak dipakai buat mikirin hal kurang penting, jadi berubah mikirin yang lebih penting (boleh lah kadang-kadang mikir yang kurang penting, hiburan gitu). nggak gampang galau, karena udah bukan abegeh lagi. nggak mudah esmosi, karena kita bukan anggota dpr yang lagi rapat. nggak gampang nuntut ini itu dari orang sekitar, karena bukan jaksa penuntut umum. makin cantik, bukan berarti sekarang kurang cantik loh ya. nggak tambah keriput meskipun kurang makan dan berat badan sedang turun. rezekinya semakin lancar (berharap sudah bisa settle dengan kerjaan tetap). didekatkan jodohnya, karena sekarang masih kurang deket (hehe).

pencapaian :

kalo ngomongin apa aja yang sudah dicapai selama 25 tahun hidup mungkin akan terdengar sedikit congkak ya (haha). jadi, mari sebut saja semua yang aku terima sekarang adalah berkah dari Allah dan restu kedua orang tua. masih bisa bernapas sampai detik ini, kedua orang tua yang sehat, adik kecil yang sedang berjuang lulus dari SMA, punya pekerjaan, punya teman/sahabat/saudara dan orang terdekat yang baik dan menyalurkan energi positif setiap harinya. punya makhluk kartun yang meskipun menyebalkan, tapi calon pengganti Sule di dunia perlawakan nasional, makasih karena selalu ada dan support gimanapun keadaanku (sejak jaman baheula). yang nggak perduli dengan apa kata orang yang penting kita nggak ngelakuin kesalahan.

dan sekali lagi, terimakasih paling besar/tinggi/banyak/super buat Allah. aku masih dikasih izin hidup sampai detik ini, menikmati sehat, rezeki, dan umur.

cerita sedikit tentang makhluk seksi berusia 25 tahun (lebih beberapa jam) ini :

lahir 25 tahun silam (berasa jadul banget ya), di atas ranjang usang, di rumah orang tuaku, di sebuah desa (yang tidak terlalu) terpencil, dari rahim seorang perempuan hebat yang kupanggil mamak (panggilan khas ibu di beberapa wilayah Sumatra). ya, itu juga sebenernya hasil kerjasama dengan bapakku sih (eh, oke cukup, haha). yang kalo dari ceritanya mamak, aku lahir pas bidan belom sempat sampe rumah.

jadi ceritanya, mamak kontraksi. yang ada cuma mak wo ku (ibu dari bapakku, a.k.a nenek). mak wo kebetulan seorang dukun beranak yang termashyur di kampungku, jadilah ceritanya aku lahir dibantuin beliau. nah, pas bidan dateng, aku udah duluan liat dunia. mungkin sedikit nggak sabar kali ya. kalo kata orang-orang, "pantes, anaknya sekarang atraktif, lahirnya aja nggak nungguin bidan". emm..oke anggap saja itu pujian, hehe.

dulu rencanya, namaku adalah Eling Angelia. bukan biar kebule-bulean atau kebarat-baratan, tapi ini pure bahasa jawa. artinya, Ingat (Eling) saat Susah (Angel-ia). ia diakhiran angel cuma imbuhan biar namaku terdengar lebih ciamik kali ya.

aku ingat, aku hidup bergelimang kasih sayang. aku juga ingat, rumah kami dulu adalah bangunan yang sekarang direnovasi menjadi dapur. tapi, sedikit demi sedikit, kedua orang tuaku membangunkan istana untukku.

aku masuk SD pas umurku baru menginjak 5,5 tahun. belum boleh daftar sebagai siswa resmi, jadi ceritanya cuma dititipkan, TK alla-alla gitu deh ya, karena TK masih langka dan jau(uuuuuuuu)h juga. yang tujuan awalnya biar aku bisa belajar baca tulis sebelum beneran jadi siswa SD tapi, sayangnya aku berhasil mengalahkan siswa lain dan masuk peringkat 3 besar di kelas (haha), jadi aku ceritanya boleh langsung naik kelas dan dibuatkan raport nilai.

kelas tiga SD, lahir adik perempuanku. namanya Juniarti Sawindu. fyi, aku juga ikut andil membantu proses ketika mamak melahirkan (asistennya mak wo nih!). entah bagaimana, kurasa namanya memiliki arti yang lebih jelas daripada namaku (haha). setelah adikku lahir, ya namanya juga anak kelas 3 SD, mikirnya jadi, "kok mamak sama bapak jadi lebih sayang adek ya?". sekarang, pas dipikir-pikir, ternyata kesian adek sebenernya, aku kan duluan ngerasainnya (haha).

setelah 6 tahun bermain-main di SD, aku masuk SMP. kelas 1-2, kalo ke sekolah naek sepeda. nggak jauh-jauh amatlah ya 5 km (tepok dada, bangga dan sedikit pamer). kelas 3, ceritanya mulai capek, persiapan UN lah, les saben hari, balik jam 4 sore, jadi dianter jemput. sempet inget, kelas 1, ada cowok yang ngirimin surat (cinta), dan aku jadi takut kalo harus terpaksa lewat depan kelasnya dia. sampe sekarang aku nggak pernah membalas surat itu. sekarang tuh cowok udah nikah sama temenku sih, jadi nggak usah dibales juga kali ya. entah kenapa. ckckck..dasar bocah.

nah, kalo soal fashion jaman SMP, aku pake rok yang panjangnya di bawah lutut, baju dimasukkin, rambut kuncir kuda atau dikepang deh biar simple. pernah potong cepak juga ding, terus kalo di luar sekolah pake kaos oblong sama jeans gitu. tomboy alla-alla gitu lah yaw.

(Alhamdulillah) lulus SMP deh ceritanya ya. awalnya mau dimasukkin ke sekolah SMK, jurusan akutansi. mamak yang nyaranin sih, mungkin dengan pertimbangan, habis itu bisa langsung kerja karena nggak ada uang buat kuliah. tapi, takdir bicara lain. meskipun pas mau tes tertulis dan interview buat masuk sekolah itu, aku harus ujan-ujanan, naik motor, dianter mamak, aku gagal. masuklah aku ke satu-satunya SMA yang ada di kecamatanku. inget! satu-satunya. kebayang kan sebanyak apa peminatnya?. 

bisa dibilang ya, pembentukan karakter itu di SMA kali ya. soalnya, SMP itu masih kebawa-bawa SD, jadi temennya juga masih temen maen doang, bukan temen kalo pas lagi sedih juga. di SMA nemuin banyak temen, punya pacar pertama juga pas SMA (kelas 2 tepatnya, hehe). kelas 2 juga aku ceritanya mutusin buat kerudungan. subhanallah sekali ya pemirsah(?).

hemm..beberapa kenangan pas SMA nih ya, pernah jatoh dari motor pas dianter pacar, pernah dilabrak mantannya pacar via telpon (yang akhirnya aku pegatin juga tuh cowok dan tak suruh balikan sama mantannya itu). pernah juga punya pacar beda sekolah, LDR (long distric relationship) beda kecamatan, hahaha (mual nggak lo bacanya? boleh banget kok kalo mau muntah dulu). nemuin yang namanya sahabat juga di SMA, ada Intan, Uli, Henni, Rita, Lely, Ita, Linda (yang sekarang udah jadi emak 2 orang anak cakep), Sri, dan Iref.

kesekian kalinya Allah baik. ada kabar penerimaan mahasiswa ipebeh jalur BUD dari pemprov-ku. iseng-iseng berhadiah, aku, Ryan, dan Rio mendaftarkan diri sama-sama. persiapan dibantuin sama bu Izmi (mamanya Rio). seleksi bahan kami lolos, jadi harus seleksi tulis di propinsi. berangkatlah kami demi cita-cita mulia. kalo aku, demi kuliah gratisan juga niatnya.

ceritanya Ryan sama Rio gagal. aku ke ipebeh, Ryan ke UGM (fakultas kehutanan), Rio ke UNP (fakultas teknik). memang jodohnya orang beda-beda kan ya.

pertama kalinya pergi terjauh dari orang tua. pertama kalinya lagi, bapak meluk dan cium pipiku pas perpisahan sebelum aku ke bogor.

wuuusshhh..sampelah di bogor, yang konon katanya adalah the rain city.

kuliah di jurusan yang direkomendasikan oleh pak Puji, Manajemen Sumberdaya Lahan alias Ilmu Tanah. tingkat pertama (TPB) itu beneran sulit. namanya sih emang tingkat persiapan, tapi ujung-ujungnya beda jauh sama mata kuliah pas di departemen. yang dipelajarn tuh pelajaran sekolah lagi, fisika dkk, bahasa, ppkn, dll. aku dari dulu memang lemah di mata pelajaran eksakta. alhasil aku lanjut ke departemen mengantongi nilai yang ngepas sengepas-ngepasnya anak ipebe. Alhamdulillah.

sempet mikir buat pindah kampus, berhenti kuliah aja, dan masih banyak lagi deh. tapi, setelah mikir panjang, orang iseng mana yang mau balikin uang yang udah aku pake dua semester kemaren ke pemprov coba?. plus, apa salahnya berjuang sama-sama temen lain (yang kebetulan senasib).

masuk departemen ketemu banyak orang-orang hebat. aura positif nggak ada henti-hentinya. ternyata nggak sendirian dalam artian anak-anak yang lemah dalam eksakta. sempet ngulang beberapa mata kuliah TPB, ketinggalan beberapa mata kuliah departemen karena jumlah SKS yang boleh diambil dibatasin sama kampus, tapi akhirnya survive juga (thanks God).

semester 7. yang buat orang kebanyakan adalah jamannya penelitian. dapet pembimbing yang subhanallah sabarnya. bu Enni Dwi Wahjonie. dari namanya aja aku udah matching gitu ya (hehe). tapi, aku belum mulai sih penelitian, karena masih harus nambah SC (mata kuliah pilihan). baru semester 8 mulai penelitian. nggak jauh-jauh, sekitaran kampus aja. nemuin lagi deh soulmate yang aku sebut wednesday girls, ada Henni dan Rini. bantu-bantuan pas ngelab ato melapang itu hal yang rutin dilakuin. tuker-tukeran film, tidur siang bareng, makan bareng, curhat juga.

setelah kurang lebih 7-8 bulan penelitian, termasuk ngelab dan nulis, aku naik level, dari mahasiswa menjadi pengangguran (ckckck). yang kerjaannya cuma makan, tidur, nonton, tidur lagi, makan lagi. gitu aja. eh, jengukin Ara (taneman kacang tanahnya Rini) ding tiap rabu, jadi nggak nganggur-nganggur amatlah ya. sama, online as a jobseeker juga di warnet (mewek).

15 juli 2012 aku lulus sidang skripsi. september 2012 wisuda. cuma bapak yang bisa dateng, karena satu dan lain hal. tapi, pasti do'a dan ucapan selamat mamak sampai kok.

oktober 2012 pertama kalinya ngerasain kerja, kantor pertamaku. plus bantuin project-nya bu Enni selama sebulan. meskipun sempet ada jeda-jeda, sampe sekarang aku masih di kantor yang sama. udah hampir dua tahun kali ya.

keinginan terbesar sekarang cuma pengen banget dimudahkan segala urusan (bukan berarti sekarang aku sedang dipersulit urusannya ya). didekatkan jodoh (kerjaan, pasangan, rizky, dan jodoh-jodoh lainnya). amin.

sori, mungkin tulisan terpanjangku ya ini. harap maklum, menuliskan 25 tahun jadi sesingkat ini tuh susah ya. silahkan coba sendiri kalo nggak percaya (:p). jangan lupa bantuin do'anya dong ya buat aku, yang baik-baik tapi, hahaha makasih.

(ew).