Sepotong Cerita
........
Minggu, 14 Agustus 2016
Cinta Bohong sang Berondong
Selasa, 23 Februari 2016
Kamis, 17 September 2015
Jodoh yang Tertukar
helloo netizen dan para fans, mohon maaf udah lama nggak menyapa kalian, sibuk atau mencari kesibukan sih lebih tepatnya. hahaha kayak bakal ada yang nyariin aja siiihh enn. postingan kali ini base on my mother's friend true story.
jodoh.
topik paling sensitif kalo misalnya usia lo around 23-26, terlebih lagi kalo lo seorang perempuan.
jadi, ceritanya, ibunya temenku itu, sebut aja tante An, punya kekasih pas masih muda dulu. tante An diajak menikah oleh kekasihnya itu, kemudian karena tante An merasa sudah cukup siap, ia menyampaikan kepada ayahnya bahwa akan ada lelaki yang datang melamarnya. ia meminta ayahnya untuk menerima lamaran tersebut.
sang ayah kemudian menerima lamaran lelaki yang datang meminta putrinya. tapi rupanya lamaran yang diterima oleh ayah tante An bukanlah dari lelaki yang diingin oleh putrinya. dengan kata lain, ayah menerima lamaran dari lelaki yang "salah".
tetapi karena lamaran sudah terlanjur diterima, dan sudah tak mungkin dibatalkan, maka pernikahanpun digelar. tante An menyebutkan bahwa sebenarnya ia hanya pernah bertemu sekali saja dengan lelaki itu, bahkan tidak sempat mengobrol, hanya berkenalan itupun secara tidak sengaja dan melalui teman.
sempat terjadi aksiden tabrak lari. calon suami tante An, yaitu lelaki yang datang melamarnya nyaris ditabraj oleh sebuah mobil tak dikenal. tetapi para keluarga dan kenalan meyakini itu adalah kekasih tante An yang kecewa akan pernikahan itu. beruntung tidak terjadi apa-apa pada calon suami tante An, dan pernikahan berlangsung baik sebagaimana mestinya.
sekarang tante An dan suami sudah menikah dan memiliki anak.
jika hal tersebut diatas terjadi pada kalian hei perempuan, apakah jakian akan menerimanya atau menolaknya dan membatalkan lamaran tersebut?. atau bolehkah kalian marah kepada orangtua kalian karena menyebabkan "jodoh kalian tertukar"?.
pelajaran yang bisa diambil dari cerita di atas adalah jangan lupa untuk menjelaskan siapa lelaki yang nantinya akan datang ke rumahmu untuk melamarmu, supaya tidak salah menerima lamaran orang. kedua, jodoh tidak akan tertukar. Tuhan menjanjikan hal itu, soooo..bagaimana kita menjadi ikhlas seperti tante An dan akhirnya bisa bahagia bersama jodohnya yang dulu ia kira "tertukar".
(ew).
Kamis, 20 Agustus 2015
Mengapa Lelaki Masih Melirik Perempuan Lain Meski Telah Memiliki Pasangan
Selasa, 11 Agustus 2015
Kamis, 11 Juni 2015
fight for her no matter what, hey man!!!
orangtua Adhi sepertinya mendambakan menantu idaman (lain). sejauh yang aku tangkap adalah menantu dengan tingkat derajat dan martabat keluarga yang sepadan dengan keluarga mereka yang kebetulan berada tersebut. secara tidak langsung, entah karena sudah lelah atau apa, Adhi menelan mentah-mentah apa yang diucapkan oleh kedua orangtuanya tanpa berpikir panjang lagi.
kedua orangtua Adhi yang mulai mendoktrinnya tentang beratnya sebuah pernikahan dan rumahtangga, tentang mahalnya biaya pernikahan, tentang biaya pernikahan yang semestinya menjadi tanggungan pihak perempuan, tentang bagaimana nantinya seorang lelaki menanggung semua biaya hidup isterinya.
sebagai seorang lelaki, kurasa Adhi tidak pantas mengucapkan kalimat tersebut kepada Mina. secara dari zaman nenek moyang dulu, semua orang sudahlah paham betul bahwa tanggung jawab seorang suami adalah menanggung kehidupan isterinya. dengan atau tanpa toleransi, itu sudah harga mati (menurutku).
dan tentang biaya pernikahan yang seharusnya ditanggung pihak perempuan. bisa saja sih, tapi pihak lelaki tidak diperkenankan mengundang sanak keluarga atau kenalannya (haha, impas bukan?). sejauh yang aku tahu dari dari teman-temanku yang sudah menikah, mereka bersama-sama menanggung biayanya, ya melihat lagi 1.mereka tidak ingin "merepotkan" orangtua, 2.menikah kan keinginan bersama, apa salahnya mengusahakannya bersama.
kembali ke Adhi, kurasa jika kondisi memang memungkinkan, seharusnya dia berada dipihak Mina dan membelanya di depan kedua orangtuanya. berusaha membantu Mina meyakinkan kedua orangtuanya bahwa mereka akan baik-baik saja "dengan atau tanpa" harta berlimpah seperti yang diinginkan orangtua Adhi.
melengkapi anak dengan fasilitas mewah dan serba berkecukupan memang tentu keinginan semua orangtua, tapi tidak pernah ada seorang perempuan yang ingin dilahirkan dikeluarga seperti apa, dikasus ini dikeluarga dengan "derajat martabat" yang dianggap lebih rendah daripada calon suaminya. tentu ada banyak pertimbangan bahwa seorang lelaki memilih calon istri, bukan hanya karena status sosial atau kecantikan wajah.
tapi, ada satu hal yang mungkin membuat Adhi kurang berjuang. munculnya pikiran "apakah memang Mina layak untuk diperjuangkan". posisinya memang kita tidak tahu bagaimana Mina bersikap dalam berhubungan dengan Adhi.
terkadang memang beberapa lelaki bukannya tidak ingin berjuang, tapi masih bimbang apakah perempuannya patut diperjuangkan atau tidak.
namun, dalama kasus Mina dan Adhi, kurasa jika memang Adhi tidak yakin untuk memperjuangkan Mina atau tidak ingin menyakiti perasaan kedua orangtuanya yang mendambakan menantu selain Mina, ada baiknya Adhi melepas Mina. atau jika memang Adhi yakin, maka sudah tentu ia seharusnya berada dipihak Mina dan meyakinkan kedua orangtuanya bahwa pilihannya tepat.
"i need someone who will fight for me, no matter what".
(ew)