selamat hari jum'at masyarakat. iya aku tahu, weekend is coming. mari kita bergembira menyambutnya. eits..nanti dulu, memangnya kenapa kalau weekend?. toh sama saja sama hari biasanya, nggak ada yang ngapelin atau ngajakin pergi kan mblo?. bukannya malah enakan weekdays? jadi ada kegiatan gitu (:p). baiklah, bukan itu bahasan kita hari ini. jadiiiii..ceritanya kali ini mau sedikit menulis tentang "social space". gegayaan gitu jadi anak yang ngerti sosial, ini mah nggak lebih dari sekadar ngoceh saja kok.
kalau menurutku, dalam berhubungan sosial, baik itu pertemanan, pasangan, rekan kerja, atau sekadar kenalan memiliki batasan-batasan space/ruangnya masing-masing. tentu tidak dapat disamakan antara satu dengan yang lainnya. hal mendasar yang mempengaruhi hal tersebut biasanya adalah kedekatan personal dari pelaku sosial itu sendiri.
sebelumnya, aku akan menjabarkan terlebih dahulu apa perbedaan masing-masing hubungan yang tadi kusebutkan :
1. teman
menurutku, yang bisa disebut teman itu mulai dari orang yang dekat dalam hal tempat tinggal, sekolah, kerja, atau komunitas. dengan kata lain, yang disebut dengan teman adalah hubungan yang terjalin karena kesamaan suatu hal, bisa saja hobi atau lingkungan tinggal. yang di luar dari itu mereka tidak akan melakukan komunikasi intensif.
2. pasangan
pasangan bisa saja kekasih atau suami-istri. mereka terhubung karena kedekatan dan kesamaan komitmen. bedanya kalau pasangan suami-istri mereka sudah terikat dalam ikatan pernikahan, tidak demikian dengan pasangan kekasih. mereka masih menuju pada tahap tersebut, dan masih mungkin-mungkin saja jika pada satu ketika komitmen mereka lepas.
3. kenalan
kenalan ini statusnya lebih di bawah teman. jika teman terbentuk karena keinginan pribadi, kalau kenalan bisa saja hanya karena pertemuan satu atau dua kali, diperkenalkan oleh orang lain, kemudian sudah hanya sebatas itu. tidak ada hal yang membuat mereka bertemu kembali dalam kesempatan yang disengaja.
nah, apa hubungan antara ketiga jenis pengelompokkan di atas dengan ruang sosial?. jadi, jika kalian seorang teman, batasan yang mungkin ada diantara kalian adalah tidak adanya kata "halal" untuk mencampuri urusan teman kalian tersebut. mencampuri dalam hal masuk terlalu dalam ke kehidupan pribadi mereka, terlebih lagi yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan diri kalian sendiri.
beberapa orang yang hanya menganggapmu teman, biasanya akan bersikap acuh. bukan karena ia jahat, namun lebih karena ia tidak mau ruang sosial teman menjadi sempit. jika kalian menjadi semakin dekat, tentu akan ada beban sosial lebih, semisal menceritakan masalah pribadi, atau mendengarkan masalah pribadi anda sebagai temannya.
teman biasanya akan berubah menjadi teman dekat disebabkan beberapa hal. misalnya, lama waktu berteman, nyaman atau tidak berteman, nyambung atau tidak jika sedang mengobrol, dan kesamaan sifat atau hobi (misalnya bergosip, jika itu perempuan). saat dimana mereka mulai menceritakan tentang hal-hal pribadi, itu dimana mereka mulai menaruh kepercayaan lebih, dan akan menganggap kalian teman dekatnya (kadang disebut sahabat).
berbeda lagi jika kalian adalah pasangan. diambil contoh saja pasangan kekasih, karena aku belum menikah dan tidak memiliki cukup pengalaman disana. pasangan kekasih, bisa saja tercipta karena hubungan pertemanan biasa atau bahkan dari sahabat. mereka biasnya akan memiliki ruang sosial yang lebih sempit dan dekat lagi. jarang sekali menyimpan rahasia dari pasangannya. komunikasi juga terbilang lebih intens.
mereka biasanya tidak hanya berbagi hobi, namun juga cerita kehidupan pribadi, baik sedih ataupun cerita menyenangkan. kedekatan secara emosional dari keduanya juga lebih dekat dari pada teman. jika pada hubungan teman, jarak sosial dalam berinteraksi misalnya 50 cm, pada hubungan pasangan biasanya jarak tersebut akan dipersempit. mungkin karena tidak ada kata sungkan atau sudah merasa sangat dekat satu sama lainnya.
lain cerita jika kalian hanya terikat sebagai kenalan saja. hubungan tersebut sangat lemah secara emosional. bisa saja berubah, namun tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. kenal/sekadar kenalan tidak mempunyai beban sosial yang besar. kalian hanya bertemu beberapa kali, itupun tidak kalian rencanakan, karena bisa saja kalian saling kenal karena kantor kalian melakukan kerjasama dengan kantornya. atau, teman kalian adalah temannya. hanya sebatas itu saja.
jadi girls, kalau seseorang belum menceritakan masalah pribadinya kepada kalian, itu artinya mereka belum memberi kalian kepercayaan lebih. hal yang bisa kalian lakukan adalah bersikap layaknya teman biasa saja, tidak terlalu turut campur masalahanya, tidak ikut mengobrol ketika ia sedang mengobrol dengan temannya, dan tidak bersikap manja layaknya seoarang adik kecil yang membutuhkan kakaknya. untuk merubah teman menjadi teman dekat saja sudah sulit, apalagi dianggap adik oleh orang yang tidak memiliki hubungan darah sama sekali.
aku sendiri termasuk orang yang kurang nyaman dengan ruang sosial yang terlalu sempit dengan teman baru. aku membutuhkan jarak yang mungkin bisa lebih dari 50 cm untukku agar nyaman mengobrol dengannya. bukan karena aku memilih untuk berteman dengan siapa (meskipun itu hakku), ini hanya karena aku membutuhkan yang namanya social space ketika aku berinteraksi. bisa juga karena aku tidak merasa sebegitu dekatnya dengan lawan bicaraku, sehingga aku membuat jarak tersebut.
sangat berbeda ketika aku duduk bersebelahan bahkan sangat dekat dengan teman satu jurusanku yang sudah kukenal lebih dari 6 tahun. aku akan nyaman-nyaman saja mengurangi jarak antara kami ketika sedang ngobrol, karena aku sudah jelas merasa nyaman dalam jarak tersebut. atau, lebih lagi jika aku duduk dalam jarak sangat dekat dengan pasanganku, aku akan nyaman-nyaman saja karena secara sosial kami sangat dekat.
orang yang bisa membuat ruang/jarak sosialku menyempit biasanya adalah orang yang sudah kukenal sejak lama, tentu tidak usah membicarakan orangtua dan saudara kandung, karena mereka adalah orang dengan jarak sosial paling tipis untukku. bisa saja itu teman satu jurusan di kampusku, teman organisasi, teman yang kukenal sejak lama, pacar, atau sahabat perempuan.
dan bukan rahasia pula jika setiap orang memutuskan untuk menjadikan seseorang teman dekatku. biasanya karena kesamaan hobi, cerita, atau kesamaan tempat tinggal (kost).
setiap orang memang memerlukan perlakuan yang berbeda-beda. perlakukanlah mereka sebagaimana anda ingin diperlakukan. itu manusiawi, hubungan secara timbal balik. jika anda ingin didengar, ya kalian harus mau mendengarkan. selamat berhubungan sosial girls, ingat ruang/space sosial seseorang berbeda, pandai-pandailah membacanya.
(ew)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar