Aku lupa kapan terakhir kali aku ke pantai. Kalau tidak salah ketika aku dan sahabat-sahabat terbaikku ke pantai Ujung Genteng di Sukabumi. Pantai selalu mempunyai caranya sendiri untuk menarikku menjelajahi pantai-pantai lainnya.
Beberapa pantai yang sempat aku kunjungi di antaranya adalah Parangtritis, Baron, dan beberapa pantai di wilayah Gunung Kidul yaitu Drini dan Indrayanti.
Pantai Parangtritis dan Baron
Aku mengunjungi kedua pantai tersebut dalam rangka field trip jurusanku di kampus, yang tidak salah diselenggarakan pada tahun 2010. Saat itu aku dan teman-temanku semester enam. Bersiap untuk turun lapang selama sebulan lebih. Namun, sebelum itu dosen-dosen kami tercinta mengadakan acara field trip, yang justru sedikit banyak mendekatkan kami satu sama lain.
Kami sampai di pantai saat hampir malam. Hanya sempat melihat sedikit semburat senja dan cahaya matahari terbenam. Berfoto bersama teman-teman, menulis nama atau ucapan manis di pasir, bermain air dan ombak, dirasa sangat kurang. Namun, itu adalah pengalaman pertamaku ke pantai. It was so much fun.
Pantai di Daerah Gunung Kidul
Aku kesana sekitar dua tahun lalu. Awalnya mengunjungi pantai Indrayanti. Pantai baru yang digadang-gadang menjadi saingan Parangtritis karena keindahan dan kebersihan lokasinya. Perjalanan dari kota Jogjakarta menuju lokasi memakan waktu kurang lebih dua hingga tiga jam jika menggunakan kendaraan pribadi.
Ketika sampai di Indrayanti, pantai terlihat sangat ramai pengunjung. Mungkin karena bertepatan dengan liburan sekolah, sehingga banyak keluarga berlibur bersama putra-putrinya. Disamping bersih, pantai tersebut menyediakan penyewaan payung pantai warna-warni serta karpet yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk berteduh dan bersantai.
Menikmati angin pantai, suara deburan ombak, dan menyeruput air kelapa muda, terasa begitu menenangkan. Hingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul duabelas.
Aku melanjutkan perjalananku hari itu menuju ke pantai Drini. Pantai yang memiliki batu karang menyerupai bentuk pulau Bali di tengah-tengahnya. Hal tersebut memberikan kekhasan akan pantai Drini.
Pasir di pantai Drini sama dengan di Indrayanti, yaitu pasir kuning bukan pasir putih.
Pantai Ujung Genteng
Aku ke pantai ini bersama enam orang temanku. Dengan menyewa mobil, kami menembus kemacetan Bogor-Sukabumi kala weekend saat itu. Waktu banyak dihabiskan dengan bercanda dan tidur. Menyenangkan, tidak untuk para sopir kami. Mereka berjuang di jalanan yang terbilang gelap dan berbatu.
Kami berangkat pada tengah malam da sampai di Ujung Genteng saat pagi. Terlambat menjumpai matahari terbit di ufuk timur tak menyurutkan niat kami untuk bersenang-senang. Setelah selesai sarapan pagi dengan nasi goreng yang kami beli di warung dekat pantai, kami beristirahat sejenak.
Kurang lebih setengah jam kemudian, aku dan teman-teman mulai menceburka diri ke air. Bermain basah-basahan dan berfoto menjadi momen yang sangat menyenangkan. Aku juga sempat mengumpulkan beberapa kerang dan batuan kecil yang kubawa pulang.
Dan saat ini, aku sangat merindukan momen-momen itu. Tertawa seperti tanpa beban, bermain seperti esok tidak akan bertemu lagi, dan berteman karena tak ingin memiliki sederet musuh.
Jika kalia ke pantai, bersediakah kalian menuliskan namaku di pasir dan meneriakkan doa indah untukku di dalam hati kalian?.
(ew).