Minggu, 15 September 2013

Thalia (2 tahun)

Mataku menangkap sebuah senyum manis dari seorang gadis kecil berambut pirang dan keriting di salah satu angkutan umum. Gadis mungil itu duduk tepat didepanku, menebar senyum dengan matanya yang bertanya-tanya akan banyak hal. Umurnya baru dua tahun. Putri dari seorang bule Australia, ibu Indonesia, dan dia sendiri mengikuti ayahnya dengan kewarganegaraan sana (Australia). Belum cukup satu bulan dia ikut ibunya pulang ke Indonesia. Thalia namanya.
Kuajak dia berbicara, dalam bahasa inggris tentunya. Untuk usianya yang masih dua tahun saja, dia termasuk anak yang sudah pandai mengerti kata dan kalimat. Kalimat yang diucapkannya-pun tepat, dan baik. Berikut sepenggal percakapanku dengannya.
A : what is your father's name?
T : heeuuu? (bingung)
M : what is your daddy's name honey?
T : Andrew (tersenyum)
A : can i take a picture with you?
T : heuuu? (bingung-lagi)
M : she wanna take a photo with you
T : ohh yeeaaa (senyum-lagi)
(cekreeeekkk)
T : do it again! (antusias)
A : oke oke
T : (tersenyum puas melihat hasil jepretan fotonya)

*A : aku; T : Thalia; M : Mommy

Berselang beberapa saat, hujan deras sekali. Terlihat genangan air disana-sini. Dengan sumringahnya Thalia berteriak "BEACK mommy, BEACH!!!". Sontak semua penumpang tertawa. Mungkin di negaranya dia tidak pernah melihat genangan air di jalanan, dan atau satu-satunya genangan air yang dia kenal adalah beach alias pantai.
Oke baiklah gadis kecil, Thalia, segeralah dewasa dan belajarlah banyak, suatu saat kau akan tahu bahwa genangan air yang ada di negaraku biasa disebut BANJIR not BEACH. *mmuuuaaaahhhhh*

(me with Thalia)


**note : ternyata kita bisa belajar apa saja dimana saja dengan siapa saja