Kembali dengan base on (my friend) true story. Kisah kali ini tentang temanku yang bernama Maya (tentu ini nama samaran). Maya memiliki kekasih, sebut saja Anto. Kalau aku tidak salah, mereka telah berpacaran kurang lebih empat tahun. Bukan waktu yang singkat tentunya untuk umur sebuah hubungan. Malah sempat terdengar kabar bahwa mereka akan melangsungkan pernikahan dalam waktu kurang dari tiga bulan lagi.
Namun, ada beberapa hal yang justru menggagguku, yaitu Anto itu termasuk laki-laki yang doyan mendua hati. Kalau dari segi tampang, dia tidak terlalu tampan, standar (penilaian pribadiku setelah bertemu langsung). Tetapi, Anto tahu bagaimana cara memperlakukan Maya dengan manis. Maya mempertahankan Anto bagaimanapun caranya.
Berikut beberapa alasan yang membuat perempuan cenderung memaafkan kekasihnya karena kesalahan baik akibat perselingkuhan maupun kesalahan lainnya :
1. Takut sendirian
Hal ini menjadi semakin sulit karena perempuan tidak menyukai kesendirian. Mereka sangat suka memiliki seseorang yang selalu ada disampingnya meskipun tidak untuk setiap waktu. Bisa dibilang ketergantungan mungkin, namun dalam versi yang lebih halus.
Karena sudah terlalu sering bersama pasangan, beberapa perempuan bisa saja akan merasa takut sendirian. Misal tidak bisa menyelesaikan hal-hal khusus sendiri, atau tidak terbiasa sendiri.
2. Percaya bahwa pasangan akan berubah
Jika pasangan sudah meminta maaf, apalagi dilengkapi dengan wajah penuh rasa bersalah, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, maka perempuan akan memaafkan kesalahan tersebut. Apalagi jika mereka termasuk kedalam beberapa pasangan yang jarang bertemu. Ketika sudah bertemu biasanya perempuan tidak akan ingat lagi apa yang menyebabkan ia marah kepada pasangannya tadi.
3. Terlalu cinta
Kalau sudah bicara tentang cinta, memang tidak semua orang setuju bahwa "kalau sudah urusan cinta, secerdas apapun seseorang maka ia akan menjadi luluh dan bodoh". Terlalu cinta memang kalimat yang sering didengar dari mulut perempuan (termasuk Maya) yang mudah memaafkan kesalahan pasangannya.
4. Khawatir tidak menemukan yang lebih baik
Bisa jadi pula perempuan itu trauma. Trauma yang dimaksudkan adalah, ia pernah melepaskan seseorang yang "kurang baik" untuknya dan menemukan orang baru, Namun, ternyata orang baru tersebut tidak jauh lebh baik dari pasangan sebelumnya bahkan lebih buruk. Sempat ada yang menyebutkan bahwa "kau tidak akan menemukan orang paling baik sedunia, namun kau bisa menjadikan orang yang sedang bersamamu menjadi yang baik bagimu", begitu kalau tidak salah.
Empat hal di atas tentu tidak dialami oleh seluruh perempuan di dunia. Sering sekali jika aku sudah mengobrol dengan Maya, tak jarang aku mengatainya "bego" karena terlalu mudah memaafkan Anto yang doyan menduakannya. Nih ya, aku kasih bocoran, kalau Anto sedang dekat dengan perempuan lain, biasanya dia aka acuh dan tidak mempedulikan Maya. Perhatiannya akan berkurang dari biasanya dan akan semakin jarang membalas pesan Maya.
Kalimat Maya yang tidak bisa aku lupa adalah "aku mungkin memang bego, tapi aku nyamannya sama dia, maunya dia". Kalau sudah begitu biasanya aku tidak berkomentar lagi, menyerah. Dan menyadari, ternyata terkadang akupun bersikap naif dan bego seperti Maya (hahaha).
(ew).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar