Minggu, 09 Februari 2014

one day trip to Goa Gudawang

kali ini one day tripku dan teman-teman sedikit berbeda. kami mencoba menyusuri salah satu goa yang ada di Leuwiliang, salah satu kecamatan yang ada di Bogor. hari minggu, 9 februari kemarin, aku, Ayunk, Nurul, Waqif, Eno, dan Ricky berangkat menuju lokasi. Eno dan Ricky memutuskan menggunakan sepeda motor dengan alasan untuk memudahkan akomodasi kami nanti dari persimpangan jalan raya menuju lokasi.

pukul 07.45 menit teman kami, Nurul datang juga. karena baru saja tiba dari Cianjur sehingga janji berkumpul pukul 07:00 molor. tapi, tidak apa-apa itu bukan kesalahannya juga. akhirnya sisa pasukan (selain Eno dan Ricky) dengan menggunakan angkot (Jasinga) berangkatlah menuju lokasi.

perjalanan yang ditempuh cukup jauh. memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. karena dibarengi dengan canda tawa, perjalanan ini tentu tidak terasa membosankan, hanya sedikit mengantuk karena cuaca mendung yang semakin lama semakin syahdu saja (syalalalaalaaaa...).

kurang lebih pukul 10:00 kami sudah sampai di pintu gerbang goa. kondisi masih sangat sepi, hanya terdapat beberapa pihak pengelola yang sedang membersihkan area sekitaran pintu gerbang, satu warung, dan beberapa anak muda yang sepertinya juga akan caving.

kurang lebih pukul 11:00 kami mulai masuk gua pertama. gua Simenteng.

kondisi di dalam goa tidak terlalu gelap. terdapat beberapa lampu penerangan yang tersedia, namun yang sedikit mengganggu adalah adanya selang-selang air yang cukup besar sehingga mengurangi nilai keaslian dari goa itu sendiri. semakin masuk jauh ke dalam, penerangan semakin berkurang sehingga kami memerlukan senter sebagai alat bantu. napas kami semakin sesak karena semakin berkurangnya oksigen. kelelawar bergelantungan dengan jumlanh yang tidak sedikit, begitu pula dengan guano (kotorannya).
kami bahkan baru sadar kalau kami berjalan tepat di atas guano yang berserakan pada lantai goa dan menempel pada batu-batu pegangan kami. berteriak jijik namun apa daya tidak ada pilihan lain. berpegangan atau jatuh terpleset. itu saja. setelah dirasa tidak menemukan jalan untuk melanjutkan penyususran, kami memutuskan untuk putar arah dan kembali. kami butuh air dan udara.
(staglagnit - Simenteng)

(jalan dari mulut goa - Simenteng)

(jalanan dari mulut goa - Simenteng)

(langit-langit goa yang dipenuhi kelelawar - Simenteng)

(lorong goa yang digenangi air- Simenteng)

(dari kiri : Ayunk, Nurul, Waqif, Ricky - Simenteng)

(fotograper kami : Eno - Simenteng)

sekitar pukul 12:00 kami tiba di mulut goa. memutuskan untuk mengisi tenaga dengan makan siang dan beristirahat. terdengar suara adzan berkumandang namun kami memutuskan untuk menunda shalat kami dengan alasan tubuh kami yang sangat kotor karena terkena kotoran kelelawar tadi.

setelah dirasa cukup, kami memutuskan untuk melanjutkan penyusuran kami ke goa berikutnya. goa Sipahang.

kondisi di goa yang kedua ini jauh lebih "menyenangkan". disamping karena bersih dari kotoran kelelawar, aku juga merasakan merangkak di bawah batu karena permukaan goa yang sangat rendah, hanya sepunggung orang dewasa jika dia berjongkok.

secara keseluruhan kondisi di dalam goa ini jauh lebih gelap. penerangan tidak ada. kami hanya mengandalkan senter yang kami bawa dan saling mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan wasapada karena jalanan licin. di belakang kami terdapat beberapa orang juga yang menyusuri goa ini. merasa tidak menemukan jalan lain alias mentok, mereka memutuskan untuk putar arah dan keluar. kami tentu saja menyempatkan untuk berfoto-foto terlebih dahulu. sangat disayangkan jika tidak. dengan mengandalkan flash yang ada pada kameraku, aku menjepret dengan "asal" dan dengan penuh "perasaan". menerka-nerka dimana objek yang bagus.
oksigen pada goa kedua ini juga tidak terlalu tipis. mungkin karena kami belum terlalu jauh dari mulut goa. setelah melewati tanjakan ekstrim, dan Eno mengabadikan beberapa tampang kami yang setengah takut, setengah khawatir, setengah girang, dan setengah-setengah lainnya, kami memutuskan untuk keluar dari goa tersebut.
(batu yang memaksa kami merangkak - Sipahang)

(dari kiri : Ayunk, Eno, Nurul, Ricky, Waqif - Sipahang)

(kondisi lorong goa - Sipahang)

(tanjakan extrim yang mengkristal - Sipahang)

(di depan mulut goa Sipahang)

demikianlah one day tripku bersama teman-temanku. menyenangkan. pengalaman baruku merasakan langsung menyusuri goa. seru. terimakasih juga untuk teman-teman yang sudah bersedia saya repotkan, kapan kalian akan aku repotkan lagi? :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar