Kembali dengan base on (my friend) true story. Cerita kali ini tentang Wisnu, Liza, dan Dila. Awalnya Wisnu merupakan kekasih dari Liza. Aku mengenal Wisnu dengan sangat baik, ia laki-laki yang menyenangkan dan aktif pada beberapa kegiatan yang diselenggarakan kampus atau jurusan. Sementara Liza adalah teman satu angkatanku, namun dari jurusan tetangga. Ia adalah perempuan yang pendiam dan tidak banyak bicara. Sempat beberapa kali berinteraksi langsung dengannya dan itu menyenangkan.
Wisnu dan Liza berpacaran cukup lama, kalau tidak salah sudah lebih dari dua tahun. Wisnu yang konyol dan banyak bicara kami (aku dan teman-teman) kira cocok untuk Liza yang pendiam itu.
Aku sangat ingat bagaimana sabarnya Liza memperlakukan Wisnu. Karena kalau boleh aku sebutkan, Wisnu itu tipe laki-laki yang memang berusaha baik kepada semua orang, termasuk perempuan. Tidak jarang Liza cemburu tentunya. Namun, Liza selalu mengerti bahwa Wisnu menganggap mereka semua hanya teman biasa.
Aku termasuk ornag yang secara pribadi "menyetujui" hubungan mereka. Entah kenapa, yang jelas mereka terlihat cocok bersama. Namun, hubungan mereka sekarang sudah berakhir. Wisnu sudah menemukan Dila dan menjalani hubungan tersebut dengan profesional.
Ketika bersama Liza, Wisnu sering sekali menyatakan bahwa ia mencintai perempuan berambut panjang, bersenyum manis itu dengan sederhana. Yang dimaksud sederhana disini adalah, Wisnu tidak menuntut Liza menjadi seperti yang ia ingini, begitu pula sebaliknya. Saling menerima apa kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Aku tidak tahu alasan jelasnya, namun sedikit banyak aku salah satu orang yang turut sedih.
Sekarang Dila adalah perempuan yang menempati hati Wisnu. Wisnu mengatakan padaku, bahwa sekarang Dila adalah perempuan yang ia pilih untuk menjadi kekasihnya, jadi dia akan profesional dan tidak akan menyesali hubungannya dengan Liza yang sudah berakhir.
Jika sebuah hubungan berakhir, tentulah kedua belah pihak akan terluka. Akan sangat bijaksana jika kita sebagai seorang penonton tidak menyalahkan salah satu pihak saja. Terlebih lagi jika kita hanya penonton yang tidak paham dengan situasi.
Aku juga kadang menyesal karena pernah menjadi salah satu orang yang ikut "menyalahkan" Wisnu karena berakhirnya hubungan dengan Liza. Menganggap kini Wisnu sudah bukan orang yang sama. Namun, sekarang aku tahu, disini Wisnu hanya bersikap profesional, karena antara Liza dan Dila membutuhkan perlakuan yang tidak sama. Mereka bukan orang yang sama.
"jika kau memilih melepaskannya, lepaskan sepenuhnya. dan tempatkan hatimu untuk menerima ia yang baru bukan meratapi ia yang sudah pergi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar