Rabu, 05 November 2014

seperempat abad?

well..lest sing a happy birthday song to me!!!

yap..hari ini tepat berusia dua puluh lima tahun. a.k.a SEPEREMPAT ABAD ma brooo (haha).

harapan :

semoga kedewasaan yang masih berceceran segera terkumpul dan membentuk agregat yang utuh dan tahan segala bentuk gangguan. otak yang banyak dipakai buat mikirin hal kurang penting, jadi berubah mikirin yang lebih penting (boleh lah kadang-kadang mikir yang kurang penting, hiburan gitu). nggak gampang galau, karena udah bukan abegeh lagi. nggak mudah esmosi, karena kita bukan anggota dpr yang lagi rapat. nggak gampang nuntut ini itu dari orang sekitar, karena bukan jaksa penuntut umum. makin cantik, bukan berarti sekarang kurang cantik loh ya. nggak tambah keriput meskipun kurang makan dan berat badan sedang turun. rezekinya semakin lancar (berharap sudah bisa settle dengan kerjaan tetap). didekatkan jodohnya, karena sekarang masih kurang deket (hehe).

pencapaian :

kalo ngomongin apa aja yang sudah dicapai selama 25 tahun hidup mungkin akan terdengar sedikit congkak ya (haha). jadi, mari sebut saja semua yang aku terima sekarang adalah berkah dari Allah dan restu kedua orang tua. masih bisa bernapas sampai detik ini, kedua orang tua yang sehat, adik kecil yang sedang berjuang lulus dari SMA, punya pekerjaan, punya teman/sahabat/saudara dan orang terdekat yang baik dan menyalurkan energi positif setiap harinya. punya makhluk kartun yang meskipun menyebalkan, tapi calon pengganti Sule di dunia perlawakan nasional, makasih karena selalu ada dan support gimanapun keadaanku (sejak jaman baheula). yang nggak perduli dengan apa kata orang yang penting kita nggak ngelakuin kesalahan.

dan sekali lagi, terimakasih paling besar/tinggi/banyak/super buat Allah. aku masih dikasih izin hidup sampai detik ini, menikmati sehat, rezeki, dan umur.

cerita sedikit tentang makhluk seksi berusia 25 tahun (lebih beberapa jam) ini :

lahir 25 tahun silam (berasa jadul banget ya), di atas ranjang usang, di rumah orang tuaku, di sebuah desa (yang tidak terlalu) terpencil, dari rahim seorang perempuan hebat yang kupanggil mamak (panggilan khas ibu di beberapa wilayah Sumatra). ya, itu juga sebenernya hasil kerjasama dengan bapakku sih (eh, oke cukup, haha). yang kalo dari ceritanya mamak, aku lahir pas bidan belom sempat sampe rumah.

jadi ceritanya, mamak kontraksi. yang ada cuma mak wo ku (ibu dari bapakku, a.k.a nenek). mak wo kebetulan seorang dukun beranak yang termashyur di kampungku, jadilah ceritanya aku lahir dibantuin beliau. nah, pas bidan dateng, aku udah duluan liat dunia. mungkin sedikit nggak sabar kali ya. kalo kata orang-orang, "pantes, anaknya sekarang atraktif, lahirnya aja nggak nungguin bidan". emm..oke anggap saja itu pujian, hehe.

dulu rencanya, namaku adalah Eling Angelia. bukan biar kebule-bulean atau kebarat-baratan, tapi ini pure bahasa jawa. artinya, Ingat (Eling) saat Susah (Angel-ia). ia diakhiran angel cuma imbuhan biar namaku terdengar lebih ciamik kali ya.

aku ingat, aku hidup bergelimang kasih sayang. aku juga ingat, rumah kami dulu adalah bangunan yang sekarang direnovasi menjadi dapur. tapi, sedikit demi sedikit, kedua orang tuaku membangunkan istana untukku.

