Senin, 29 September 2014

Review Film Divergent



karena keterbatasan dana dan waktu, akhirnya cuma nonton Divergent dari laptop. film yang aku tunggu tayangnya di bioskop ini baru aku tonton minggu lalu. film ini diangkat dari novel best seller amerika dengan judul yang sama. berikut reviewnya buat yang belum nonton :

di sebuah kota, ada lima golongan (atau faksi) yang membedakan satu orang dengan orang lainnya. ada condor (jujur), erudith (pintar), amity (damai), dauntless (berani), dan abnegation (penolong). golongan condor seperti namanya, dianugerahi kemampuan untuk selalu berkata jujur dan mengatakan yang sebenarnya. golongan erudith yang notabene adalah orang-orang pintar biasanya menjadi scientist atau peneliti dan orang-orang berpengaruh di kota tersebut. 

amity yang cinta damai lebih memilih menjadi petani dan penggembala ternak, hidup di desa bersama keluarga mereka. sementara dauntless yang diberi keberanian lebih bertindak sebagai polisi kota, mengamankan dan menjaga kedisiplinan kota. terakhir adalah abnegation, golongan yang rendah hati dan gemar membantu sesama, yang biasanya menjadi anggota parlemen karena kerendahan hatinya itu.

awalnya Beatrice (Shailene Woodley) tidak menyangka bahwa seorang abnegation sepertinya tidak masuk ke golongan manapun. pada test awal, hasil aktivitas otak di alam bawah sadarnya menunjukkan bahwa ia bukanlah abnegation, tetapi divergent. divergent adalah golongan di luar kelima golongan di atas. golongan tersebut memiliki keunggulan karena ia bisa masuk ke golongan manapun, kuat, dan cerdas.

namun, pada hari pemilihan golongan (mirip dengan pemilihan jurusan di sebuah universitas), Beatrice memilih dauntless. hal itu karena sejak kecil ia sangat mengagumi mereka. pemberani dan aksi-aksinya terlihat keren. kakak Beatrice, yaitu Caleb (Ansel Elgort) pun ternyata tidak memilih abnegation, tapi erudith. ada satu syarat mutlak jika sudah menentukan golongan, yaitu jika ternyata mereka gagal di test golongan, mereka tidak boleh kembali ke keluarga mereka, dan menjadi non faksi (golongan).

hari pertama menjadi dauntless, Beatrice sudah berani menjadi volunteer untuk melakukan aksi yang cukup berbahaya. melompat ke dasar sebuah bangunan, yang bahkan ia tidak tahu ada apa di dalam sana. disana ia bertemu dengan Four (Theo James). disana Beatrice dan anggota faksi lain boleh mengganti namanya. Tris adalah nama yang dipilihnya.

latihan demi latihan dijalani Tris dan teman-temannya sesama anggota baru faksi tersebut. hingga akhirnya tibalah masa test untuk menentukan rangking mereka. Tris masuk ke rangking terendah karena kalah ketika melawan temannya sendiri. hal tersebut membuat Tris berlatih lebih giat lagi karena tidak mau menjadi non faksi dan hidup dijalanan tanpa teman atau keluarga.

ternyata test kemampuan otak di alam bawah sadar dilakukan lagi di camp dauntless. kali ini Four sendiri yang menguji Tris. Four terkejut pada hasilnya dan mengetahui bahwa ternyata Tris adalah seorang divergent sejati. selalu bisa menyadari dengan cepat bahwa apa yang sedang ia alami di alam bawah sadarnya adalah tidak nyata.

atas inisiatif Four, mereka akhirnya melakukan test aktivitas otak tersebut bersama-sama. tujuannya untuk melatih Tris agar bisa bertindak layaknya seorang dauntless, bukan divergent. tanpa disadari, mereka saling jatuh cinta. Four pun menyatakan bahwa ia juga seorang divergent yang berasal dari abnegation.

pada suatu hari, seluruh pemuda di kota dari seluruh golongan mengepak persediaan makanan kelompok mereka dari sebuah gudang. ibu Tris memberanikan diri menemuinya. ia menjelaskan bahwa ia (Beatrice/Tris) dalam bahaya, karena ia seorang divergent. kaum erudith berniat melakukan pemberontakan dan ingin menguasai kota, menggulingkan parlemen yang selama ini dipimpin abnegation. Beatrice kemudian menyampaikan hal itu kepada Caleb, namun Caleb justru membenarkan hal itu. Caleb telah didoktrin oleh erudith bahwa mereka memang layak menjadi penguasa.

hingga pada suatu ketika, Jeanine (Kate Winslet) memerintahkan Eric (Jai Courtney) dan pasukannya untuk membantu erudith melakukan pemberontakan. mereka menggunakan serum khusus untuk mengendalikan aktivitas kerja otak, yang disuntikkan ke tubuh anggota dauntless. mereka seperti mesin pembunuh yang bersiap kapanpun menghabisi abnegation yang mereka temui.

Four dan Tris yang tidak terpengaruh oleh serum tersebut merancang aksi melarikan diri. dan menyelamatkan keluarga mereka. awalnya mereka berpura-pura terpengaruh oleh serum, hingga akhirnya Eric yang selama ini merasa tersaingi oleh Four memerintahkan Tris untuk menembak kepalanya. tentu hal itu tidak akan dilakukannya. dari sana, Tris dan Four menyerang balik, dan melarikan diri.

namun, mereka berhasil ditangkap oleh anak buah Jeanine. Four dibawa ke laboratorium, sementara Tris akan dieksekusi. Tris berhasil diselamatkan oleh ibunya, yang tidak lama kemudian meninggal akibat peluru yang tepat mengenai dadanya. Tris pergi ke lokasi dimana ayahnya bersembunyi bersama warga abnegation lainnya. ia membujuk mereka untuk menyerang dan menyelamatkan dauntless lain.

Tris, ayahnya, dan beberapa abnegation lain menyerang markas besar dimana Jeanine dan timnya bersembunyi. dan menemukan Four terikat pada sebuah kursi dengan pengaruh serum di otaknya. sempat terjadi perkelahian antara Tris dan Four, hingga akhirnya "kekuatab cinta" mengalahkan segalanya (hahaha). dan bersama-sama mereka melawan Jeanine dan timnya.

Jeanine yang tidak ingin menyerah tetap tidak mau mematikan kendali pada chip yang tertanam di tubuh anggota dauntless. hingga akhirnya, Four menyuntikkan serum/chip yang sama yang dipakai untuk mengendalikan dauntless. Tris memerintahkannya mematikan kendali akan dauntless dan Jeanine menurutinya.

semua anggota dauntless terbebas dari pengaruh serum di dalam chip tadi. dan semua kembali normal seperti sedia kala.

so far, film ini menarik dan menghibur. aku bahkan menjadi penasaran untuk membaca novelnya dan menunggu sekuelnya. 

(ew).

Menunggu Atau Berjalan Bersama Orang Lain (?)

setelah sekian lama aku nggak nulis, ceritanya sedang agak sibuk dengan pekerjaan baru (haha), akhirnya "base on my (friend) story" balik lagi. cerita kali ini baru aku dengar tadi malam, langsung dari pihak terkait. kali ini seputar pengharapan seorang perempuan terhadap seorang laki-laki vs keinginan untuk membahagiakan orang tua.

kali ini seorang teman bernama Rima. tiba-tiba ia mengirimu pesan singkat (bbm), menerangkan bahwa om nya berniat menjodohkannya dengan anak salah seorang temannya. satu suku, dari keluarga baik-baik, dan anak itu pun anak yang baik.

Rima yang notabene belum mempunyai calon sendiri tentu tidak punya alasan untuk menolak. selain itu, ia sudah pernah menolaknya setahun yang lalu dan berjanji akan mencari calonnya dalam setahun itu. dan ia belum berhasil.

satu sisi Rima berniat membahagiakan orangtuanya, namun di sisi lain ia belum siap. karena kalau ia menyetujui perjodohan itu, bisa saja ia akan segera dinikahkan. dan ia belum berniat menikah. hal lain yang membuatnya bingung adalah, karena ia sedang menunggu kepastian dari seorang laki-laki.

sebut saja Gesang. Gesang adalah rekan sekantor Rima. mereka saling tahu perasaan masing-masing, namun tidak berani mengungkapkan. hanya menyimpannya untuk hati mereka sendiri. apakah Rima harus menunggu Gesang, atau mencoba berjalan ke garis finish bersama orang baru?.

memang sudah hal umum kalau "jodoh itu rahasia Tuhan". begitu pula yang aku katakan kepada Rima. bukan bergaya biar terlihat bijak, hanya mencoba menenangkan saja. berikut beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan, jika berada di posisi Rima :

Belajar Menerima
semua yang tidak didasari keinginan memang sulit pada awalnya. akan tetapi, jika belajar menerima mungkin akan membiasakan diri anda untuk menerimanya dengan ikhlas. percaya bahwa jika memang niat orang tuamu dalam menjodohkanmu bukan untuk mengekang kebebasan memilih, namun mencoba memberikan yang terbaik. bisa saja ternyata anda menyukai calon yang diajukan orangtuamu. karena ia baik, tampan, mapan, dan menghargai anda.

Kompromikan
beri pengertian kepada orang tuamu kalau anda menyetujui acara perjodohan ini, namun tidak mengiyakan untuk segera menikah. kalian perlu mengenalnya juga terlebih dahulu sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. dan jika toh kalian nantinya tidak saling cocok, boleh membatalkannya. tentu dengan alasan yang masuk akal dan disampaikan dengan baik.

Menimbang
pertimbangkan apakah laki-laki yang anda tunggu itu layak untuk ditunggu. lihat dari sikap seriusnya, atau bagaimana ia memperlakukan anda. yakinkan pula hati anda apakah ia benar-benar laki-laki yang tepat mendampingi anda di masa nanti. anda bisa saja mengambil inisiatif menanyakan bagaimana perasaannya, namun tentu bertentangan dengan naluri anda sebagai seorang perempuan yang ingin diperjuangkan.

untuk Rima, semoga tidak makin galau setelah membaca tulisan ini. semoga bisa menjawab sedikit pertanyaanmu kemarin.

(ew).

Minggu, 28 September 2014

STOP! Underestimated para SPG

beberapa hari yang lalu aku berkesempatan menemani seorang teman menyebarkan brosur. dia (sebut saja Adul) bekerja di event organiser, di Jakarta. kebetulan waktu itu weekend, jadi sasarannya adalah anak-anak muda yang nongkrong di tempat umum, seperti Kota Tua, TIM, dan di daerah Menteng.

ceritanya waktu itu aku diminta membantu Adul dalam sesi dokumentasi. tapi, entah kenapa aku sama sekali tidak membantu (haha, maaf ya Dul). dia yang mulai mencari sasaran anak-anak muda yang sekiranya nyambung dengan event yang akan digelar. event tersebut adalah event dance competition.

setelah beberapa saat, akhirnya dia berhasil memberikan brosur event tersebut ke beberapa anak muda di Kota Tua. dan mulai frustasi karena hasil jepretanku sama sekali tidak bagus dan membantu (haha, sekali lagi maaf ya Dul).

akhirnya karena lapar, kami menyerah. bergerak menuju sebuah warung makan. dari sana aku berpikir bahwa ternyata bukan perkara gampang menjadi seorang SPG. sebelum aku melihat sendiri temanku melakukan pekerjaan itu, aku sempat bertanya-tanya, kenapa SPG itu identik dengan cewek-cewek cantik dan menarik.

mungkin karena untuk menarik minat. yang cantik dan menarik kan memang enak untuk dilihat (hehe). mereka kadang tidak bermaksud tampil dengan pakaian yang minim bahan dan senyuman maut. hal itu hanya satu cara untuk menarik minat calon pembelinya. beda kasus dengan temanku yang sama sekali tidak cantik ini, iya karena dia laki-laki (haha), agak susah memang menarik minat calon peserta event nya.

sebenarnya, keuntungan sebuah perusahaan itu salah satunya ditentukan dari keahlian SPG (sales) dalam memasarkan produk-produk mereka. mereka juga bagian tim yang turun langsung ke lapangan menemui calon pembeli. tapi, tidak jarang gaji atau fee mereka rendah dibanding pekerja lainnya.

belum lagi penolakan oleh orang yang hendak mereka datangi, atau cibiran dari ibu-ibu yang menganggap mbak SPG itu terlalu seksi dan menggoda. ditambah lagi jika penjualan yang mereka lakukan kurang dari target, tentu mereka mendapatkan peringatan dari atasan mereka.

pekerjaan apapun yang dilakukan seseorang tentu ada faedahnya, selama itu menyangkut hal positif. so, stop underestimated pekerjaan seseorang, termasuk mbak-mbak SPG yang berpenampilan menarik itu.

(ew).

Rabu, 24 September 2014

Review Film The Maze Runner



September 2014 kali ini, dunia perfileman kembali dimeriahkan dengan satu dari banyak film yang mendapat sambutan baik dari masyarakat dunia. The Maze Runner. Film yang mengetengahkan para survival di sebuah "tempat" itu terbilang menarik. Berikut review singkatnya.

Kisah diawali dengan kemunculan Thomas (Dylan O'brien) di suatu tempat, yang mari sebut saja desa. Penduduk desa tersebut semuanya laki-laki. Tidak ada orang tua, tidak ada wanita, dan hanya ada satu orang anak laki-laki di bawah usia dewasa.

Awal kedatangannya, Thomas tidak ingat apapun tentang dirinya. Ia bahkan tidak tahu mengapa ia bisa sampai di desa tersebut. Orang-orang menyebutnya Greener. Alby (Aml Ameen) yang bertindak sebagai ketua di desa kecil itu menjelaskan apa yang seluruh penduduk desa tersebut alami sama dengan Thomas. Datang melalui sebuah kotak pengiriman bersama logistik bulanan dan lupa tentang apapun yang berhubungan dengan diri mereka sebelumnya.

Chuck (Blake Cooper) yang notabene adalah anggota paling kecil di tempat itu menyambut Thomas dengan senang hati. Chuck juga sempat menyebutkan secara tidak sengaja bahwa mereka berada di sebuah labirin. Hal itu membuat Thomas terkejut dan bingung. Thomas penasaran dengan adanya sebuah pintu besar yang terbuka. Kemudian Chuck menjelaskan bahwa tidak ada yang diizinkan masuk ke ruangan di balik pintu itu, selain para Runner karena berbahaya. Ada makhluk jahat yang mereka sebut Griever yang mengancam nyawa mereka kapanpun.

Malam harinya ada acara yang digelar oleh orang-orang desa tersebut, sekaligus menyambut kedatangan new Greener. Sampai akhirnya Gally (Will Poulter) menantang Thomas bertarung. Thomas menerima tantangan tersebut, hingga akhirnya Gally berhasil menjatuhkannya dan membuat kepalanya membentur tanah. Dari sanalah ia ingat bahwa namanya adalah Thomas. 

Thomas menjadi semakin penasaran dengan apa yang ada di dalam labirin itu. Disamping karena rasa ingin tahunya yang cukup besar, ia merasa bahwa tempat tersebut bukanlah tempat yang tepat untuk mereka. Dan hal yang lebih baik mungkin saja ada di balik susunan labirin tersebut. Ia ingin menjadi seorang Runner. Namun, tentu itu bukan hal yang mudah.

Suatu hari seorang Runner bernama Ben (Chris Shefield) pulang ke area perkampungan dalam keadaan tidak baik. Thomas menemukannya dengan kondisi mengerikan dan menyerangnya membabi buta di hutan. Thomas berlalari ke arah perkampungan dan berteriak meminta tolong. Alby beserta orang-orang yang ada disitu segera menghampiri mereka dan mencoba menenangkan Ben, namun usaha mereka sia-sia. Mereka sadar bahwa Griever telah menyengat Ben dan menyebarkan racun ke seluruh tubuhnya.

Keesokan harinya Ben dikirim ke dalam labirin sendirian. Hal tersebut biasa mereka lakukan kepada korban-korban sengatan Griever karena mereka tidak tahu bagaimana menyembuhkannya. Sebagai gantinya, Alby menggantikan peran Ben sebagai runner dan menemani Minho (Ki Hong Lee) mengekplorasi labirin. Namun, kemalangan kembali mendatangi mereka. Alby tersengat oleh Griever.

Pintu labirin sudah hampir tertutup. Minho dan Alby sudah tampak dari ambang pintu. Karena hendak membantu Minho yang kesusahan memapah Alby, akhirnya Thomas memberanikan diri menyusul mereka ke dalam labirin. Tak lama kemudian pintu labirin pun menutup.

Thomas dan Minho menyembunyikan Alby dengan mengikatkannya pada tanaman merambat yang tumbuh di dalam labirin. Namun, karena tiba-tiba Griever muncul, Minho meninggalkan Thomas yang masih berusaha mengikatkan sulur tanaman merambat tempat Alby disembunyikan. Thomas lalu bersembunyi pada sebuah lubang dekat tanaman merambat tersebut. Beruntungnya Griever tidak mengetahui keberadaannya.

Setelah berhasil mengikat tanaman tersebut pada sebuah kayu, Thomas beranjak mencari Minho. Tidak lama kemudian ia menemukan Minho di sisi lain labirin tersebut. Griever kembali mengejar mereka dan Thomas menemukan ide untuk membunuhnya. Thomas memancing Griever tersebut untuk mengejarnya tepat pada sebuah bagian labirin yang akan menutup. Akhirnya satu Griever berhasil ia lumpuhkan, terjepit diantara dua dinding labirin. Lalu mereka berlari ke arah pintu labirin yang mengarah ke perkampungan mereka tepat ketika pintu tersebut telah terbuka.

Keesokan harinya, kotak yang biasa mengantarkan logistik dan new Greener datang kembali. Dan mereka menemukan seorang wanita terbaring di dalamnya sambil memegang sebuah catatan, yang isinya "dia adalah yang terakhir". Ditengah ketidaksadarannya, wanita itu meneriakkan nama Thomas, seolah ia benar-benar telah mengenalnya sejak lama. Sontak orang-orang yang ada disitu langsung menaruh curiga kepada Thomas.

Gally marah besar akan sikap Thomas. Ia merasa Thomas melanggar aturan kelompok. Newt (Thomas Brodie-Sranger) mengumpulkan beberapa pemuda dan mengadakan rapat mendadak untuk menyikapi Thomas. Akhirnya diputuskan bahwa Thomas akan diangkat menjadi Runner namun sebelumnya harus dihukum satu malam tanpa makanan.

Tak lama kemudian, salah satu anggota kelompok datang dan mengabarkan bahwa new Greener sudah tersadar dan sedang melakukan tindakan anarkis di luar sana. Ia melempari semua orang yang berusaha mendekatinya. Hanya Thomas yang berhasil membujuknya untuk tenang. Lalu mereka berbincang-bincang sejenak. Thomas menceritakan apa yang ia rasakan sebelumnya sama dengan wanita di hadapannya itu.

Tapi, ternyata wanita itu ingat siapa namanya, Teresa (Kaya Scodelario). Hanya itu yang ia ingat. Teresa bahkan tidak tahu kenapa ia sering menyebut nama Thomas ketika ia sedang tidak sadarkan diri. Ia sering mendapat potongan-potongan mimpi, namun tidak paham apa maksudnya.

Teresa memberikan 2 tabung serum. Entahuntuk apa serum tersebut. Akhirnya Thomas dan Newt menyuntikkannya ke tubuh Alby, berharap itu merupakan serum penyembuh racun Griever.

Malam harinya Thomas menjalani hukumannya, dikurung dan tidak diberi makan.

Pada hari berikutnya, Thomas, Minho, bersama beberapa orang anggota kelompok lainnya masuk ke dalam labirin. Mereka mendapati Griever yang kemarin Thomas bunuh. Lalu menemukan sebuah alat yang mereka tak tahu apa itu, kemudian segera kembali ke perkampungan.

Thomas dan Minho kembali ke labirin membawa alat yang ia temukan pada tubuh Griever kemarin. Thomas penasaran dengan angka 7 yang tertera pada benda tersebut dan meminta Minho mengantarnya ke sektor 7.

Alat tersebut berbunyi semakin kencang layaknya alat pelacak ketika sampai di sektor 7. Thomas dan Minho mengikuti kemana arah alat tersebut memunculkan suara yang kuat. Mereka menemukan sebuah pintu besar yang diduga tempat para Griever keluar masuk labirin. Namun, semua tidak semudah itu. Pada perjalanan pulang, konstruksi labirin berubah secara tiba-tiba. Karena panik, Thomas dan Minho berlari pulang menuju perkampungan.

Malam harinya perkampungan diserang oleh sekawanan Griever. Mereka menghabisi siapa saja yang masuk jangkauannya. Alby berhasil mereka bunuh.

Thomas mengambil inisiatif untuk menyuntikkan racun dari Griever ke tubuhnya dan menyembuhkan dirinya dengan meminum serum yang Teresa bawa. Hal tersebut membuatnya ingat banyak hal. Termasuk bahwa ia dan Teresa adalah bagian dari orang-orang jahat yang memasukkan anggota kelompok ke labirin ini.

Thomas mengajak anggota kelompok untuk kembali ke dalam labirin dan menceritakan tentang pintu yang tadi ia dan Minho temukan. Beberapa orang bersedia ikut, namun beberapa tetap bertahan di perkampungan, termasuk Gally.

Bersama rombongan, Thomas menelusuri labirin menuju pintu di sektor 7. Diperjalanan mereka harus berhadapan dengan Griever yang jumlahnya lebih dari satu. Dengan perjuangan yang gigih, akhirnya mereka sampai ke Gate 7. Untuk membukanya mereka membutuhkan kombinasi angka yang tersusun dari urutan terbukanya sektor-sektor pada labirin tersebut. Minho hapal jelas urutan tersebut.

Setelah menyusuri lorong yang sepi, sampailah rombongan tersebut ke sebuah laboratorium percobaan. Banyak sekali mayat bergelimpangan di dalamnya. Kemudian mereka sampai ke ruangan utama dan menemukan rekaman video berisi seorang wanita paruh baya yang menjelaskan apa yang terjadi.

Ternyata orang-orang yang hidup di labirin adalah objek percobaan mereka tentang aktivitas otak. Perusahaan tersebut bernama Wicked. Wanita itu kemudian menyatakan bahwa Thomas dkk telah lulus dari tes. Setelah selesai, wanita tersebut menembakkan pistol ke kepalanya sendiri, lalu ia pun tewas seketika.

Gally muncul dengan tiba-tiba. Dari tanda yang ditunjukkan tubuhnya, tampaknya Gally telah disengat Griever. Minho yang merasa kehadiran Gally membahayakan, melemparkan tombak tepat ke dada Gally. Namun, karena shock, pistol di tangan Gally melepaskan satu pelurunya dan mengenai Chuck. Chuck dan Gally tewas.

Tidak lama kemudian, datanglah tim penyelamat bersenjata lengkap menghampiri mereka. Dan menggiring mereka masuk ke helikopter.

Ternyata, itu bukan akhir dari tes yang dilakukan Wicked. Mereka berniat untuk melakukan tes tahap II. Dan wanita paruh baya, pimpinan peneliti Wicked ternyata belum mati.

Selesai.


NB : film yang sedikit banyak mirip dengan Resident Evil. Mengetengahkan tema survival akan suatu hal/kejadian. Namun, over all film ini menarik dan menghibur.

Rabu, 17 September 2014

Dear..Laki-laki PHP dan Teman Perempuan Yang Gampang Leuleus

To the point aja, tulisan kali ini ditulis dengan hati yang sedikit kesal. Kenapa?. Karena teman dekatku baru saja menjadi korban PHP. Iya..itu istilah Pemberi Harapan Palsu. Temanku bernama Tania. Laki-laki yang sudah bertindak tidak sopan itu sebut saja Putra.

Awalnya Tania dan Putra dikenalkan oleh teman mereka yang bertindak sebagai mak comblang. Putra adalah pendatang yang merantau dari pulau Jawa ke daerah tempat tinggal Tania. Untuk segi tampang, Putra terbilang manis alla-alla mas jawa itu loh, ngerti dong yang aku maksud? (hehe).

Awal kedekatan, Tania sedikit memperlambat rasa penasarannya akan Putra. Hal tersebut ia lakukan karena Putra termasuk laki-laki yang "menjaga" hatinya untuk perempuan. Percaya kepada Tuhan tentang masalah jodoh. Kalau kata aku tuh ikhwan gitu loh. Pria mushalla, no mention loh ya, maaf kalau ada yang tersinggung.

Namun, lama-kelamaan, Tania mulai membuka hatinya untuk Putra. Karena Putra mulai melancarkan serangan fajar. Mendekati secara nyata. Rajin mengirimkan pesan singkat (via BBM/WA) seputar dunia keagaman, atau sekedar menanyakan kabar saja.

Tania memang sudah mulai membuka hati, namun dari ceritanya ke aku, sebenarnya ia khawatir kalau hanya ia yang ke-ge-er-an. Maklum perempuan memang sudah kodratnya mudah sekali ge-er. Pantang sekali diperhatikan sedikit saja, pasti langsung "leuleus". Leuleus mean : perasaan lemes, meleleh (haha). Disamping itu faktor X, berupa tag line "primus a.k.a pria mushalla" di jidatnya si Putra, Tania juga khawatir nantinya ia akan kecewa. Jika ternyata sikap Putra hanya sekedar baik sebagai teman.

Singkat cerita, Putra dan Tania semakin dekat. Pernah beberapa kali mereka bertemu, meskipun tidak berduaan, namun bersama teman lainnya. Dari sana mereka menjadi cukup intens berbalas pesan BBM/WA. Tania juga semakin yakin bahwa bukan hanya dia yang menemukan kenyamanan dalam hubungan "pertemanan" mereka.

Putra selalu menyempatkan ada saat Tania membutuhkannya. Mulai dari mengantar Tania membeli buku, tidak pernah terlambat membalas pesan singkat Tania, atau mengingatkan hal ini-itu (seprti ibadah atau kesehatan), dan masih banyak lagi. Mereka juga sempat jalan berdua, karena memiliki kesamaan hobi yaitu nonton.

Sampailah di suatu masa (uhuk), Tania yang merasa harus memastikan tentang hubungan tersebut, memberanikan diri bertanya kepada Putra. Zaman emansipasi memang sudah masuk ke berbagai sektor ya, termasuk dalam masalah menyatakan perasaan. Tania berani melakukan hal tersebut karena teman (yang memperkenalkan mereka dulu) menyatakan bahwa tidak jarang Putra menanyakan tentang Tania padanya. Sesuatu yang sempat di luar dugaan Tania tentunya.

Tania menanyakan bagaimana perasaan Putra terhadapnya dan apakah yang ia inginkan dalam hubungan mereka. Setelah mengobrol cukup lama, sampailah pada kesimpulan. Putra menyatakan bahwa ia menyukai Tania, namun mereka tidak dapat bersama.

Putra menceritakan bahwa ia sudah memiliki calon istri yang disiapkan oleh orang tuanya di kampung halamannya sana. Seorang perempuan yang menurut orang tuanya pantas menemani Putra menghabiskan sisa hidupnya dan menjadi menantu keluarga mereka. Hati Tania "leuleus" namun dalam porsi dan sebab yang berbeda. Ia menyesal terlalu berharap dan menyimpulkan bahwa Putra menginginkannya.

Yang masih belum aku pahami adalah, jika memang Putra sudah memiliki calon istri, dan ia memercayakannya kepada orang tuanya tentang perempuan itu, kenapa ia masih saja mendekati Tania?. Karena iseng? Karena penasaran? Karena kata hati? Atau hanya untuk teman ngobrol dan teman jalan bukan teman hidup?. Atau memang Putra termasuk seorang laki-laki yang suka mendekati perempuan lalu pergi alias PHP?. Atau Tania yang terlalu cepat menyimpulkan rasa di hatinya?.


Dear laki-laki (sejenis Putra)..

Bersama tulisan ini aku bermaksud menyampaikan bahwa, jika memang kalian tidak yakin akan menjalani sebuah hubungan, sebaiknya jangan memulainya. Jika kalian sudah memercayakan jodoh hidup kepada orang tua, silahkan, tapi berhenti mendekati teman perempuanmu dan memanfaatkan kelemahan hati mereka. Atau, jika memang kalian sudah terlanjur jatuh cinta kepada salah satu perempuan itu, pendam saja rasa itu, karena kau hanya akan mematahkan hatinya dan pergi. Karena sudah jelas kau tidak akan memilihnya.

Hati teman-teman perempuan(ku) memang punya batas tertentu untuk paham bahwa perhatian yang kau beri lebih dari sekedar teman, jadi jangan perhatikan mereka jika tidak ingin dicap sebagai pem-PHP anak orang.

Atas kemakluman kalian dan kerelaan hati kalian untuk menghentikan tindakan PHP terhadap perempuan-perempuan di luaran sana, aku ucapkan banyak terimakasih.

Salam.

(ew).

Selasa, 16 September 2014

Beberapa Alasan Dramatis Saat Memutuskan Sebuah Hubungan

Base on (my friend) true story kali ini agak dramatis. Bisa kubilang ini akan mirip kisah-kisah pada serial drama atau sinetron di televisi. Temanku itu bernama Shila. Dia pernah mempunyai seorang kekasih bernama Bagas. Mereka sempat menjalin hubungan kurang lebih satu tahun.

Jujur saja Bagas termasuk laki-laki yang tampan, anak band, dan aktif di beberapa kegiatan kampus. Begitu pula Shila, ia juga aktif di beberapa kegiatan sosial yang diadakan oleh kampusnya. Mereka menjadi dekat juga karena kegiatan yang sudah aku sebutkan tadi.

Ketika mereka masih bersama, Bagas kurasa adalah laki-laki yang sangat perhatian kepada Shila. Tak jarang Bagas menemani Shila dalam kegiatannya atau sebaliknya. Terkadang pula Bagas mengajak Shila bergabung dengan teman-teman sepermainan Bagas dan memperkenalkannya sebagai kekasihnya.

Namun, tiba-tiba saja, ketika hubungan mereka mulai menginjak bulan ke sepuluh, sikap Bagas berubah drastis. Ia mulai menjauh secara perlahan dari Shila dan mengurangi sedikit banyak perhatian yang dulu sempat ia berikan.

Shila yang menyadari perubahan sikap tersebut memutuskan untuk bertanya. Hal itu ia lakukan karena ia mulai merasa hubungan semakin tidak sehat. Bagas menerangkan bahwa tidak ada hal besar yang menyebabkan perubahan sikapnya itu, ia hanya sedikit lebih sibuk dari biasanya sehingga mulai sulit membagi waktunya. Shila menerima alasan tersebut.

Ketika hubungan memasuki tahun pertama, sikap Bagas dirasa semakin parah. Shila memutuskan untuk menanyakannya kembali dan memohon ketegasan dari Bagas tentang kelanjutan hubungan mereka.

Bagas menyebutkan bahwa ia sebenarnya menjauhi Shila karena ia ingin membuat kekasihnya itu melepasnya perlahan. Bagas menyebutkan bahwa ia menderita penyakit kangker pembuluh darah. Bagas sudah menjalankan serangkaian tes dan hasilnya positif. Ia hanya tidak ingin Shila nanti akan menangisi kematiannya, sehingga mengakhiri hubungan lebih cepat dirasa lebih baik untuk mereka.

Disamping alasan kesehatan, ada beberapa alasan yang cukup dramatis yang kadang dipakai untuk mengakhiri sebuah hubungan, yaitu :

1. Restu Orang Tua
Bagaimanapun ceritanya, restu orang tua tentu sangat penting. Tidak jarang hubungan kekasih berakhir karena tidak didapatnya restu tersebut. Hal ini terkesan dramatis memang, namun tetap harus dilihat sisi baiknya.

Mungkin orang tua tidak merestui hubungan tersebut karena merasa calon yang kalian ajukan tidak memenuhi kriteria mereka. Misal berbeda suku/kewarganegaraan, perilaku menyimpang yang pernah mereka lakukan, atau latar belakang keluarga yang kurang baik. Beberapa pasangan ada yang memutuskan untuk berjuang namun tidak jarang pula yang berhenti memohon dan berpisah.

2. Tuntutan Dari Orang Tua Perempuan
Masih berkaitan dengan orang tua. Tuntutan yang kumaksudkan adalah karena anak perempuan mereka sudah mulai memasuki masa "matang" sebagai seorang perempuan. Budaya yang masih melekat pada beberapa kalangan yang menganggap jika anak perempuan tidak menikah ketika usia memasuki kepala tiga itu contoh besarnya.

Di satu sisi orang tua perempuan ingin anaknya segera menikah, namun di sisi lain kekasih anaknya belum menunjukkan gelagat tersebut. Beberapa orang tua biasanya akan menganggap kekasih anaknya tidak serius dan menyarankan agar mereka berhenti berhubungan sehingga putrinya bisa mencari yang lebih "serius".

3. Penyakit Berat
Aku akan mencoba membahas lebih lanjut masalah Bagas dan Shila. Terkadang beberapa orang tidak paham bahwa arti pasangan adalah yang akan menemani tidak hanya saat senang namun sedih juga. Kekhawatiran Bagas tentu masuk akal, namun ia salah dalam penyampaian. Jika dilihat lagi, sebenarnya disinilah Bagas dapat menguji cinta Shila.

Bagas akan menemukan apakah Shila orang yang tepat menemaninya dalam suka dan duka nantinya. Bukan justru membuat Shila menjadi perempuan menyedihkan yang "tidak berguna".

Well..akhirnya tentang melanjutkan atau tidak sebuah hubungan akan dikembalikan kepada kkedua belah pihak. Pertimbangan yang baik tentu akan memberi hasil yang baik pula.

(ew).

Senin, 15 September 2014

Ketika Cinta Tidak Lagi Sederhana

Kembali dengan base on (my friend) true story. Cerita kali ini tentang Wisnu, Liza, dan Dila. Awalnya Wisnu merupakan kekasih dari Liza. Aku mengenal Wisnu dengan sangat baik, ia laki-laki yang menyenangkan dan aktif pada beberapa kegiatan yang diselenggarakan kampus atau jurusan. Sementara Liza adalah teman satu angkatanku, namun dari jurusan tetangga. Ia adalah perempuan yang pendiam dan tidak banyak bicara. Sempat beberapa kali berinteraksi langsung dengannya dan itu menyenangkan.

Wisnu dan Liza berpacaran cukup lama, kalau tidak salah sudah lebih dari dua tahun. Wisnu yang konyol dan banyak bicara kami (aku dan teman-teman) kira cocok untuk Liza yang pendiam itu.

Aku sangat ingat bagaimana sabarnya Liza memperlakukan Wisnu. Karena kalau boleh aku sebutkan, Wisnu itu tipe laki-laki yang memang berusaha baik kepada semua orang, termasuk perempuan. Tidak jarang Liza cemburu tentunya. Namun, Liza selalu mengerti bahwa Wisnu menganggap mereka semua hanya teman biasa.

Aku termasuk ornag yang secara pribadi "menyetujui" hubungan mereka. Entah kenapa, yang jelas mereka terlihat cocok bersama. Namun, hubungan mereka sekarang sudah berakhir. Wisnu sudah menemukan Dila dan menjalani hubungan tersebut dengan profesional.

Ketika bersama Liza, Wisnu sering sekali menyatakan bahwa ia mencintai perempuan berambut panjang, bersenyum manis itu dengan sederhana. Yang dimaksud sederhana disini adalah, Wisnu tidak menuntut Liza menjadi seperti yang ia ingini, begitu pula sebaliknya. Saling menerima apa kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Aku tidak tahu alasan jelasnya, namun sedikit banyak aku salah satu orang yang turut sedih.

Sekarang Dila adalah perempuan yang menempati hati Wisnu. Wisnu mengatakan padaku, bahwa sekarang Dila adalah perempuan yang ia pilih untuk menjadi kekasihnya, jadi dia akan profesional dan tidak akan menyesali hubungannya dengan Liza yang sudah berakhir.

Jika sebuah hubungan berakhir, tentulah kedua belah pihak akan terluka. Akan sangat bijaksana jika kita sebagai seorang penonton tidak menyalahkan salah satu pihak saja. Terlebih lagi jika kita hanya penonton yang tidak paham dengan situasi.

Aku juga kadang menyesal karena pernah menjadi salah satu orang yang ikut "menyalahkan" Wisnu karena berakhirnya hubungan dengan Liza. Menganggap kini Wisnu sudah bukan orang yang sama. Namun, sekarang aku tahu, disini Wisnu hanya bersikap profesional, karena antara Liza dan Dila membutuhkan perlakuan yang tidak sama. Mereka bukan orang yang sama.

"jika kau memilih melepaskannya, lepaskan sepenuhnya. dan tempatkan hatimu untuk menerima ia yang baru bukan meratapi ia yang sudah pergi".

Jumat, 05 September 2014

Dilema Perjodohan Dari Orang Tua

Base on my (friend) story kali ini dari salah seorang temanku yang sangat menggemari drama Korea. Mulai dari yang mendapat rekomendasi dari teman, hingga drama-drama baru yang bahkan pemainnya tidak terkenal sekalipun. Tidak jarang aku mendengar tengah malam ada suara cekikikan dari kamarnya. Itu tandanya ia sedang tenggelam menikmati drama komedi Korea. Atau jika besok pagi ia bangun dengan mata sembab, berarti semalaman ia baru menyelesaikan drama romantisnya.

Dina ini pribadi yang menurutku sangat menyenangkan, ia santai, terkadang cuek dan acuh sekali dengan pendapat orang lain, terkesan tidak peduli malah dengan apapun yang orang katakan tentang dirinya. Ia satu tahun lebih muda daripada aku, tapi kadang pemikirannya sangat jauh lebih dewasa dariku.

Singkat cerita, ternyata orangtua Dina menjodohkannya dengan putra dari teman mereka. Bagas nama laki-laki itu. Usia Dina dan Bagas terpaut cukup jauh. Dina kala itu baru berusia 22 tahun, sedangkan Bagas berusia 28 tahun. Ukuran laki-laki siap menikah dan matang dog tentunya.

Orangtua Dina dan Bagas mengatur pertemuan untuk anak mereka tersebut. Akhirnya diputuskan, mereka akan bertemu pada malam jum'at kliwon mendatang. Bukan karena mereka akan menjalani ritual, hanya kebetulan saja pada hari tersebut ada arisan keluarga.

Dina dan Bagas sepakat untuk menerima perjodohan tersebut. Mereka mengiyakan keinginan orangtua mereka untuk menikahkan mereka kurang lebih satu tahun dari sekarang. Dina dan Bagas ceritanya pada saat itu disebut jadian. Dengan mak comblang kelas kakap, yaitu orangtua mereka.

Bagas ternyata merupakan laki-laki yang pemalu. Ia tidak akan menghubungi Dina jika tidak dihubungi terlebih dahulu. DIa juga tidak akan berinisiatif mengajak Dina bertemu, jika tidak diajak terlebih dahulu. Dina memaklumi hal tersebut karena tahu bahwa Bagas belum pernah memiliki seorang kekasihpun sebelumnya.

Akhirnya Dina mengambil langkah terlebih dahulu. Disamping karena memang Bagas tampan, ia juga tidak ingin diributkan oleh orangtuaya yang seringkali menanyakan kabar Bagas. Pada beberapa bulan pertama sejak awal mereka bertemu, Dina selalu menghubungi Bagas terlebih dahulu. Bertemu dan mengobrol juga sudah menjadi rutinitas mereka akhir-akhir ini.

Namun, dua bulan menjelang hari pertunangan mereka, Dina mengambil sebuah langkah besar. Ia menanyakan kepada Bagas, bagaimana sebenarnya perasaannya selama ini, karena memng Dina merasa tidak adanya chemistry yang muncul antara mereka.

Bagas menyatakan sebenarnya ia hanya menyukai Dina, namun ia belum merasakan bahwa Dina akan menjadi perempuan yang ia inginkan untuk mendampinginya nanti. Dari sanalah akhirnya Dina dan Bagas bersepakatt untuk mengakhiri hubungan mereka.

Yang paling berat sebenarnya bukan mengakhiri hubungan keduanya, namun menjelaskan kepada kedua orangtua mereka. Dina dan Bagas bersepakat secara pelan-pelan akan menerangkan kepada orangtua masing-masing, bahwa mereka tidak menginginkan perjodohan ini dilanjutkan.

Kejadian ini sudah terjadi kurang lebih dua tahun lalu. Dan sejak aku menuliskannya saat ini, aku masih belum mendengar kabar bahwa Dina sudah menemukan laki-laki "pengganti" Bagas. Dina memang perempuan yang menikmati kesendiriannya. Sebenarnya ia tidak sendirian, ia ditemani oleh koleksi drma Korea yang sering diburunya di toko-toko dvd bajakan stasiu Pasar Minggu (haha).

Aku sendiri juga pernah hampir menjalani sebuah perjodohan. Bapak memiliki sahabat karib ketika dulu mereka sama-sama ikut program transmigrasi ke Sumatra. Nama temannya itu om Nurdin. Waktu itu aku baru saja lulus SMA dan akan berangkat ke Bogor untuk kuliah.

Aku dan bapak mengunjungi rumah Om Nurdin, yang menurut cerita bapak sudah hampir lima tahun tidak ditemuinya. Sepulang dari rumah beliau, tidak lama kemudian bapak medapat telpon dari om Nurdin, bahwa ia berniat mencomblangkan putranya yang bernama Eko denganku.

Aku yang pada saat itu masih bocah ingusan tentu menolaknya. Dengan pertimbangan, aku belum tentu akan menikah  dengannya dalam waktu lima tahun lagi. Ibu juga tidak menyetujui usulan kedua bapak-bapak itu. Begitulah hingga akhirnya aku batal mengalami dilema perjodohan (haha).

(ew).

Sama-sama Suka, Belum Tentu Bisa Sama-sama



Kembali dengan my (friend) true story. Yang akan aku ceritakan kali ini tentang dua orang yang saling menyukai, bahkan mungkin telah ada sepotong rasa menyayangi pada hati masing-masing.

Temanku bernama Tiara. Ia perempuan yang sudah cukup lama kukenal, lebih dari enam tahun. Setelah sempat mengalami patah hati karena laki-laki yang dicintainya menika, akhirnya Tara berhasil move on. Ia mulai membuka hatinya untuk orang baru. Meyakinkan bahwa tidak semua laki-laki bersifat sama.

Langit. Ia adalah laki-laki yang berhasil membuat pintu hati Tiara kembali terbuka untuk seorang laki-laki. Langit adalah teman sekantor Tiara. Senior sekaligus tentornya. Laki-laki berdarah blasteran Jawa-Betawi itu meluluhkan Tiara karena senyumnya.

Pada awalnya, Tiara hanya menganggap perlakuan Langit kepadanya candaa saja. Iseng menanyakan Tiara kepada teman dekatnya sempat dilakukan oleh Langit, namun lagi-lagi Tiara menganggapnya angin lalu.

Satu keunggulan yang dimiliki oleh perempuan tentu sudah diketahui oleh semua orang, adalah sensitif. Perempuan cenderung akan sadar jika ada laki-laki yang sedang mendekatinya atau sekedar memperhatikannya. Begitu pula dengan Tiara. Ketika ia mulai sadar bahwa Langit menyukainya, ia perlahan membiarkan pintu itu kembali terbuka.

Rekan kantor yang juga menyadari dan mencium gelagat rasa suka antara keduanya, terkadang ikut pula memberikan dorongan berupa bumbu-bumbu untuk menciptakan percikan rasa antara keduanya. Namun, keduanya masih malu-malu mengakui bahwa rasa suka sudah ada pada hati mereka.

Telah kurang lebih setahun Tiara bekerja bersama Langit. Namun, tidak pula menunjukkan adanya kemajuan dalam hubungan mereka. Akhirnya atas inisiatif seorang teman pun menanyakan perihal perasaan Langit pada Tiara. Yang mungkin bisa dikenal sebagai mak comblang oleh anak-anak zaman sekarang. Kita sebut saja Ale.

Ale yang kebetulan makan siang bersama Langit membuka percakapan.
Ale : sebenernya loe suka nggak sih sama Tiara?
Langit : wah..ada apa ini? kok jadi bahas Tiara?
Ale : udah jawab aja, gimana?
Langit : iya gue suka

Akhirnya Langit menceritakan alasan mengapa ia tak kunjung melanjutkan niat untuk mendekati Tiara. Langit menilai tiara sebagai seorang perempuan matang yang sudah siap untuk menikah. Usia Tiara saat itu baru 24 tahu, terpaut 4 tahun darinya.

Penilaian Langit tersebut timbul karena sikap Tiara selama ini. Tiara terbilang perempuan yang rajin menjalankan shalat baik wajib maupun sunah, serta puasa sunah (senin-kamis). Dari sanalah Langit merasa bahwa, perempuan seperti Tiara tidak untuk dipacari, tapi pasti akan segera meminta untuk menikah jika mereka dekat nanti.

Sementara di sisi lain, Langit masih memiliki mimpi-mimpi lain, menikah masih masuk daftar kesekian. Ia masih berniat untuk menyiapkan semua untuk istri dan keluarganya kelak. Langit ingin saat ia memutuskan menikah nanti, semua sudah siap. Baik sandang, papan, atau kesiapan pangan.

Ale menyampaikan hasil obrolan tersebut kepada Tiara tanpa ditamb-tambahi. Tiara mencoba mencerna maksud Langit. Hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk bersabar dan ikut memendam rasa sukanya untuk Langit. Sama halnya dengan yang sedang Langit lakukan, memendam perasaannya.

Tiara menyampaikan padaku, bahwa "sama-sama suka, belum tentu bisa bersama-sama". Seperti itulah yang terjadi pada hubungannya dengan Langit. Kudoakan hubungan mereka happy ending dan berakhir ke pelaminan. Suka memang tidak perlu diungkapkan, namun saling tahu perasaan masing-masing namun tidak dapat bersama pun akan menyakitkan.

(ew)

Review Korean Drama Emergency Couple



Jika pada American drama series, Grey's Anatomy berhasil mengetengahkan dunia kedokteran dengan seksi dan menantang. Kali ini Korea mecoba peruntungan tersebut. Ini bukan drama kedokteran pertama yang dibuat oleh Korea. Namun, mendapat respon yang cukup baik dari penggemar setia drama Korea.

Kebiasaan Korea yang cukup menarik dalam menyajikan drama adalah, episodenya tidak terlalu panjang sehingga apa yang mereka sajikan selalu fresh. Drama berjudul Emergency Couple ini berjumlah 20 episode.

Berikut cast beberapa pmeran utama drama tersebut :

Song Ji Hyo :
Artis yang mulai kembali menghiasi layar televisi melalui acara reality show Running Man ini lahir 32 tahun lalu. Sudah banyak drama atau flm dan ikla yang dibintanginya. Artis cantik yang dikabarkan dekat dengan Kang Gary ini memerankan tokoh Oh Jin Hee.

Choi Jin Hyuk :
Aktor dengan tinggi badan 182 cm ini berpera sebaga Oh Cang Min. Wajah tampannya telah menghiasi layar kaca dan menghibur penggemar setianya dalam berbagai jenis/genre drama dan movie. Aktor yang masih berusia 28 tahun ini mencoba beradu akting dengan Ji Hyo pada drama yang ditayangkan awal 2014 ini.

Lee Pil Mo :
Berperan sebagai seorang dokter di rumah sakit tempat Jin Hee dan Chang Min magang. Aktor berusia 38 tahun ini juga sudah melanglang buana dalam dunia pertelevisian cukup lama.

REVIEW :

Chang Min dan Jin Hee memutuskan untuk menikah ketika usia mereka masih sangat muda. Ketika itu mereka belum menyelesaikan kuliah mereka. Chang Min di jurusan kedokteran, sementara Jin Hee pada bagian apoteker. Ketika itu mereka memang sedang di mabuk cinta, tidak mempedulikan tentangan dari berbagai pihak mengnai hubungan tersebut. Mereka menikah di sebuah gereja yang dipenuhi orang yang beribadah, dan meminta mereka menjadi saksinya.

Pernikahan tersebut hanya bertahan satu tahun. Keduanya masih sangat tidak stabil kala itu dan bertengkaran demi bertengkaran memicu tercetusnya kata cerai dari pasangan tersebut.

Setelah lima tahun berpisah, sebuah acara pernikahan mempertemukan mereka kembali. Kekesalan masih tergambar jelas pada mata mereka. Kalimat-kalimat saling ejek meluncur dari mulut mereka. Hingga tanpa disadari ternyata mereka adalah mahasiswa inter di rumah sakit yang sama.

Ternyata setelah bercerai, Jin Hee mengambil program dokter di sebuah universitas. Dengan mentor langsung dari ayah Chang Min. Begitu pula Chang Min, mulai menata kembali hidupnya dengan melanjutkan studinya di sekolah kedokteran.

Pekerjaan yang mempertemukan mereka setiap hari membangkitkan kembali beberapa memori indah mereka. Namun, yang tidak orang lain ketahu adalah bahwa mereka adalah mantan suami istri. Mereka memilih merahasiakannya karena tidak ingin menimbulkan gosip tidak enak di tempat kerja mereka.

Perhatian kecil dari Oh Cang Min kepada Jin Hee, atau sebaliknya memunculkan kecurigaa antar sesama intern. Namun rasa gengsi yang besar masih mengalahkan rasa kasih yang muncul di hati mereka.

Dokter Gook menyadari bahwa ia memiliki perasaan lebih untuk Jin Hee. Ia menyukai Jin Hee, namun takut memulai sebuah hubungan lagi. Karena pernah gagal sebelumnya. Kejadian-kejadian lucu menjadi bumbu yang manis pada drama ini. Mulai dari Chang Min atau dokter Gook yang berebut memeri perhatian kepada Jin Hee, hingga masalah keluarga Jin Hee yang dikemas dengan sangat komedi.

Ibu Chang Min yang sejak lama tidak menyukai Jin Hee memutuskan untuk menjodohkan anaknya dengan putri seorang dokter. Han Na Reum. Yang terntara juga salah satu intern di rumah sakit tersebut. Namun, perasaan Chang Min untuknya tidak melebihi perasaaan dari seorang teman.

Jin Hee bahkan pernah mendapat perlakuan tidak enak dari ibu Chang Min. Jin Hee ditampar di depan umum hanya karena ibu Chang Min takut Jin Hee akan menyuntikkan racun ke dalam tubuhnya. Padahal saat itu jin Hee hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter terhadap pasiennya.

Kejadian paling memukul yang dialami oleh Chang Min dan Jin Hee adalah ketika ayah Chang Min meninggal. Namun, hal tersebut kembali mendekatkan Chang Min dan Jin Hee. Rumah sakit pun sudah mengetahui bahwa mereka adalah pasangan yang telah bercerai.

Ibu Chang Min melembut hatinya. Tidak lagi membenci Jin Hee. Karena bagaimanapun Jin Hee perah menyelematkan dirinya dan suaminya ketka kritis. Ibu Chang Min merestui jika Chang Min dan Jin Hee akan memulai kembali hidup mereka. Ia tidak mau meyesal seperti ia menyesali kepergian suaminya.

Setelah melalui hari-hari sulit tersebut, akhirnya Chang Min dan Jin Hee memulai hidup baru mereka. Dokter Gook merelakan Jin Hee kembali ke pelukan Chang Min dan tetap menjalani profesinya sebagai dokter di rumah sakit yang sama.

(ew).

Review ATM Error (II) The Series - Masalah Kehamilan Pada Jib

Tulisan ini aku buat terispirasi dari drama Thailand "ATM Error Season 2" yang aku tonton tadi pagi. Drama ATM Error ini dibuat menanggapi bagusnya respon penonton terhadap ATM Error the movie yang ditayangkan sebelumnya.

Dengan pemeran yang sama baik di movie atau drama, penulis cerita mencoba memunculkan beberapa masalah-masalah kehidupan yag diberi bumbu-bumbu pedas ataupun manis. Secara prbadi aku menyukai baik movie atau drama ATM Error ini.

Pemeran laki-lakinya tampan, dipanggil Sua, memiliki seorang isteri cantik bernama Jib. Mereka tinggal di rumah mereka sendiri. Jika pada movie Sua dan Jib merupakan teman sekantor pada sebuah bank swasta, pada drama ini hanya Jib yang masih bertahan di bank tersebut. Kebijakan kantor tidak mengizinkan pasangan bekerja pada kantor yang sama.

Karena posisi jabatan Jib lebih tinggi daripada Sua ketika mereka menikah, oleh karena itu Sua memutuskan keluar. Sua diberi tugas membantu ayah Jib di perusahaan konveksi keluarga mereka. Meskipun akhirnya tidak berjalan baik karena Sua menimbulkan berbagai masalah untuk perusahaan.

Sua yang sangat mengiginkan anak memutuskan untuk mengajak Jib berbulan madu kesekian kalinya. Mereka berlibur ke sebuah pantai indah di Thailand. Namun, kembali semua tidak berjalan sebagaimana direncanakan. Banyak sekali gangguan dari teman-teman mereka. Ada banyak kejadian-kejadian lucu yang terjadi pada liburan tersebut. Mulai dari Pad dan temannya yang tidak sengaja bertemu preman.

Ada pula yang melangsungkan pernikahan secara sederhana di sebuah kuil suci dekat pantai. Mereka juga menyempatkan diri menuliskan satu keinginan terbesar mereka dan berharap dewa akan mengabulkannya kelak. Sua menuliskan, "Aku ingin Jib hamil". Terlihat sekali bahwa ia sangat menginginkan seorang anak.

Setelah liburan selesai, Jib dan Sua membuat kesepakatan bahwa mereka akan memulai program memiliki anak. Dengan syarat, jika nanti anak tersebut lahir, salah satu harus berhenti bekerja dan tinggal di rumah mengurusnya.

Sua yang menyadari bahwa nanti diperlukan tambahan biaya untuk anak mereka mulai mecari-cari pekerjaan. Dan akhirnya mendapatkannya. Bersamaan dengan munculnya tanda-tanda bahwa Jib hamil.

Karena Jib merasa kurang enak badan, ia memeriksakan dirinya ke dokter. Sua yang ketika itu sedang melakukan sebuah interview tidak dapat menemaninya. Jib sangat kaget ketika mendengar dokter mengatakan bahwa ia memiliki masalah dengan kesuburannya alias mandul. Ia pulang ke rumah dengan hati sedih. Tidak berani menghancurkan mimpi suami tercinta yang begitu besar. Sementara ia menyembunyikan hal tersebut dari Sua.

Awalnya Jib bukan tidak menginginkan anak, ia hanya merasa belum siap saja. Namun, ketika bencana itu datang, ia baru menyadari betapa ia pun diam-diam menginginkan seorang anak.

Hal ini mungkin banyak dialami oleh pasangan di luaran sana. Ketika mereka benar-benar menginginkan seorang anak, justru cobaan yang muncul. Di lain tempat, ada pula yang dengan kejamnya membuang darah daging mereka sendiri hanya karena mereka merasa hal tersebut didapat dari sebuah kesalahan.

Perempuan manapun tentu mendamba menjadi seorang ibu, meskipun tidak semua perempuan terlahir karena hal tersebut. Akan sangat menyakitkan begitu menyadari bahwa tidak akan ada seorang bayi yang lahir dari rahimnya. Sementara diluaran sana ada perempuan yang mendapatkan bayi meskipun tak menginginkannya. Miris memang. Sangat timpang dan berbanding terbalik.

Semoga seluruh perempuan di dunia bisa mejadi seorang ibu. Meskipun tidak dari rahimnya sendiri, mungkin bisa dengan mengadopsi atau mengangkat anak dari orang lain. Dan untuk perempuan yang "tidak menginginkan" seorang anak yang kalian anggap terlair karena sebuah kesalahan, ingat bahwa anak tersebut tidak mempunyai kesalahan. Bukan salah mereka terlahir. Bukan keinginan mereka terlahir dari rahimmu. Sadari bahwa ada banyak perempuan seperti Jib yang bersusah payah mendapatkannya.

"ibu bukan hanya orang yang melahirkanmu. tetapi juga ia yang berhasil mengajarkanmu hal baik dan hal buruk yang dulu sukar kau bedakan".

Aku tidak berpengalaman tentang masalah kesuburan pada perempuan. Yang aku tahu, beberapa pasangan terkadang menjalani pengobatan baik herbal ataupun konsultasi rutin dengan dokter. semoga perempuan-perempuan tersebut dimudahkan dalam memiliki keturunan dan dilapangkan hatinya untuk bersabar. Tidak lelah berusaha dan berdo'a kepada Tuhan.

(ew).

Rabu, 03 September 2014

Alasan Perempuan Memaafkan Perselingkuhan Kekasihnya

Kembali dengan base on (my friend) true story. Kisah kali ini tentang temanku yang bernama Maya (tentu ini nama samaran). Maya memiliki kekasih, sebut saja Anto. Kalau aku tidak salah, mereka telah berpacaran kurang lebih empat tahun. Bukan waktu yang singkat tentunya untuk umur sebuah hubungan. Malah sempat terdengar kabar bahwa mereka akan melangsungkan pernikahan dalam waktu kurang dari tiga bulan lagi.

Namun, ada beberapa hal yang justru menggagguku, yaitu Anto itu termasuk laki-laki yang doyan mendua hati. Kalau dari segi tampang, dia tidak terlalu tampan, standar (penilaian pribadiku setelah bertemu langsung). Tetapi, Anto tahu bagaimana cara memperlakukan Maya dengan manis. Maya mempertahankan Anto bagaimanapun caranya.

Berikut beberapa alasan yang membuat perempuan cenderung memaafkan kekasihnya karena kesalahan baik akibat perselingkuhan maupun kesalahan lainnya :

1. Takut sendirian

Hal ini menjadi semakin sulit karena perempuan tidak menyukai kesendirian. Mereka sangat suka memiliki seseorang yang selalu ada disampingnya meskipun tidak untuk setiap waktu. Bisa dibilang ketergantungan mungkin, namun dalam versi yang lebih halus.

Karena sudah terlalu sering bersama pasangan, beberapa perempuan bisa saja akan merasa takut sendirian. Misal tidak bisa menyelesaikan hal-hal khusus sendiri, atau tidak terbiasa sendiri.

2. Percaya bahwa pasangan akan berubah

Jika pasangan sudah meminta maaf, apalagi dilengkapi dengan wajah penuh rasa bersalah, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, maka perempuan akan memaafkan kesalahan tersebut. Apalagi jika mereka termasuk kedalam beberapa pasangan yang jarang bertemu. Ketika sudah bertemu biasanya perempuan tidak akan ingat lagi apa yang menyebabkan ia marah kepada pasangannya tadi.

3. Terlalu cinta
Kalau sudah bicara tentang cinta, memang tidak semua orang setuju bahwa "kalau sudah urusan cinta, secerdas apapun seseorang maka ia akan menjadi luluh dan bodoh". Terlalu cinta memang kalimat yang sering didengar dari mulut perempuan (termasuk Maya) yang mudah memaafkan kesalahan pasangannya.

4. Khawatir tidak menemukan yang lebih baik
Bisa jadi pula perempuan itu trauma. Trauma yang dimaksudkan adalah, ia pernah melepaskan seseorang yang "kurang baik" untuknya dan menemukan orang baru, Namun, ternyata orang baru tersebut tidak jauh lebh baik dari pasangan sebelumnya bahkan lebih buruk. Sempat ada yang menyebutkan bahwa "kau tidak akan menemukan orang paling baik sedunia, namun kau bisa menjadikan orang yang sedang bersamamu menjadi yang baik bagimu", begitu kalau tidak salah.

Empat hal di atas tentu tidak dialami oleh seluruh perempuan di dunia. Sering sekali jika aku sudah mengobrol dengan Maya, tak jarang aku mengatainya "bego" karena terlalu mudah memaafkan Anto yang doyan menduakannya. Nih ya, aku kasih bocoran, kalau Anto sedang dekat dengan perempuan lain, biasanya dia aka acuh dan tidak mempedulikan Maya. Perhatiannya akan berkurang dari biasanya dan akan semakin jarang membalas pesan Maya.

Kalimat Maya yang tidak bisa aku lupa adalah "aku mungkin memang bego, tapi aku nyamannya sama dia, maunya dia". Kalau sudah begitu biasanya aku tidak berkomentar lagi, menyerah. Dan menyadari, ternyata terkadang akupun bersikap naif dan bego seperti Maya (hahaha).

(ew).

Selasa, 02 September 2014

Mengapa Laki-laki Tidak Suka Memajang Foto Bersama Pasangan di Media Sosial

Masih base on (my friend) true story. Kali ini, seorang teman SMA saya, bernama Rendi. Awal ceritanya bermula ketika dia mengomentari foto pada profil BBM saya, yaitu foto saya bersama laki-laki saya.

Berikut percakapan kami secara singkat tersebut :

Rendi : memang perempuan gitu ya? suka memamerkan fotonya bersama laki-lakinya?
Aku : aku nggak tahu perempuan-perempuan lain, tapi kalau aku memang suka
Rendi : pacarku nggak pernah ngelakuin itu
Aku : mungkin dia emang bukan cewek kayak aku
Rendi : memang kenapa harus dipajang foto berdua?
Aku : kalau aku secara pribadi sih, ingin semua orang tahu kalau dia pacarku. jadi, kalau ada cewek di luaran sana yang keganjenan, mikir dua kali.
Rendi : kalau pacarmu mau selingkuh ya selingkuh aja, nggak perduli semua orang taunya dia pacar kamu
Aku : yang pentingkan aku sudah usaha. karena aku pikir, selagi dia pacarku ya dia punyaku, kalau dia niat cari yang lain, mungkin emang kontraknya sudah habis
Rendi : tapi aku secara pribadi nggak suka kalau cewekku pajang foto kami
Aku : karena kamu jadi nggak bisa caper ke cewek lain? haha..
Rendi : (read)

Berdasarkan hasil cerita dari beberapa teman perempuanku, yang kebetulan semuanya suka "pamer" foto bersama laki-lakinya. Sebenarnya seperti yang sudah aku tulis tadi, bukan bermaksud untuk memamerkan kepada semua orang siapa laki-lakinya, namun lebih ke pencegahan. Tidak bisa dipungkiri bahwa mungkin bukan hanya satu perempuan saja yang menyukaimu sebagai laki-laki. Masih ada banyak perempuan lain yang berpotensi menyukaimu.

Alasan lainnya ya karena pada dasarnya perempuan itu memang suka "memamerkan" apa yang menjadi miliknya. Memang menurut kalian apa alasan perempuan suka selfie?, atau memfoto hasil masakan atau karya yang ia buat. Ya karena perempuan suka sekali dengan sebuah pengakuan. Disamping itu, perempuan juga menyukai sebuah apresiasi.

Tetapi, aku tidak akan menyalahkan pendapat Rendi yang menyatakan bahwa memajang foto bersama pasangan bukanlah hal penting. Berikut beberapa hal yang mungkin menyebabkan laki-laki tidak suka memajang foto bersama pasangan :

1. Laki-laki menganggap hal tersebut berlebihan
2. Laki-laki merasa mesra antar pasangan tidak perlu ditunjukkan ke khalayak ramai
3. Pada dasarnya laki-laki sangat jarang update foto bahkan wajah pribadi mereka sendiri

Alasan lainnya tidak dapat aku pikirkan. Sejauh yang Rendi sampaikan, hanya tiga hal di atas yang bisa aku simpulkan.

Jika tidak dijelaskan dengan baik, kadang perempuan justru ngambek dan marah, memicu pertengkaran antar pasangan. Sebagai laki-laki, sebaiknya kalian menjelaskan hal tersebut dengan pintar agar perempuan mengerti dan menerima alasan kalian tersebut. Agar perempuanmu tidak berprasangka bahwa kalian laki-laki tidak mau memajang wajahnya karena sedang menjaga hati perempuan lain alias selingkuh.

Karena memang tidak jarang juga laki-laki yang tidak bersedia memperkenalkan kekasihnya ke khalayak agar dapat bergerilya mendekati perempuan lain. Memang tidak semua laki-laki demikian, hanya menyampaikan opiniku dan beberapa teman perempuan yang merasakan hal sama.

Untuk Rendi, bersyukurlah jika perempuanmu tidak memajang foto kalian di media sosial. Tapi, gimana kalau ternyata dia sedang menjaga hati laki-laki lain? (hahahaha..).

(ew).