aku masuk SD pas umurku baru menginjak 5,5 tahun. belum boleh daftar sebagai siswa resmi, jadi ceritanya cuma dititipkan, TK alla-alla gitu deh ya, karena TK masih langka dan jau(uuuuuuuu)h juga. yang tujuan awalnya biar aku bisa belajar baca tulis sebelum beneran jadi siswa SD tapi, sayangnya aku berhasil mengalahkan siswa lain dan masuk peringkat 3 besar di kelas (haha), jadi aku ceritanya boleh langsung naik kelas dan dibuatkan raport nilai.

kelas tiga SD, lahir adik perempuanku. namanya Juniarti Sawindu. fyi, aku juga ikut andil membantu proses ketika mamak melahirkan (asistennya mak wo nih!). entah bagaimana, kurasa namanya memiliki arti yang lebih jelas daripada namaku (haha). setelah adikku lahir, ya namanya juga anak kelas 3 SD, mikirnya jadi, "kok mamak sama bapak jadi lebih sayang adek ya?". sekarang, pas dipikir-pikir, ternyata kesian adek sebenernya, aku kan duluan ngerasainnya (haha).

setelah 6 tahun bermain-main di SD, aku masuk SMP. kelas 1-2, kalo ke sekolah naek sepeda. nggak jauh-jauh amatlah ya 5 km (tepok dada, bangga dan sedikit pamer). kelas 3, ceritanya mulai capek, persiapan UN lah, les saben hari, balik jam 4 sore, jadi dianter jemput. sempet inget, kelas 1, ada cowok yang ngirimin surat (cinta), dan aku jadi takut kalo harus terpaksa lewat depan kelasnya dia. sampe sekarang aku nggak pernah membalas surat itu. sekarang tuh cowok udah nikah sama temenku sih, jadi nggak usah dibales juga kali ya. entah kenapa. ckckck..dasar bocah.

nah, kalo soal fashion jaman SMP, aku pake rok yang panjangnya di bawah lutut, baju dimasukkin, rambut kuncir kuda atau dikepang deh biar simple. pernah potong cepak juga ding, terus kalo di luar sekolah pake kaos oblong sama jeans gitu. tomboy alla-alla gitu lah yaw.

(Alhamdulillah) lulus SMP deh ceritanya ya. awalnya mau dimasukkin ke sekolah SMK, jurusan akutansi. mamak yang nyaranin sih, mungkin dengan pertimbangan, habis itu bisa langsung kerja karena nggak ada uang buat kuliah. tapi, takdir bicara lain. meskipun pas mau tes tertulis dan interview buat masuk sekolah itu, aku harus ujan-ujanan, naik motor, dianter mamak, aku gagal. masuklah aku ke satu-satunya SMA yang ada di kecamatanku. inget! satu-satunya. kebayang kan sebanyak apa peminatnya?. 

bisa dibilang ya, pembentukan karakter itu di SMA kali ya. soalnya, SMP itu masih kebawa-bawa SD, jadi temennya juga masih temen maen doang, bukan temen kalo pas lagi sedih juga. di SMA nemuin banyak temen, punya pacar pertama juga pas SMA (kelas 2 tepatnya, hehe). kelas 2 juga aku ceritanya mutusin buat kerudungan. subhanallah sekali ya pemirsah(?).

hemm..beberapa kenangan pas SMA nih ya, pernah jatoh dari motor pas dianter pacar, pernah dilabrak mantannya pacar via telpon (yang akhirnya aku pegatin juga tuh cowok dan tak suruh balikan sama mantannya itu). pernah juga punya pacar beda sekolah, LDR (long distric relationship) beda kecamatan, hahaha (mual nggak lo bacanya? boleh banget kok kalo mau muntah dulu). nemuin yang namanya sahabat juga di SMA, ada Intan, Uli, Henni, Rita, Lely, Ita, Linda (yang sekarang udah jadi emak 2 orang anak cakep), Sri, dan Iref.

kesekian kalinya Allah baik. ada kabar penerimaan mahasiswa ipebeh jalur BUD dari pemprov-ku. iseng-iseng berhadiah, aku, Ryan, dan Rio mendaftarkan diri sama-sama. persiapan dibantuin sama bu Izmi (mamanya Rio). seleksi bahan kami lolos, jadi harus seleksi tulis di propinsi. berangkatlah kami demi cita-cita mulia. kalo aku, demi kuliah gratisan juga niatnya.

ceritanya Ryan sama Rio gagal. aku ke ipebeh, Ryan ke UGM (fakultas kehutanan), Rio ke UNP (fakultas teknik). memang jodohnya orang beda-beda kan ya.

pertama kalinya pergi terjauh dari orang tua. pertama kalinya lagi, bapak meluk dan cium pipiku pas perpisahan sebelum aku ke bogor.

wuuusshhh..sampelah di bogor, yang konon katanya adalah the rain city.

kuliah di jurusan yang direkomendasikan oleh pak Puji, Manajemen Sumberdaya Lahan alias Ilmu Tanah. tingkat pertama (TPB) itu beneran sulit. namanya sih emang tingkat persiapan, tapi ujung-ujungnya beda jauh sama mata kuliah pas di departemen. yang dipelajarn tuh pelajaran sekolah lagi, fisika dkk, bahasa, ppkn, dll. aku dari dulu memang lemah di mata pelajaran eksakta. alhasil aku lanjut ke departemen mengantongi nilai yang ngepas sengepas-ngepasnya anak ipebe. Alhamdulillah.

sempet mikir buat pindah kampus, berhenti kuliah aja, dan masih banyak lagi deh. tapi, setelah mikir panjang, orang iseng mana yang mau balikin uang yang udah aku pake dua semester kemaren ke pemprov coba?. plus, apa salahnya berjuang sama-sama temen lain (yang kebetulan senasib).

masuk departemen ketemu banyak orang-orang hebat. aura positif nggak ada henti-hentinya. ternyata nggak sendirian dalam artian anak-anak yang lemah dalam eksakta. sempet ngulang beberapa mata kuliah TPB, ketinggalan beberapa mata kuliah departemen karena jumlah SKS yang boleh diambil dibatasin sama kampus, tapi akhirnya survive juga (thanks God).

semester 7. yang buat orang kebanyakan adalah jamannya penelitian. dapet pembimbing yang subhanallah sabarnya. bu Enni Dwi Wahjonie. dari namanya aja aku udah matching gitu ya (hehe). tapi, aku belum mulai sih penelitian, karena masih harus nambah SC (mata kuliah pilihan). baru semester 8 mulai penelitian. nggak jauh-jauh, sekitaran kampus aja. nemuin lagi deh soulmate yang aku sebut wednesday girls, ada Henni dan Rini. bantu-bantuan pas ngelab ato melapang itu hal yang rutin dilakuin. tuker-tukeran film, tidur siang bareng, makan bareng, curhat juga.

setelah kurang lebih 7-8 bulan penelitian, termasuk ngelab dan nulis, aku naik level, dari mahasiswa menjadi pengangguran (ckckck). yang kerjaannya cuma makan, tidur, nonton, tidur lagi, makan lagi. gitu aja. eh, jengukin Ara (taneman kacang tanahnya Rini) ding tiap rabu, jadi nggak nganggur-nganggur amatlah ya. sama, online as a jobseeker juga di warnet (mewek).

15 juli 2012 aku lulus sidang skripsi. september 2012 wisuda. cuma bapak yang bisa dateng, karena satu dan lain hal. tapi, pasti do'a dan ucapan selamat mamak sampai kok.

oktober 2012 pertama kalinya ngerasain kerja, kantor pertamaku. plus bantuin project-nya bu Enni selama sebulan. meskipun sempet ada jeda-jeda, sampe sekarang aku masih di kantor yang sama. udah hampir dua tahun kali ya.

keinginan terbesar sekarang cuma pengen banget dimudahkan segala urusan (bukan berarti sekarang aku sedang dipersulit urusannya ya). didekatkan jodoh (kerjaan, pasangan, rizky, dan jodoh-jodoh lainnya). amin.

sori, mungkin tulisan terpanjangku ya ini. harap maklum, menuliskan 25 tahun jadi sesingkat ini tuh susah ya. silahkan coba sendiri kalo nggak percaya (:p). jangan lupa bantuin do'anya dong ya buat aku, yang baik-baik tapi, hahaha makasih.

(ew).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar